Malam yang hening berujung sepi. Lalu, kamu hadir.
Dan kuberi tahu kamu rahasia kecil, bahwa bersamamu tak kenal lagi patah hati.
Karenamu, aku suka malam ini.
...
TANGANNYA mengetikkan pesan dengan lincah di atas papan keypad ponsel canggihnya. Saat ini, dengan dua cup hot chocolate, perempuan rambut panjang sepunggung warna kecoklatan itu berdiri di depan rumah seseorang yang telah menyita banyak perhatiannya selama beberapa bulan ini.
Gadis: Lou.
Gadis: Tidur belum?
Malam yang sudah larut, bulan yang tengah bersinar terang yang bahkan meski lampu jalanan tidak menyala, Gadis yakin masih bisa melihat jelas jalanan kompleknya. Ingin rasanya memencet bel, takutnya malah menganggu sang tuan rumah, akhirnya membuat Gadis memilih jalan pintas dengan berharap Louis belum tidur saja.
Seolah mengabulkan harapnya, pesan balasan datang padanya.
Pacar: Belum
Pacar: Kenapa?
Gadis: Ngantuk nggak?
Pacar: Nggak
Pacar: Kenapa?
Gadis: Sini
Pacar: Ke mana?
Gadis: Gue di gerbang rumah lo.
Pacar: Ngapain?
Pacar: Ngepet ya, lo?
Gadis sent a picture.
Gadis: makanya sini, gue udah bawa lilinnya.
Gadis: Jangan macem-macem, ya. nanti gue matiin nih lilinnya.
Pacar: Males.
Pacar sent a picture.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Together
Teen FictionAda banyak cara untuk bersama. Sebagian akan mengejar dan mengatakan secara lantang. Pada sebagian lainnya, berupa amarah dan cemburu yang disembunyikan. Ada yang mengekang ada pula yang masih gamang. Kita telah menemani satu sama lain, menutupi ma...