1

8.6K 346 40
                                    

Punggungku terasa pegal karena melayani pembeli yang tak ada habisnya. Saat ini aku sedang bekerja di sebuah restoran Coza milik temanku Yuna. Aku hanya bekerja dihari sabtu dan minggu itupun dari jam enam sore sampai jam dua belas malam, tapi rasanya sungguh melelahkan.

"Kau tidak ikut bergabung bersama mereka?" tanya Jiyeon pada Yuna yang masih berada disini.

Mendengar itu aku menoleh, "Iya aku akan kesana. Maaf ya kalian aku tinggal," jawab Yuna riang lalu segera berkumpul ke meja tempat dimana Jay pacarnya dan teman-teman pacar Yuna duduk.

Kudengar pacarnya Yuna berasal dari kalangan elite atau terlahir dari keluarga sendok emas. Tidak hanya pacarnya bahkan teman-teman dari cowok itu semua dari kalangan orang kaya. Aku jadi heran apa setiap orang kaya jika berteman hanya mau berteman dengan orang yang sesama kaya seperti mereka? Sungguh misteri.

Yuna bahkan juga berasal dari keluarga sendok emas, restoran ini sendiri diberikan oleh ayah Yuna untuk dia kelola sendiri. Jika kalian bertanya kenapa aku bisa berteman dengan Yuna itu semua karna kami sejurusan dan satu kelas di kampus. Disitulah awal mulanya aku bisa dekat dengan Yuna, hingga bekerja part time di restorannya untuk bantu-bantu. Lumayankan juga bisa dapat uang dan mengisi waktu senggang.

"Kau tidak kenal ya dengan teman dari pacarnya Yuna, mereka terkenal sekali lho, " unjar Jiyeon membuat aku penasaran.


"Sungguh? " kataku tak percaya.


Jiyeon mengangguk, "Kau pasti sudah kenal dengan Jay, ayahnya pemilik salah satu agensi music terkenal di Korea, " Ucap Jiyeon membuat aku terkagum, mungkin jika aku jadi Jay aku tidak akan membayar tiket konser lagi dan langsung bertemu dengan artis dari naungan agensinya karna ayahku adalah pemiliknya.

"Yang itu namanya Ren, dia sangat tampan dan kaya andai saja dia mau berkencan denganku, pasti aku akan menjadi gadis yang sangat beruntung, " dengus Jiyeon membuat aku terkekeh, "Yang duduk di sebelah Yuna itu namanya Choi Taehyung, dia tampan sekali kudengar ayahnya adalah direktur di perusahaa besar sekaligus pemilik perusahan game terbesar di Korea. Didepan Taehyung ada Nicolas aku tidak yakin dia sekaya apa karna sepertinya dia sangat-sangat kaya. "

"Eoh," kataku tak percaya. Sungguh aku sangat tidak layak bersanding dengan mereka. "Lalu laki-laki yang duduk didepan wanita itu siapa? " tunjuku pada kerumunan orang-orang itu.

"Namanya Ryu Jimin, ayahnya adalah seorang pembisnis sukses. Dikampus dia sangat terkenal dan banyak gadis-gadis yang mengejarnya. " Jelas Jiyeon membuat aku menganggukan kepala paham, "Sementara gadis yang didepannya itu Yoon Mi kudengar dia sedang dekat dengan Jimin. "

"Kalau begitu aku akan mengantarkan dua botol soju ini kemeja nomor empat, terimakasih ceritanya, " ucapku lalu pergi membawa mapan.

***

Pegawai restoran sudah banyak yang berpulangan termasuk Jiyeon yang harus pulang duluan karna harus bergadang lagi mengerjakan tugas laporan. Oleh karna itu hari ini aku pulang sendirian dan pulang yang paling terakhir karna hari ini adalah jadwalku menutup restoran. Di restoran sendiri masih ada beberapa pelanggan yang masih duduk oleh karna itu aku menghampiri satu-persatu meja untuk menyampaikan bahwa restoran akan segera ditutup.

Sampainya di meja terakhir kalau tidak salah meja ini adalah meja yang diduduki oleh Yuna dan teman-teman pacarnya, "permisi, bisakah kau segera pulang restoran akan segera ditutup," ucapku sambil mengguncang-guncang pelan bahu orang itu, bukannya aku tidak sopan. Karna bagaimanapun aku harus membangunkanya.

"Aish pergi sana kau mengangguku! " serunya karna aku menganggu tidurnya.

"Maaf tapi anda harus segera pulang karna kami sudah tutup, " ulangku lagi tadi tidak ada balasan. Sepertinya dia sudah terlalu mabuk hingga tidak mendengarkan ucapanku. Melihat itu aku segera mengambil handphoneku dari saku celana untuk menelpon Yuna.

𝐏𝐫𝐨𝐦𝐢𝐬𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang