21 | Bagaimana Jika Nanti ....

58 26 2
                                    

Secara singkat, definisi tentang hubungan hanya sebagai alat atau perwujudan sahabat.

Tidak lebih!

...

PERTEMUAN pertama memang selalu manis. Ketika kopi butuh gula untuk terasa manis maka cokelat pemberian Karina adalah pemanis dalam hubungan mereka.

Saat itu, usia Andre masih belia. Masih bocah 10 tahun yang sering menangis karena papa mamanya jarang ada waktu untuknya. Dan di saat itu pula, Karina datang dengan cokelatnya sambil berkata, "Kamu nggak boleh nangis. Nih, aku kasih cokelat."

"Apa hubungannya?" ucapnya sambil sesekali menyeka air mata.

Gadis itu memiringkan kepala. "Kok nanya apa hubungannya? Jelas-jelas kamu nangis, kamu butuh cokelat." Wajahnya berpaling agar anak laki-laki itu tidak melihat wajah malunya. "Aku dulunya cengeng, tapi setiap kali aku nangis, Aku selalu dikasi cokelat sama mama. Setelah itu, aku nggak mau nangis lagi karena aku nggak suka cokelat."

Oh, jadi dia malu karena harus mengaku cengeng, pikir Andre waktu itu. Mengabaikan itu, dia pun bertanya, "Kenapa nggak suka?"

"Nanti gigiku bolong lagi, aku 'kan mau jadi dokter."

"Dokter?"

Dokter adalah pekerjaan orang tua Andre. Ayahnya psikolog dan ibunya seorang dokter spesialis. Dokter adalah pekerjaan yang membuat Andre kecil kehilangan peluk hangat orang tua. Dan raibnya, dokter juga adalah cita-cita Andre yang ternyata juga merupakan impian dari gadis yang baru saja memberinya cokelat.

Namanya Karina Amelia.

Dia cantik memesona, ceria, easy going, dan pandai bersosialisasi. Banyak dari Karina yang membuat Andre terkesima. Tapi itu dulu.

Setelah banyak hal yang terjadi  dan membuat 'memesona' itu sendiri  lenyap dengan sendirinya dari pandangan Andre. Pada akhirnya, berhadapan dengan Karina seperti sekarang hanya membuat Andre muak.

Seperti halnya saat ini, saat dia harus berhadapan lagi dengan Karina setelah beberapa bulan yang lalu.

"Mau apa?" tanyanya ketus.

Perempuan itu diam saja, nampak serius mengaduk caramel macchiato miliknya. Membuat Andre semakin gerah saja.

"Kalau aja bukan karena mama yang minta, gue nggak bakal mau ketemu lo lagi."

Perempuan ini, tadi pagi menelpon ibunya. Mengatakan kalau dia ada di Jakarta dan meminta izin agar Andre bisa memberikan sedikit waktu untuknya. Tentu saja, ibunya kenal baik dengan keluarga Karina, apalagi sejak kecil mereka berteman dan izin pastilah bukan hal yang sulit dia dapatkan.

Andre bangkit dari duduknya. "Kalo nggak ada yang mau diomongin, gue balik aja. Ngapain sih harus bolak-balik Indramayu-Jakarta terus." Gerakan Andre terhenti saat tangan Karina menghentikannya. Genggaman tangannya itu tidak erat, justru teramat rapuh tapi ajaibnya malah mampu membuat Andre menurut patuh untuk duduk kembali.

"Aku nggak tau apa yang bikin kamu bisa benci sama aku, padahal dulu kamu pernah berjanji kalo kamu akan selalu bersama aku."

About TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang