50 | Akhir Kisah [END]

211 14 0
                                    

Bagian 50

Akhir Kisah [END]

"Jangan pergi dari cintaku,
biar saja tetap denganku,
biar semua tahu adanya,
dirimu memang punyaku."
Menghitung Hari-Anda

_____

SEPERTI orang bodoh seharian ini yang hanya membaca isi surat berulang kali. Tak terhitung sudah kali ke berapa Ara membaca surat dari tukang pos pagi tadi. Matanya menghangat, menatap bergantian surat dengan langit-langit kamar. Sudah banyak suara ketukan pintu yang selalu ia acuhkan. Hatinya terisi penuh dengan kejutan yang Ken berikan secara beruntun. Kecewa masih melekat kuat tatkala mengingat fakta bahwa papa Ken merupakan dalang kematian kedua orangtuanya.

Tangan Ara bergetar disertai dentuman kecil di dada yang menyesakkan. Bibirnya terus membaca kertas yang menjadi sumber isakan tangis dalam diam.

Dear Mr. Kenzie Athala.

Congratulations! We are delighted to confirm your unconditional acceptance to the Master of Science ini Aerospace Engineering programme with the Technical University of Munich.

This is the beginning of an important and life-changing journey. You can be confident of a stimulating student experience, with solid support throughout your studies. Of course, your succes will depend greatly on your motivation and dedication to achieving your academic and professional goals.

Please continue to contact your Enroiment Advisor with any queries you may have. They will assist you with the next steps that are necessary for you to complete so that you may begin your programme.

Once again, our warmest congratulations and welcome to the Technical University of Munich.

Your faithfully,

Dr. Alano Ronald.

Bunyi dentingan jarum jam semakin menambah rasa gelisah. Rasanya baru kemarin ia mengenal Ken. Rasanya baru kemarin ia mencintai Ken. Rasanya semua terjadi begitu sangat cepat.

Mulai sekarang Ara akan menyudahi semuanya. Membiarkan Ken pergi tanpa salam perpisahan.

Mungkin itu lebih baik.

Buru-buru Ara menghapus air mata yang kini menjadi sungai kecil di pipi. Tidak ada yang perlu dijelaskan lagi. Dengan sangat berat hati ia kembali melipat surat tersebut lalu memasukkannya kembali ke amplop. Namun, ada secarik kertas kecil yang masih tersimpan di amplop. Hatinya yang sudah terasa lumayan baik, sekarang rasanya ingin meledak dan hancur berkeping-keping.

Jangan tanya kenapa bukan aku aja yang langsung kasih ke kamu, aku tahu kamu masih kecewa. Aku berharap, semoga kecewanya sedikit demi sedikit menghilang seiring bertambahnya jumlah detik dalam waktu. Karena malam ini, jam 8 aku boarding, di terminal 3.

Sisa waktu satu jam lagi untuk bertemu Ken, pikiran Ara langsung berkecamuk. Dadanya bergemuruh hebat, secepat kilat gadis dengan rambut sebahu itu bangkit dari kasur lalu buru-buru mencari Damar. Untungnya Damar segera mengangguki keinginan Ara untuk menemui Ken di bandara.

Kenapa di saat Ara ingin melambatkan waktu, semuanya malah semakin cepat. Dan kenapa di saat Ara ingin mempercepat waktu, semuanya malah semakin melambat.

Ken & Ara [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang