PART 64.

4.9K 336 109
                                    

Seminggu setelah pesta itu, kini Adrlia dan keluarga Hutchison semakin akrab walaupun Adelia kadang juga merasa sedikit canggung.

Adelia merasa aneh karena sejak Keluarga Hutchison datang ke mansion miliknya tempo lalu, ia sudah tidak melihat Darian lagi sampai saat ini.

Namun begitu, Adrlia tetap berharap semoga Darian tidak kenapa-napa.

Adelia tersenyum kala sang Mama mengelus puncak kepalanya, perempuan itu saat ini berada di taman belakang mansion Hutchison.

"Ada apa Ma?," tanya Adelia.

"Mau ikut Mama?," tawar Lila.

"Kemana?,"

"Kita shoping, kita makan, intinya kita habisin waktu berdua aja hari ini," kata Lila.

"Oke."

*.*

Sedangkan di mansion milik Adelia..

"Raffa temenin gue jalan yuk?," ajak Jessi pada Raffa yang tengah bermain game di sofa ruang keluarga.

"Gak. Gue mager," tolak Raffa mentah.

"Yah Raf, gue bosen nih. Semuanya pada pergi, masa kita diem aja di rumah?,"

"Gue mah bodo amat,"

"Yah Raf, jangan gitu dong. Temenin gue ya? Plisss,"

"Ogah,"

"Gak mau tahu pokoknya lo harus mau!,"

Jessi menarik Raffa namun Raffa meronta melepaskan tarikan Jessi, tapi hal yang tidak terduga terjadi. Jessi justru terjatuh tepat diatas Raffa bertepatan dengan datangnya Nathan dan Asyila membuat kedua orang itu salah paham.

Asyila menatap tajam kearah kedua manusia itu, "gak ada orang malah digunain buat hal-hal yang gak bener." sindir Asyila.

Nathan cukup kaget dengan apa yang dilakukan adiknya. Asyila merasa sangat benci sekali pada Jessi.

"Bajingan memang selalu cocok dengan pelacur," sinis Asyila kemudian lergi meninggalkan ruang keluarga diikuti dengan Nathan.

Raffa yang barusaja tersadar pun segera mendorong Jessi.

"Yaudah buruan ganti baju, gue temenin jalan," ujar Raffa kemudian melangkah menuju ke kamarnya.

*.*

Raffa berjalan dengan ogah-ogahan. Laki-laki itu malas menuruti segala kemauan Jessi.

"Kemana?," tanya Raffa malas.

"Emm.. Gimana kalau kita nonton?,"

"Serah lah,"

"Okey, tapi lo yang pesen tiket sama beli popcornnya ya?," pinta Jessi.

"Males!,"

"Ayo dong plisss," mohon Jessi.

"Gak!,"

"Ayolah Raf, gue kebelet nih,"

Raffa menghela napas kemudian mengangguk dengan ogah-ogahan. Melihat Raffa mengangguk membuat Jessi memeluk Raffa dan spontan mencium pipi Raffa.

Mata Raffa menatap lurus kedepan dimana ada seseorang yang menyaksikan perlakuan Jessi barusaja. Orang itu memandang dengan tatapan yang sulit diartikan, sedanglan Raffa memandang orang itu dengan tatapan sendu.

Reflek, Raffa langsung mendorong Jessi dan menatap Jessi dengan tatapan benci dan marah dalam sekaligus.

"So-sorry Raf, gue kelepasan,"

DARK WORLD MAFIA (TERBIT✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang