"Bagaimana bisa lo tahu? Siapa lo sebanarnya?." tanya Dena ketika mereka sudah tiba di roftoop. Ya, mereka berpindah kesini karena tadi Dena yang tiba-tiba menarik lengannya pergi menuju roftoop.
Adelia tersenyum miring, apakah benar didepannya ini adalah pembunuh bayaran yang terkenal kejam dan sadisnya? Bahkan saat ini gadis itu tampak seperti bukan pembunuh! pikir Adelia.
"Apa? Ngapain lo ngeliatin gue segitunya?." ucap Dena ketus.
"Ingin bergabung bersamaku? Akan kujamin uang yang kau terima tidak akan sebanding dengan gaji karyawanku." tawar Adrlia.
"Bahkan aku bisa membiayai pengobatan ibumu sampai beliau kembali sehat." sambung Adelia.
Dena memicingkan matanya menatap Adelia tak percaya, "bagaimana bisa? Memang lo siapa? Sekaya apa ortu lo sampe bisa bikin ibu gue sehat lagi?."
Adelia benci ada seseorang yang dengan lancangnya menyebut keluarganya, "lo gak perlu ngurusin keluarga gue! Gue tau saat ini job lo lagi sepi, karena semuanya beralih ke anak buah DARK Girl."
Tepat sasaran, Adelia benar. Jobnya saat ini sedang sepi, ya walaupun masih ada satu dua orang yang menyuruhnya. Tetapi seluruhnya beralih ke Dark Girl.
Dena tampak berpikir membuat Adelia geram, dirinya tidak bisa menunggu lama, "My Offer is still valid. So do you want to accept my offer?." *1Dena menghela napas, "Ya. Gue bakal terima tawaran lo!."
Adelia tersenyum kemenangan, akhirnya dirinya bisa merekrut pembunuh bayaran itu untuk menjadi anak buahnya.
"Pulsek temui gue di hutan bagian selatan yang dekat tebing. Nanti akan gue kasih tahu siapa gue sebenarnya." ucap Adelia santai.
"Ya."
:):)
Sesuai janjinya kepada Adelia, kini Dena sudah berada dihutan bagian selatan dekat tebing. Tapi Dena tidak menemukan siapapun selain pepohonan saja.
Dibalik lehernya terdapat pistol, Dena tidak akan mungkin datang hanya dengan tangan kosong. Siapa tahu jika Adelia membohonginya?
Dor
Suara tembakan terdengar membuat Dena dengan sigap mengeluarkan pistolnya, terdengar gelak tawa menggema.
Dena menebak apakah dirinya benar-benar berada dihutan? Ataukah ini hanya jebakan saja?.
"Lihat ke arah jam 12." Dena langsung memutar tubuhnya kearah jam 12.
Dena terkejut ketika mendapati sebuah rumah-ralat sebuah Mansion? Ah entahlah Dena tidak tahu, intinya itu sangat besar sekali.
Dena dapat melihat tercetak mawar merah maroon disana dengan sehelai kelopak berwarna putih.
Dena tahu mawar itu milik siapa, apa mungkin saat ini dirinya berada di markas Dark World Mafia?.
"Ya kau saat ini berada diarea markas Dark World Mafia. Gangster yang telah merebut semua job yang seharusnya jadi milikmu."
"Bajingan!." desis Dena
"Jangan mengumpat atau kepalamu akan lepas dari tempatnya saat ini juga! Masuklah. Aku sudah menunggumu." ucap seseorang yang tidak diketahui Dena.
"Baiklah, aku akan masuk. Tapi dimana pintunya?!." kesal Dena.
Dia mengedarkan pandangannya ke berbagai arah tetapi tetap tidak menemukan satu pun pintu yang dapat ia gunakan untuk masuk.
"You idiot hitman!." maki seseorang itu membuat Dena muak. *2.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK WORLD MAFIA (TERBIT✔)
Teen Fiction-PART TIDAK LENGKAP- untuk versi lengkapnya, kalian bisa order Novel ini melalui shopee, @tokobook.com03 atau bisa juga melalui instagram @cmg_berau atau bisa juga kalian akses melalui aplikasi KUBACA ya ges. Dengan judul yg sama, happy reading-!! ...