PART 68

6.7K 416 172
                                    

Seminggu berlalu, hari berjalan dengan sangat monoton. Sudah seminggu ini Asyila tidak mau makan, padahal Dena dan Nathan sudah membujuknya berkali-kali.

Raffa juga sudah menunjukkan surat yang ia temukan dalam kamar Adelia, ketika selesai membaca semuanya langsung menangis. Apalagi Asyila.

Semuanya merasa sangat kehilangan Adelia kecuali Jessi yang justru tersenyum kemenangan.

Tiba-tiba pintu Mansion dibuka dengan kasar. Disana ada Armond dan juga Rafli.

"ADELIA!," teriak Armond.

Semua yang tengah berkumpul di ruang keluarga mendadak menegang kecuali Stev, Asyila, Raffa dan Jessi. Stev yang tampak biasa, Asyila yang diam saja, Raffa hanya menatap sinis, dan Jessi yang tersenyum tipis.

Semuanya pun bergegas menemui Armond di ruang tamu, "Kakek, ada apa?,"

Armond memicing melihat Samy, "Dimana Adelia?!,"

"Adelia-Adelia uhmm Adelia lagi ada meeting di luar negri kek," jawab Samy gugup.

"JANGAN BOHONGI SAYA!," bentak Armond.

Semuanya menunduk takut kecuali Asyila, Stev, Jessi dan Raffa. Stev, Asyila dan Raffa menatap sinis semuanya. Namun tidak ada yg menyadari tatapan sinis Raffa.

"Kak--,"

"JANGAN PANGGIL SAYA KAKEK KARENA SAYA TIDAK SUDI MEMILIKI CUCU SEPERTI KALIAN!,"

"Maafkan kami Kek,"

"SUDAH AKU BILANG AKU TIDAK SUDI KAU PANGGIL KAKEK! DASAR BODOH!,"

"Maaf kan kami Kek. Kami sudah salah menuduh Adelia. Kami benar-benar menyesal karena sudah melakukan itu. Kami menyesal sangat menyesal," ujar Samy seraya menunduk dan tanpa sengaja air matanya keluar kala mengingat tingkah manja Adelia padanya.

Armond berjalan kearah Andre yang sedari tadi hanya diam saja. Ia langsung menodongkan dessert eaglenya tepat pada dahi Andre membuat semuanya memekik.

"ARMOND!," sentak Rafli.

"Diam kau! Manusia bajingan seperti dia pantas mati! Karena dia sudah berani memperlakukan cucuku layaknya seperti seorang penjahat!,"desis Armond.

"Aku tahu! Tapi tidak dengan cara seperti ini. Biarkan Adelia istirahat dengan tenang!," kata Rafli.

Andre meneteskan air matanya karena ia merasa sangat amat bersalah. Ia merasa seperti orang bodoh yang mudah mempercayai suatu hal hanya dengan penglihatan. Ia bahkan tidak membiarkan Adelia menjelaskan apapun padanya.

Tiba-tiba bunyi tembakan terdengar, semuanya menutup mata dan memekik bersamaan karena takut Andre akan benar-benar di tembak sekarang.

Bersamaan dengan bunyi tembakan itu, semua lampu di Mansion menjadi padam dan keadaan gelap gulita.

"Jangan bunuh dia,"

Semuanya menegang, suara itu, suara orang yang sudah mereka tuduh, suara yang membuat mereka rindu, suara yang membuat mereka menyesal.

"Kalian terkejut bukan mengapa ada suaraku? Ahahaha suara ini aku rekam saat aku masih hidup dan saat itu kalian masih tidak mau percaya padaku. Disini aku cuma mau bilang kalau semua kejadian yang sudah terjadi di masa lalu sudah terekam dengan jelas didalam sebuah CD. Kakek tolong berikan CD-nya, dan Raffa tolong putarkan CD-nya untuk mereka yang sangat aku sayangi,"

Armond melemparkan sebuah CD kehadapan semuanya. Raffa pun bangkit dan mengambil CD itu kemudian mulai memutarkannya sesuai perintah Adelia.

Semuanya pun dimulai dari Raffa yang sudah tidak mau membantu Adelia, Jessi yang berkata akan merebut semua orang yang menyayangi Adelia, Jessi yang menumpahkan racun kedalam minumannya Dena, dan Jessi yang mendorong Dena ke dalam laut.

DARK WORLD MAFIA (TERBIT✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang