33 | Di Bawah Kembang Api

48 21 0
                                    

Karena hidup sepenuhnya akan berubah ketika kamu sadar,

Bahwa akan ada satu orang yang membuatmu jatuh cinta tanpa sebab, tanpa alasan, juga tanpa pertanyaan.

Kenapa bisa begitu?

Karena cinta adalah kebingungan paling nyata yang bisa kita terima.

...

GADIS mematut dirinya di depan cermin. Harapnya semoga baju yang dia kenakan akan sesuai dengan tempat yang akan dia datangi dengan Louis.

"Louis kenapa nggak ngasi clue nama tempatnya, sih?" sungutnya sebal.

Sekilas Gadis melirik kasurnya yang sudah tidak karuan, berantakan, dan berbagai jenis pakaian tersebar di mana-mana. Sebenarnya masih setengah jam lagi Louis menjemputnya seperti katanya di telpon tadi. Tapi Gadis malah mandi dan bersiap-siap dari sekarang. Memang, ya, cinta itu membuat otak seseorang tidak bekerja.

Dia bahkan mencoba hampir seluruh pakaian cantik yang dia punya, walau akhirnya pilihannya hanya jatuh pada celana jeans putih dengan kaos tutle neck lengan 3/4 warna pink. Dan alasannya memilih outfit satu ini hanya karena menurutnya simple dan nyaman dikenakan.

"Odis, Louisnya udah datang!" Suara teriakan Miranda terdengar dari arah tangga rumahnya.

Gadis melirik pergelangan tangannya. Jam tangannya memberitahukan padanya kalau seharusnya masih ada waktu 20 menit lagi. Baguslah, berarti bukan cuma Gadis yang excited dengan kencan pertama mereka.

Setelah meraih totebagnya, Gadis menuruni tangga rumahnya dengan tergesa. Bahkan dua dua tangga sekaligus menuju ruang tamu, di mana ada Louis yang sedang menemani papanya mengobrol.

Melihat Gadis yang sudah siap, Louis berpamitan pada Hasan dan juga Miranda. Dia janji tidak akan macam-macam pada putri mereka satu-satunya itu.

Hari ini Louis membawa motornya dan seperti biasa, dia akan memakaikan jaketnya untuk Gadis. Tapi, kalau biasanya Louis melingkarkannya di pinggang Gadis untuk menutupi pahanya, kali ini Louis menyerahkan padanya murni agar perempuan itu tidak kedinginan.

"Makasih, Lou."

"Hm."

Gadis tersenyum penuh arti. Dasar Louis! Sikap datarnya tidak akan berubah.

•••

Gadis tidak bertanya ke mana Louis akan membawanya, tapi saat motor mereka berhenti di sebuah pasar malam yang cukup jauh dari pusat kota, membuat senyumnya merekah.

"Louis, kita ke sini mau main sekalian nunggu kembang api 'kan?"

"Iya."

"Yey, gue suka 'kok tempat ini." Gadis menyambar tangan Louis, meletakkannya di dalam genggaman. Gerakan Gadis yang tiba-tiba membuat Louis terkesiap. Sial, Louis merasa gagal karena Gadis selalu satu langkah lebih berani darinya.

Malam itu, mereka benar-benar mengelilingi pasar malam, mencoba hampir seluruh permainan. Mulai dari lempar ring, kora-kora mini, kereta mini juga komidi putar mini. Kenapa mini? Karena Gadis itu aslinya penakut.

Saat Louis mengajaknya naik bianglala, perempuan itu menolak keras.

"Bahaya, Louis!"

"Enggaklah, 'kan ada gue." Louis masih memaksa.

About TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang