Part 19.💀

11.9K 442 7
                                    

Yuhuuuu aing kambek lagiiii😂
Maaf baru bisa update, soalnya lagi banyak tugas bangettt:v
Yaudah kuy ga usah lama lama, langsung baca ajaaaa:)

Cekidootttt:^


***

Setelah kepergian Danial dan Kenzo. Adellia kembali ke dalam ruangannya sendiri. Ia melanjutkan pekerjaan yang belum terselesaikan tadi.

Saat sedang asyik asyiknya, handphone miliknya malah berbunyi. Hal itu membuat konsentrasi Adellia terbuyar.

Adellia melihat nomor tersebut. Tidak ada namanya, privat number. Adellia menyerngitkan dahinya bingung.

Tanpa menunggu lama Adellia langsung menekan tombol berwarna hijau, dan langsung mendekatkan handphonenya ke telinga.

"..."

"Bodoh. Siapa mereka?"Tanya Adellia. Tampak ada kilat kemarahan yang terpancar di dalam mata Adellia.

"..."

"Baiklah. Saya akan segera kesana." Setelah itu, Adellia mematikan sambungan teleponnya. Adellia berdiri dan langsung berjalan ke arah pintu.

Adellia berlari ke arah basement untuk mengambil salah satu mobil yang ada di kantornya.

Setelah itu Adellia langsung menyalakan mobilnya untuk segera bergegas ketempat yang ia ingin tuju sekarang.

***

Adellia kini sudah berada di tempat tujuannya tadi, yakni adalah sekolahnya. Adellia memarkirkan mobilnya dengan jarak yang lumayan jauh dari sekolahnya.

Sebelum turun, Adellia mengambil sesuatu di jok belakang mobilnya. Adellia mengambil topeng berwarna gold dan silver. Lalu Adellia mengambil pistol berjenis Glock 36.

Adellia turun dari mobilnya. Ia beejalan dengan santai. Tidak ada yang bisa mengira jika di balik jas yang dikenakan Adellia terselip Pistol dan 5 pisau lipat dengan 2 mata pisau.

Ia hari ini tidak membawa banyak senjata. Hanya pistol dan pisau lipat saja.

Adellia berjalan dengan santai hingga tak sadar jika ia sudah berada di pekarangan sekolahnya.

Adellia melewati gerbang sekolahnya. Ia menempelkan jari telunjuknya di Earphone yang ada di telinga kanannya.

Adellia tampak sedang berbicara dengan seseorang. Setelah selesai berbicara, Adellia tersenyum miring lalu berjalan santai ke arah lapangan tengah yang saat ini sedang
ada kekacauan.

Adellia sampai di lapangan tengah. Dan saja jika banyak mayat yang tergeletak di lapangan dengan banyak darah.

Adelia hanya tersenyum. Lalu ia melangkahkan kakinya meninggalkan lapangan tengah dan beralih ke ruang aula.

Di aula tempat semua siswa dan guru berlindung dengan di temani Stev-Anak buah Adellia yang bersekolah di AD's high school juga.

Sesampainya di aula. Adellia memberi kode kepada Stev agar bisa menemuinya di luar aula.

Stev yang paham langsung meminta izin untuk keluar. Awalnya semua guru tak mengizinkan Stev untuk keluar, karena takut terjadi sesuatu. Tetapi dengan Stev mengeluarkan sebuah pistol membuat guru itu langsung terdiam dan beekata "Kamu mendapatkan itu dari mana?"

Pertanyaan guru itu membuat Stev mendengus kesal. Ia lupa jika saat ini ia tengah berada di sekolah. Stev tak bisa menjawab banyak selain berkata "Ini tadi milik mereka yang mengejar kita Bu."

DARK WORLD MAFIA (TERBIT✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang