PART 66

5.1K 366 204
                                    

Raffa memegangi bahunya yang terdapat pisau kecil milik Asyila.

"Mata lo dimana? Telinga lo dimana? Dan otak lo masih berguna? Mata lo memang ada dua, tapi mata lo gak selalu ngelihat apa yang benar. Telinga lo, telinga lo selalu gak mau dengerin penjelasan Adeliaa. Dan Otak lo, kenapa otak lo gak berfungsi dengan baik? Lo masih inget kan janji lo yang mau bahagiain Adelia? Lo gak mau lihat Adelia nangis kan? Dan sekarang apa? Lo buat temen gue nangis anjing!," kata Asyila berapi-api.

Raffa mencoba melepaskan pisau itu dari bahunya, "gue gak akan berlaku kayak gini kalau temen lo masih waras!,"

Jleb. Sakit. Rasanya sangat sakit ketika orang yang kita cintai mengatakan bahwa kita tidak waras. Sangat sakit sekali.

"Asu Cok!," Asyila berlari dan menendang punggung Raffa hingga laki-kaki itu terjatuh.

"MAKSUD LO APA NGATAIN TEMEN GUE GAK WARAS HAH? LO NGACA KALO MAU NGATAIN ORANG! LO KIRA LO WARAS? GAK SAMA SEKALI! LO BAHKAN PERCAYA DENGAN HAL YANG BELUM TERBUKTI KEBENARANNYA. SAKIT JIWA LO!," teriak Asyila kemudian menarik Adelia agar pergi dari sana.

Sedangkan Raffa merenungi setiap kata yang diucapkan Asyila, apa benar ia mengatai Adelia tidak waras? Apa benar Adelia menangis? Akhh Raffa tidak bisa berpikir apa-apa karena rasa sakit terus menjalar ke seluruh tubuhnya.

*.*

Dua hari kemudian, Dena sudah pulih. Ternyata Dena keracunan. Dan semuanya sekarang seperti menjaga jarak dari Adelia kecuali Asyila dan Stev yang biasa saja.

Hari ini mereka merencanakan akan menaiki perahu berkeliling laut. Awalnya mereka tidak mengijinkan Adelia untuk ikut, tapi karena paksaan dari Dena akhirnya mereka mengijinkan Adelia ikut. Bahkan Dena meminta untuk seperahu dengan Adelia.

Dena dan Adelia seperahu dengan Jessi. Sedangkan Asyila seperahu dengan Anna dan Hena. Samy, Andre dan Raffa seperahu, Nathan dan Stev seperahu.

Mereka mulai menaiki perahu masing-masing. Dan setelah semuanya naik, perahu pun mulai berjalan ke tengah laut.

Baru saja mereka sampai di tengah laut, lebih tepatnya di perbatasan area yang boleh dikunjungi atau tidak. Sedangkan perahu yang ditumpangi Adelia, Dena dan Jessi masih berada di perjalanan.

Ketika Adelia dan Dena asyik berfoto, tiba-tiba Jessi dengan sengaja mendorong Dena jatuh ke laut membuat Adelia terpekik dan semuanya melihat hal itu.

"DENA!!!,"

Tanpa pikir panjang, Adelia melompat ke laut dan menolong Dena yang memang kebetulan tidak memakai pelampung renang begitu juga dengan Adelia. Sedangkan yang lainnya segera menghampiri perahu mereka.

Adelia berhasil memlnggapai tangan Dena, dan Adelia pun menaikkan Dena keatas perahu dengan batuan sang pengemudi perahu.

Saat akan naik ke perahu, kaki Adelia mendadak kram membuat perempuan itu terjatuh ke laut lagi. Karena kaki Adelia kram, perempuan itu sama sekali tidak bisa berenang.

Walaupun semuanya sudah berada di dekat perahu yg di tumpangi Denna, tidak ada satupun laki-laki yang berniat untuk membantu Adekia.

"Bajingan!," maki Asyila.

Dengan segera, Asyila melompat ke laut dan membantu Adelia. Setelah Adelia berhasil di bantu Asyila, Asyila membawa Adelia ke perahunya yang kosong karena Hena dan Anna sudah berpindah ke perahu Dena.

Asyila membantu Adelia mengeluarkan air yang sudah ditelan perempuan itu. Adelia tampak lemas karena memang perempuan itu cukup lama berada diair.

"Syila, gue gak dorong Dena..hikss..hikss," tangis Adelia pecah dengan tubuh yang gemetar dan memeluk Asyila.

Asyila mengelus kepala Adelia dengan sayang, ia tahu Adelia tidak akan melakukan ini, "gue tau lo gak bakal ngelakuin itu. Udah ya sekarang kita ke tepi dulu,"

DARK WORLD MAFIA (TERBIT✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang