PART 44

9.5K 405 26
                                    

"Apa-apaan nih. Lepasin guee!!." ronta seorang perempuan yang ditarik paksa oleh dua orang laki-laki berbadan kekar.

"Anda harus ikut kami nona. Dan saya mohon Anda jangan memberontak, jika Anda memberontak maka saya tidak segan-segan untuk menyakiti Anda." ucap salah satu laki-laki itu yang diketahui bernama Handy.

"Gue gak mau ikut lo! Mau lo kasar kek apa kek gue gak peduli, lepasin gue sekarang!!." perempuan itu tetap meronta-ronta.

"Kalo lo pada gak lepasin gue, gue bakal teriak dan lo pada bakal abis digebukin warga disini! Lepasin gue bangsat!."

"Didaerah ini jarang ada orang Nona. Jadi Anda jangan terlalu banyak memberontak." ucap teman dari Handy, Surya. Perempuan dicekalan mereka masih meronta.

"LEPASIN GUE BANGSATT!"

Dibelakang mereka, seorang perempuan memandangi saudaranya yang ditarik paksa oleh dua orang laki-laki. Ditangan perempuan itu terdapat Ipad yang menunjukkan sebuah peta dengan titik merah ditengahnya. Yap, sesuai dengan permintaan saudaranya perempuan itu memantau lokasi saudaranya dari peta itu.

Perempuan itu ternsenyum miring, "Ini sudah saatnya bagiku untuk muncul dihadapan keluarga biadap itu!."

***

Di Mansion Hutchison, anak laki-laki keluarga itu telah menemukan dimana keberadaan Adiknya yang telah lama menghilang.

"Papa! Mama!." teriaknya kala dirinya berhasil menemukan keberadaan adik sekaligus anak perempuan keluarga itu.

"Ada apa Nial? Kenapa kamu berteriak-teriak seperti dihutan?." tanya Papanya, Rivan Hutchison.

"Aku udah nemuin keberadaan Adelia Pah." ucapnya dengan gembira.

"Adelia? Dia dimana? Ayo kita jemput sekarang!." sergah Mamanya, Lila Andira Hutchison.

"Tapi dia dikabarkan tinggal bersama orang tua angkatnya Mah, Pah." ucap Danial sendu.

"Kita beri mereka uang, pasti mereka akan menyerahkan Adelia kepada kita." ucap Lila.

"Jangan! Biarkan dia menikmati hari terakhirnya bersama orang tua yang sudah merawatnya sejak kecil. Besok kita akan menjemput dia untuk kembali pulang bersama kita." tegas Rivan.

"Tapi Pah. Kita sudah lama tidak bertemu anak kita, aku kangen sama Adelia Pah." bantah Lila.

"Kita temui Adelia besok! Tidak ada bantahan!." final Rivan, kemudian lelaki paruh baya itu pergi melangkah menuju ruang kerjanya.

Didalam ruang kerjanya, Rivan duduk dikursi kerjanya seraya menatap layar komputernya.

Dalam diam, Rivan tersenyum haru karena akan bertemu dengan putri satu-satunya. Rivan sangat menyesal dengan kejadian dimasa lalu, harusnya dirinya mau mendengarkan penjelasan putrinya dan tidak ikut menuduh putrinya.

"Papa sangat merindukanmu nak." ucap Rivan seraya memandangi foto ketiga anaknya yang masih kecil.

"Maafkan Papa nak." Rivan mengelus foto Adelia kecil.

••

Keesokan paginya, tepat pada pukul 10 pagi keluarga Hutchison sudah rapi dengan pakaiannya masing-masing.

Tuan dan Nyonya besar keluarga itu menaiki mobil BMW nya dengan dikawal oleh beberapa mobil yang berisikan bodyguard mereka. Sedangkan Danial, laki-laki itu memilih untuk membawa mobil sendiri dan menyempatkan untuk mampir ke makam saudara kembarnya.

Sesampainya dimakam saudara kembarnya, Danial meletakkan buket bunga mawar putih dan menaburkan bunga mawar keatas gundukan tanah yang kini sudah menjadi datar.

DARK WORLD MAFIA (TERBIT✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang