Sesuai dengan janji yang diucap Adelia, kini Adelia, Asyilla dan Dena susah siap dengan setelan serba hitam mereka.
Mereka akan pergi menemui Armond untuk pemberian tanda di bagian tubuh Dena sama dengan Adelia dan Asyilla yang memiliki tatto mawar maroon di leher mereka.
Mereka masuk ke dalam mobil sport milik Adelia dan melesat pergi menuju kediaman Armond.
Beberapa waktu kemudian, mobil yang mereka tumpangi memasuki pekarangan kediaman Armond. Adelia turun diikuti dengan Asyila dan Dena.
Begitu turun, Adelia mendapat sambutan ramah dari anak buah Armond, sedangkan Adelia hanya menanggapi dengan senyum kecil.
Adelia segera mengajak Dena untuk keruangan Armond.
"Malam Nona. Anda siapa? Dan ada perlu apa kemari?." tanya laki-laki yang asing dimata Adelia.
"Saya ada keperluan dengan Tuan kamu. Tolong jangan halangi jalan saya." ujar Adelia dingin.
Adelia melanjutkan jalannya, tapi belum genap melangkah laki-laki itu dengan lancangnya menyentuh lengan Adelia membuat Adelia refleks memelintir tangan laki-laki itu kebelakang.
"Sudah ku katakan unt--." ucapan Adelia terpotong ketika suara seorang pria setengah abad mengintrupsi.
"Hei hei. Ini sudah malam, jangan membuat keributan. Kemarilah, untuk apa kau meladeni bocah tengik seperti dia." ucap Pria itu.
Adelia menoleh, kemudian melepaskan pelintirannya dan mendorong laki-laki itu membuatnya tersungkur.
Lako-laki itu yang melihat Tuannya langsung meminta maaf, "maafkan saya Tuan. Saya tidak tahu jika nona-nona ini adalah tamu Tuan."
"Pergilah."
Laki-laki itu beralih menatap Adelia, "maafkan atas kelancangan saya Nona." ucap lali-laki itu.
Adelia mengangguk kemudian membiarkan laki-laki itu pergi, ia pun segera menghampiri Armond yang sudah ia anggap sebagai kakeknya.
"Sudah lama tidak berjumpa Cucuku." ucap Armond ketika merasakan Adelia didekatnya.
Adelia berjongkok dan menyamakan tingginya dengan Armond yang hanya duduk di kursi roda.
"Apa kau merindukanku Kakekku?." canda Adelia.
"Hahah. Aku tidak merindukanmu sama sekali. Karena kau mungkin sudah bahagia disana." ucap Armond.
"Oh ya, dimana cucu cerewetku itu heh?." tanya Armond.
"KAKEK!." pekik Asyilla ketika dirinya disebut dengan kata cerewet.
Armond dan Adelia terkekeh, "ada apa heh? Kau kan memang cerewet." ucap Armond.
"Aku sudah tidak cerewet lagi Kakek!." Asyila mencebikkan bibirnya dan berjalan mendekati Armond.
Mereka bercanda ria hingga melupakan tujuan awal mereka kemari. "Siapa yang kalian bawa?." tanya Armond tiba-tiba ketika merasa ada yang memperhatikan mereka.
Walaupun Armond tidak bisa melihat, tapi Armond bisa merasakan jika ada orang asing yang berada di sekitarnya. Itu yang membuat Adelia takjub.
"Adena aloysius seo--." jelas Adelia terpotong.
"Adena aloysius seorang pembunuh bayaran yang terkenal kejam dan sadis. Menjadi urutan kedua setelah dirimu. Aku sudah tau itu!." ucap Ajamond.
"Lalu jika Kakek sudah tahu mengapa Kakek masih bertanya?." tanya Asyila polos.
"Heh cerewet, maksud ku adalah mengapa kalian membawanya kemari?." kesal Armond kepada cucunya yang cerewet ini.
"Masa Kakek tidak tahu? Apa sih dari kami yang tidak Kakek ketahui? Bahkan masalah Anna pun Kakek pasti sudah tahu tanpa kami beritahu." ucap Asyila membuat Armond terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK WORLD MAFIA (TERBIT✔)
Teen Fiction-PART TIDAK LENGKAP- untuk versi lengkapnya, kalian bisa order Novel ini melalui shopee, @tokobook.com03 atau bisa juga melalui instagram @cmg_berau atau bisa juga kalian akses melalui aplikasi KUBACA ya ges. Dengan judul yg sama, happy reading-!! ...