PART 48

8.1K 380 42
                                    

Setelah kemarin menemukan sebuah fakta yaitu ternyata Pak Febry memiliki rekening Rahasia, Adelia hari ini berniat pergi ke Kantor untuk membahas masalah ini bersama dengan Raisya.

Untuk masalah Indira yang kabur, ia membiarkannya sejenak karena ingin segera mentuntaskan masalah yang ada diperusahaannya.

Setelah dirasa sudah siap, Adelia langsung pergi ke kantor untuk mengurus masalah ini. Tak lama kemudian, Adelia sampai di kantor dan langsung masuk.

Para karyawan dan karyawati menyapa Adelia ketika berpapasan. Adelia pun membalas dengan ramah. Adelia segera pergi ke ruangannya dan sebelum itu, ia sudah meminta Raisya untuk pergi keruangannya.

Adelia sampai dan langsung masuk ke dalam ruangannya yang ternyata disana sudah terdapat Raisya yang duduk di sofa. Adelia segera menghampirinya.

"Gimana bisa kamu tau kalo Pak Febry memiliki rekening rahasia?" tanya Raisya ketika Adelia sudah duduk disampingnya.

"Kemarin Asyila mencoba membobol akun pribadi Pak Febry dan berhasil. Dari situ aku tau bahawa Pak Febry memiliki rekening rahasia. Tapi aku masih belum mengeceknya." ucap Adelia.

"Aku merasa jika Pak Febry adalah pelakunya, namun ia melimpahkan kesalahannya pada Bu Retno. Tapi untuk sekarang kita masih belum bisa mengambil kesimpulam apa-apa." terang Adelia.

Raisya mengangguk menyetujui ucapan Adelia, tiba-tiba ponselnya yang berada disaku bergetar membuatnya segera mengeluarkam ponselnya.

"Siapa Kak?." tanya Adelia

"Pak Febry."

"Angkat."

Raisya mengangguk dan menekan tombol hijau dan meloudspeaker nya.

"Ada apa Pak Febry?" tanya Raisya kala telepon sudah tersambung.

"Begini, Bu Raisya. Saya ingin memberitahukan jika hari ini Bu Retno sudah tertangkap basah. Bu Retno kepergok sedang mengotak-atik laporan keuangan perusahaan. Dan Ada salah satu karyawan yang memergokinya tengah mengambil cek yang akan saya berikan kepada klient sebagai investasi." jelas Pak Febry membuat Adelia dan Raisya mengernyitkan kening mereka.

Seingat Raisya, semua proyek dan kerjasama di sana sedang dalam proses pembangunan, tapi mengapa Pak Febry justru mengatakan tentang investasi?

"Investasi? Investasi apa yang Pak Febry maksud?" tanya Adelia langsung.

Di tempatnya, Pak Febry menegang ketika mendengar suara Adelia. Ia tidak berpikir jika saat ini Raisya tengah bersama Adelia.

"In-investasi di perusahaan tambang Kalimantan yang sedikit lagi akan bangkrut, Yaa, saya akan memberi investasi disana Bu." jawab Pak Febry.
"Minggu depan bawa saya kesana untuk melihat perusahaan itu benar-benar ada atau hanya karangan Pak Febry untuk menutupi kesalahan Bapak yang telah menyembunyikan uang perusahaan didalam rekening rahasia Bapak."

"Mak-maksud Ibu Adelia apa? Saya tidak memiliki rekening rahasia. Baik, minggu depan saya akan membawa Ibu pergi ke perusahaan tambang itu."

"Baik. Kalau begitu saya tutup teleponnya."

"Iya Bu."

Setelah itu, Adelia meminta Raisya untuk menutup teleponnya. "pesenin tiket buat minggu depan. Aku berangkat pake pesawat umum aja sama Asyila. Tapi pake yang bisnis ya."

"Iya. Masih ada yang mau diomongin? Kalo engga Kakak mau balik kerja lagi karena kerjaan Kakak numpuk banget, kayaknya Kakak perlu temen deh Del." ucap Raisya.

"Maksud Kakak Aku harus cari asisten lagi buat bantuin Kakak kerja?" tanya Adelia. Raisya mengangguk.

"Oh oke. Nanti aku cariin ya, bebas kan? Cewek cowok boleh?." .

"Terserah kamu. Yang penting Kakak ada yang bantuin."

***

Keesokan harinya. Adelia beserta teman-temannya kembali kesekolah setelah kemarin libur satu hari karena memang kemarin adalah hari minggu. Dan hari ini adalah hari Senin. Dan kini Adelia dkk tengah berada di kantin setelah mengikuti upacara rutin hari senin.

Adelia sudah meminta kepada guru-guru untuk memindahkan Dena dan Anna ke kelas yang sama dengannya. Dan para guru pun menyetujuinya.

Dan masalah tentang Indira? Gadis itu diberitakan bahwa ia pindah keluar negri bersama orang tuanya.

Adelia terkekeh kecil saat mendengar kabar itu beredar luas disekolahnya, "keluar negri huh?" gumamnya.

"Kenapa? Kangen sama sahabat lo tercinta?" kekeh Asyila ketika mendengar gumaman Adelia.

"Yakali. Lo pada percaya gak sih kalo Indira bener-bener keluar Negri?." tanya Adelia lada teman-temannya

"Percaya. Seneng juga karena dia gak ada disini lagi dan hidup lo bakal aman-aman aja." balas Dena.

"Yap. Gue setuju sama Dena." timpal Anna.

"Gue juga." sahut Asyila.

"Kalo misal gue bilang Indira gak keluar negri kalian percaya gak?" tanya Adelia membuat mereka bertiga menoleh.

"Percaya." jawab Dena dengan malas.

"Gue juga." sahut Anna.

"Gue apalagi." timpal Asyila.

"Gue serius. Gue yakin Indira gak bakal bisa pergi keluar negri tanpa paspor. Karena paspor dia ada di gue." Adelia mengeluarkan paspor milik Indira dari dalam tasnya.

"Kenapa bisa paspor Indira ada di lo?." tanya seseorang yang datang dari belakang Adelia.

Adelia dan Asyila menoleh kebelakang mereka dan menampakkan Jessi berdiri disana bersama teman-teman barunya. Adelia kira, Jessi tidak akan masuk secepat ini.

"Lo siapa?." tanya Adelia berpura-pura tidak mengenali Jessi.

"Lo gak lerlu tau siapa gue, yang penting gue tau siapa lo dan temen-temen lo. Sekarang balikin paspor punya Indira!" ujar Jessi seraya menengadahkan tangannya.

"Lo siapanya Indira? Kalopun lo saudaranya Indira, gue pasti kenal lo. Karena gue sama Indira udah sahabatan dari kecil." sahut Asyila. Asyila hanya mengikuti permainan yang dimulai oleh Adelia.

"G-gue ya temennya lah" ujar Jessi sedikit gugup.

Jessi tidak mungkin mengaku sebagai saudara Indira karena disini dia berperan sebagai Adelia Zahra Hutchison anak dari pemilik perusahaan terkaya nomor 2 di Indonesia.

"Sejak kapan lo kenal Indira? Lo ketemu sama orang tua lo aja baru-baru ini." telak! Jessi sudah tidak bisa berkata lagi.

Akhirnya dengan perasaan kesal, Jessi meninggalkan kantin. Untuk saat ini, Jessi akan diam terlebih dahulu seraya menunggu rencana dari Indira.
"Dasar. Gak pinter bohong ternyata" ucap Asyila setelah melihat Jessi dan teman-temannya pergi meninggalkan kantin.

"Lagian, pake acara mau ngelawan Adelia segala. Udah tau kemampuan adu bacodnya masih dibawah rata-rata." kata Dena kemudian kembali melahap makanannya.

****

HALO KAKAK-KAKAK READERS. AKU UPDATE LAGI DONGG. YUKK RAMEIN.

MAAF AKU CUMA UPDATE 1 PART DOANG KARENA DI PART 46 VOTENYA BELUM SAMPAI 100.

OKE TERIMAKASIH. JANGAN LUPA KOREKSI TIPO DAN JANGAN LUPA UNTUK VOTE, KOMEN, DAN SHARE KE TEMEN-TEMEN KALIAN YA.

DARK WORLD MAFIA (TERBIT✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang