PART 38.

8.8K 343 17
                                    

Keesokan paginya, Adelia terbangun dan merasakan berat dipundaknya. Adelia melihat kearah pundaknya dan menemukan lengan Raffa yang masih bertengger manis disana.

Adelia juga baru menyadari jika dirinya dalam posisi memeluk perut Raffa. Adelia merasakan detak jantungnya berkerja lebih cepat dari biasanya.

Adelia melihat Raffa yang masih tidur, dirinya mencoba melepaskan lengannya yang memeluk perut laki-laki itu tetapi laki-laki itu justru kembali menarik Adelia kedalam dekapannya.

"Jangan bangun dulu. Gue masih nyaman diposisi ini." ucap Raffa semakin mengeratkan pelukannya.

Adelia terdiam, dirinya masih merasakan detak jantungnya yang masih diatas kata normal.

"Jantung lo kenapa? Kok gue ngerasa deg-deg gitu?." tanya Raffa membuat Adelia tersentak dan mengalihkan tatapannya kewajah Raffa yang kembali memejamkan matanya.

Raffa yang merasa diperhatikan membuka suara, "gak usah segitunya kalo liatin. Gue tau gue ganteng. Lagipula ganteng gue cuma buat lo doang kok."

Blushh. Pipi Adelia memerah bak sambal kecap-- Eh salah! Memerah bak kepiting rebus.

Adelia memukul dada bidang Raffa dan memberontak agar dilepaskan.

Akhirnya Raffa menyerah dan melepaskan Adelia dari pelukannya. Adelia bangkit, ia mengernyit ketika menyadari ada selimut yang menutupi mereka berdua.

"Lo semalem nyari selimut?." tanya Adelia heran.

Raffa mengucek matanya dan melihat Adelia dengan muka bantalnya yang menurut Adelia itu sangat menggemaskan.

"Ya mana mungkin gue nyari selimut malem-malem. Lagian lo bego banget jirr, disini mana ada selimut o'on." Raffa menoyor kepala Adelia.

"Terus ini punya diapa?." tanya Adelia seraya mengangkat sebuah selimut.

"Lha anjirr. Tuh punya siapa bege? Lo nyolong dimana heh?."

"Ya gue mana tau. Jang--."

"Heh bocah! Lo kira kita semua hantu heh?." teriak Asyila dari dalam tendanya.

Sektika Adelia memerhatikan sekitar mereka yang terdapat banyak sekali tenda yang memutari dirinya dan juga Raffa.

"Tenda siapa nih?!." tanya Raffa.

"Entah! Tapi gue tadi kayak denger suaranya Asyila loh Raf." ucap Adelia.

"Mana mungkin Asyila disini?!."

"Bener juga, terus ini ten--." lagi dan lagi ucapan Adelia terpotong.

"Lo berdua tuh ya, sukanya mojok-mojok aja sih! Bikin orang repot tau gak!." dumel Dena dengan muka bantalnya dan baru saja keluar dari tendanya.

"Dena? Lo beneran Dena?." tanya Adelia.

"Bukan. Gue rohnya Dena." jawab Dena asal.

"Selamat pagi Nona. Saya bawakan sarapan untuk Anda dan Tuan Raffa." ucap Alex tiba-tiba membuat Adelia terlonjak kaget.

"Anjing." refleks Adelia.

"Maaf telah mengagetkan Nona." ucap Alex.

Adelia mengusap dadanya, "lain kali kalo lo ulangi gue potong juga anu lo!." ucap Adelia membuat Alex meringis.

Adelia menerima sarapan yang disodorkan Alex dan menyerahkan satunya lagi pada Raffa.

"Thanks Lex." ucap Adelia.

"Sama-sama." Alex masih seumuran dengan Adelia. Maka dari itu, terkadang Adelia bicara dengan santai kepada Alex.

Alex kembali ke tendanya untuk mengambil sarapan lalu kemudian membagikannya kepada Black Woman, Dena dan Anna.

DARK WORLD MAFIA (TERBIT✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang