PART 41.

9.7K 421 41
                                    

Keesokan harinya. Adelia terbangun karena merasakan pusing yang hebat dikepalanya. Adelia memegangi kepalanya yang dibalut perban, ia mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan. Setelah diingat-ingat ini adalah kali kedua dirinya menginjakkan kaki di dalam rumah sakit.

Dirinya mengenali ruangan ini. Tetapi bagaimana ceritanya dirinya bisa ada disini?.

Begitu melihat kearah sofa, Adelia melihat Raffa sedang tidur disana masih dengan pakaian yang sama seperti kemarin. Entah laki-laki itu mandi atau tidak, Adelia tidak tahu.

"Enghh." ringis Adelia ketika kepalanya kembali berdenyut.

Adelia mengangkat tangan kirinya yang terpasang infus, dan sedetik kemudian dirinya tersenyum penuh makna.

"Raffa." panggil Adelia dengan suara pelan.

"Raffa ish."

"Raffa."

"RAFFA." teriak Adelia ketika capek memanggil Raffa tapi yang dipanggil justru memutar badannya menjadi membelakangi Adelia membuat perempuan itu mendengus.

Adelia melihat sebuah botol air mineral dengan isi hanya setengah, Adelia berusaha menggapai botol itu. Setelah berhasil menggapainya, Adelia segera melemparkannya kearah Raffa.

"Bangun keboo."

Raffa terkejut dan langsung bangun dari tidurnya, "Apa jir apa." ucapnya seraya menghadap ke tembok dengan mata yang melek dikit-dikit.

"Gue disini kambing!." Raffa tidak menyahut dan malah menjatuhkan dirinya keatas sofa kemudian melanjutkan tidurnya lagi.

"Kebo banget jirrr." kesal Adelia.

Cklek.

Pintu ruangan terbuka, membuat Adelia melihat kearah pintu. Disana terdapat Asyila datang dengan Dena dan Anna seraya membawa dua kantong kresek besar berisikan
camilan dan makanan untuk sarapan.
Asyila langsung melepaskan kantong kresek yang ia bawa ketika melihat Adelia sudah sadar. Asyila berlari kearah ranjang dan langsung memeluk Adelia.

"S-shesek Syila."

Asyila melepaskan pelukannya pada Adelia seraya menyengir. "gue kenapa bisa ada disini?." tanya Adelia.

"Kemarin gak lama setelah lo masuk kejurang, gue dateng. Gue denger ada yang jatuh, terus gue tanya ke Daniel selaku ketua regu lo. Katanya Lo jatuh, gue sempet kasih pelajaran ke dia. Setelah itu, gue nyusul masuk ke jurang. Gue gak bisa bawa lo balik keatas dan akhirnya minta bantuan Alex. Alex lama dateng karena emang gak ada sinyal dan katanya dia ada sedikit masalah. Terus waktu Alex datang gue langsung nyuruh dia bawa lo kerumah sakit." jelas Asyila membuat Adelia mengangguk-anggukan kepalanya.

"Lo sendiri kenapa bisa masuk jurang?." sinis Dena.

"Gue yakin seratus persen lo udah tau." ucap Adelia santai.

"Gue emang udah tau, tapi apa salahnya lo cerita hah? Indira itu udah kelewat batas, tapi lo masih diem." bentak Dena.

"Ada masanya dia mendapatkam balasan atas apa yang sudah ia perbuat." tukas Adelia.

"Lo gak seharusnya ngebentak Adelia." ucap Anna santai seraya berjalan kesofa untuk mendudukan dirinya sekaligus membangunkan Raffa.

Dena membenarkan ucapan Anna, seharusnya dirinya tidak perlu sampai membentak Adelia seperti tadi, kini dirinya menjadi merasa bersalah.

"Sorry. Gue gak maksud."

"Gue tau. Lo cukup diem aja."

Dena mengangguk, dirinya tidak perlu mencampuri urusan Adelia terlalu dalam.

DARK WORLD MAFIA (TERBIT✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang