Adelia dan Asyila sudah kembali ke Indonesia. Setelah acara itu selesai, Adelia dan Asyila segera terbang menuju Indonesia.
Di Indonesia ternyata sudah lumayan siang, Adelia langsung pergi ke kediaman Armond. Saat Adelia masih berada di acara itu kemarin, Armond menghubunginya dan menyuruhnya untuk segera pulang ke Indonesia bila acara itu sudah selesai.
Adelia dan Asyila sudah berada di kediaman Armond. Kedua perempuan itu langsung masuk untuk menemui Armond.
"Om, dimana Kakek?." tanya Asyila ketika melihat Wira sedang berbicara dengan seseorang melalui telepon.
Wajah Wira seketika pucat kala mendengar Asyila memanggilnya. Wira berdoa dalam hati semoga Asyila dan Adelia tidak mendengar apa yang ia ucapkan. Namun, doa Wira sudah terdengar Adelia membuat perempuan itu menautkan alisnya tidak mengerti.
"Ka-kakek kalian ada di ruangannya" ucap Wira gugup.
"Om kenapa gugup? Lagipula, kita gak dengar apa yang om ucapkan kok." ujar Adelia santai.
"Oh yasudah. Kalian temui Kakek kalian diruangannya, karena beliau sudah menunggu kedatangan kalian." kata Wira berusaha untuk tidak terlihat gugup.
Adelia dan Asyila mengangguk kemudian pergi menuju ruangan Armond. Saat beradaa ditangga terakhir, Adelia melihat seseorang laki-laki keluar dari ruangan Armond.
"Woy siapa lo?!." teriak Adelia membuat orang itu menoleh kemudian segera lari.
Melihat orang itu justru lari, Adelia segera menyusulnya membuat Asyila kebingungan.
"Adelia stop!." perintah Armond.
Adelia yang berlari seketika berhenti. "sialan." umpat Adelia.
Adelia meraup wajahnya dengan kasar kemudian menyugar rambutnya menggunakan jari-jari tangannya.
Adelia langsung masuk kedalam ruangan Armond diikuti dengan Asyila.
"Kenapa Kakek menghentikanku? Aku ingin tau siapa dia Kek." kesal Adelia.
"Dia anak buahku yang baru." beritahu Armond.
"Lalu mengapa dia lari ketika aku berteriak?." tanya Adelia seraya memicingkan matanya.
"Dia ketakutan bodoh! Dia tidak tau siapa dirimu, makanya dia lari." jelas Armond.
"Aneh" gumam Adelia yang didengar Adelia.
"Aneh kenapa? Kau tidak percaya ucapanku?."
"Bukan begitu. Tadi aku seperti melihat Danial, tubuh orang itu sangat mirip dengan Danial." ucap Adelia membuat Armond mengerti.
"Lupakan saja dia. Sekarang aku ingin memberitahumu sesuatu."
"Apaitu?." tanya Adelia.
Armond memunjuk kearah salah satu layar komputer yang menunjukkan sebuah rekaman cctv. Adelia dan Asyila mengikuti apa yang ditunjuk oleh Kakek mereka.
Armond menekan tombol play ketika Adelia dan Asyila sudah memfokuskan pandangannya pada layar itu.
Dilayar itu memperlihatkan seorang perempuan yang sedang bermanja-manja pada Tuan dan Nyonya Hutchison yang artinya mereka adalah orangtua Adelia.
Ketika rekaman akan berakhir Armond terlebih dahulu menekan tombol pause. Adelia tidak memgerti apa yang akan ditunjukkan oleh Armond.
"Apa maksud dari rekaman ini Kek?." tanya Adelia.
"Bodoh sekali. Tanya pada Asyila."
Adelia beralih tatap pada Asyila yang memperlihatkan wajah datarnya. Asyila tahu apa maksud dari rekaman ini.
"Seorang perempuan datang dan mengaku sebagai putri keluarga Hutchison yang telah lama hilang dan dia adalah Adelia Zahra Hutchison." jelas Asyila dengan wajah datarnya.
"Apa maksudnya? Ada orang lain selain diriku yang memiliki nama itu? Bagaimana dia memiliki nama semirip itu denganku?." entah mengapa pikiran Adelia menjadi lemot seperti ini.
"Bodoh." maki Armond.
"Dia bukan Adelia Zahra Hutchison yang asli. Dia adalah Jessica Andara. Saudara sepupu dari Anindira Putri Damopoli." jelas Asyila lagi.
"Saudara sepupu Indira? Bagaimana lo tau seluk beluk keluarga Indira?." tanya Adelia.
"Gue udah cari tau tentang semua keluarga Indira sejak dia membuat masalah." ucap Asyila jujur.
"Lo ngefans dia? Sampe-sampe nyari tahu keluarganya." canda Adelia.
"Lalu apa motif dia melakukam semua ini Kek?" tanya Asyila pada Armond
"Kakek belum tau apa motif dia melakukan semua ini."
Tiba-tiba ponsel Adelia berdering, perempuan itu meminta izin untuk mengangkat telepon sebentar.
"Adelia angkat telpon dulu." izin Adelia.
Armond memgangguk, kemudian Adelia sedikit menjauh dari mereka untuk menerima telpon itu.
"Halo"
"..."
Jawaban orang disebrang sana membuat Adelia mengetatkan rahangnya dan mengepalkan tangan kirinya.
"Sialan! Cari dia sampai ketemu, dia tidak akan pergi jauh dari tempat itu." perintah Adelia, kemudian perempuan itu mematikan sambungan teleponnya.
"Anjing." desis Adelia.
Asyila yang mendengar desisan Adelia segera mendekati sahabatnya itu, kemudian menepuk bahu Adelia. "Kenapa? Ada masalah?." tanyanya.
Adelia mengangguk. "Dia kabur."
Asyila mengernyitkankan dahinya. Siapa yang disebut Adelia dengan kata dia?.
***
Dilain tempat, lebih tepatnya di ruang bawah tanah terdapat dua orang perempuan.
"Bagaimana bisa lo keluar dari sana dengan keadaan seperti ini?." tanya perempuan yang tak lain dan tak bukan adalah Jessica Andara.
Perempuan yang sedang duduk itu mendecih, "Itu masalah kecil. Gue udah nebak pasti Adelia gak bakal perketat penjagaan gue, karena dia pikir gue gak bakal bisa pergi jauh dari sana."
"Dan Adelia juga masih gak sadar kalo disepatu gue ada gpsnya." lanjut perempuan yang tengah duduk.
"Dasar perempuan bodoh." maki Jessi.
"Sekarang apa rencana lo buat balas dendam sama Adelia dan Keluarga sampah ini?." tanya Jessi."Gue udah rencana. Rencana pertama gue udah ada yang ngejalananin." ucap perempuan itu dengan seringaian dibibirnya.
"Maksud lo? Lo ada orang lain?." tanya Jessi bingung.
"Ya. Dan orang itu lebih berguna daripada lo." sarkas Perempuan itu.
Jessi mendengus, dengan susah payah dirinya masuk ke dalam keluarga Hutchison dan perempuan didepannya ini justru mengatainya tidak berguna? Apa-apaan ini.
"Sialan." umpat Jessi.
Perempuan itu terkekeh, "santai aja dong. Lo lebih berguna dari siapapun."
"Alah tai lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK WORLD MAFIA (TERBIT✔)
Teen Fiction-PART TIDAK LENGKAP- untuk versi lengkapnya, kalian bisa order Novel ini melalui shopee, @tokobook.com03 atau bisa juga melalui instagram @cmg_berau atau bisa juga kalian akses melalui aplikasi KUBACA ya ges. Dengan judul yg sama, happy reading-!! ...