08 | Ada Dalam Orbitmu

118 45 46
                                    

Terkadang, aku berharap memilik jarak terjauh denganmu, tidak ada pada orbitmu, dan tidak menemukan presensimu.

Tapi rasaku, justru menghalangiku.
...


Aldo mengetuk-ngetukkan ballpoint birunya ke dagu. Ia terlihat sedang berpikir keras menyelesaikan sesuatu di bukunya. Ia melontarkan berbagai sumpah serapah karena frustasi tidak juga mendapatkan jawaban yang sesuai.

“Ngapain lo, Do? Serius amat kaya nonton Idola Cilik,” komentar Fajar yang baru saja kembali dari toilet. Ia kontan menjulurkan kepalanya, ingin melihat apa yang sedang dikerjakan temannya itu. “Oh, ngerjain TTS, toh?”

“Jar, lo tau nggak ini jawabannya apa?” tanya Aldo, menunjuk satu-satunya kotak menurun yang belum terisi di lembar tersebut.

Fajar menggeleng bingung. “Emangnya dia siapa? Artis? Gue nggak kenal, tuh.”

“Yaelah, gue salah nanya sama orang yang nggak pernah nonton TV,” desah Aldo. Ia pun menepuk pundak Louis yang tengah headbanging sambil mendengarkan musik di ponselnya.

“Apa?”

“Is, ini tuh dua belas, ya. Siapa mantan pacarnya Raffi Ahmad? Huruf pertamanya ‘C’ dan huruf ke dua belasnya ‘A’.”

Louis mengernyitkan keningnya. “Siapa, tuh?”

Gadis yang baru muncul, menyeret Lilis untuk ikut duduk bersama Louis dan kawan-kawan. Apalagi memangnya kalau bukan untuk—

“Pagi, pacar~” sapa Gadis dengan riang sementara Louis akan mulai memutar bola matanya seolah jengah karena Gadis mengambil duduk berhadapan dengan Louis.

“Lis, lo kok murung terus dari tadi pagi. Ada masalah ya sama Faisal?”

Fajar dan Aldo tersentak. Bahkan Louis yang cuek bebeknya nauzubille tiba-tiba saja menoleh. Pembahasan tentang Faisal adalah sesuatu yang sangat langka. Meski ketiganya tahu kalau Lilis dan Faisal pacaran sejak lama, tapi membahas keduanya itu bagai menemukan fosil tulang belulang dinosaurus. Seluruh Mipa-2 bahkan hampir lupa kalau keduanya punya hubungan—pacaran—karena saking adem ayemnya.

Lilis menanggapi Gadis dengan tersenyum. Mood-nya benar-benar berantakan. Memang, sih karena Faisal semalam, tapi sepenuhnya itu bukan salah Faisal.

“Nggak, kok. Gue cuma lagi nggak enak badan.”

“Apa tuh, Do?” tanya Lilis mencoba mengalihkan pembicaraan.

Aldo yang sempat diam, kembali antusias dan menunjukan buku TTS-nya. “Lo tau nggak ini jawabannya apa?” tunjuknya pada soal yang tadi juga dia ajukan pada Louis.

Gadis juga akhirnya lupa dengan pertanyaannya pada Lilis karena lebih tertarik dengan soal TTS dari Aldo. “Siapa, ya? Gue taunya Ayu Ting-ting, sama Yuni Shara doang.” Gadis nampak berpikir ulang sebelum meralat ucapannya barusan. “Tapi, Ayu Ting-ting ‘kan cuma mantan siri. Mantan yang kabarnya mantan tapi kabarnya nggak pernah pacaran dan pacarannya waktu bininya Raffi Ahmad belum berojolan.”

“Raffi Ahmad siapa, sih?” tanya Fajar, merasa benar-benar tidak kenal dan agaknya tidak merasa pernah mendengar nama tersebut.

“Raffi, bego! Bapaknya Rafatar!”

Fajar melongo. “Itu siapa lagi, Avatar?”

“Rafatar! Dia anaknya Raffi sama Gigi!” jelas Gadis, kali ini tidak kalah dongkolnya dengan Fajar yang mungkin hidup di zaman dinosaurus, duosaurus atau mungkin tirtosaurus.

About TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang