A/n : Ih pada mendadak jadi kang parkir semua nyuruh2 moza moon door alone alone:(
Btw mo nanya nih, yang pada marah banget sama Andra emg blm pernah naksir yang bener2 naksir sampe pengen banget milikin doi apa? Sampe2 mengabaikan sekitar dan gak peduli ada yang suka sama kalian juga, yang penting intinya bisa punya hubungan sama orang yang disuka? Atau jangan2 posisi kalian sama kaya Moza ya makanya menghayati banget bacanya awowkowkwowk hayoooo ngaku keleannnn korban-korban falling in love with people u can't have😆😆😆😆
Dasar sobat ambyar!
***
"Udah bangun, Dek?" tanya Kak Strau yang lagi beres-beres sampah bekas bungkus kado ke dalam plastik besar. Dia dapat banyak kado, dan nanti akan dia rapikan setelah membersihkan sampah.
Moza yang baru membuka matanya, kini menoleh ke arah sang kakak.
"Ih, Kak Strau buka kado gak ngajak-ngajak Moza. Moza kan mau liat juga," ucap adiknya sambil cemberut. Dia tuh penasaran, kira-kira Kak Andra kasih Kak Strau apa, ya?
"Abis kakak gak bisa tidur tadi selesai subuhan, ya udah jadi bukain kado aja."
Moza turun dari ranjang, niatnya mau keluar dan ganti pembalut karena udah gak nyaman banget, maklum, masih hari kedua jadi yang keluar lagi banyak-banyaknya.
Lagi-lagi Kak Strau manggil. "Dek, sekalian dong, buangin ke tempat sampah."
Moza berjalan malas-malasan menerima kantung plastik dari tangan Kak Strau, kemudian berjalan dan membuang kantung itu di tempat sampah kamar mereka.
Saat Moza balik setelah bersih-bersih, dia menghampiri kakaknya yang menyuruhnya mendekat. Kak Strau menyerahkan sepasang flatshoes coklat ke arah Moza, lalu berkata, "Coba deh pake."
"Ini kado dari siapa, Kak?"
"Pake aja." Moza mengambil flatshoes itu dan memakainya. Dia mencoba berjalan tiga langkah ke kanan dan kiri. "Suka?" tanya Kak Strau.
"Suka-suka aja, cocok di kaki Moza."
"Yaudah, buat kamu aja."
"Hah? Ini kan hadiah Kak Strau?"
Moza bingung banget pas tiba-tiba Kak Strau ngasih hadiah ulang tahun dari temannya buat dia.
"Aku gak suka bahannya, barang murah itu," kata Kak Strau. "Kalau aku pake suka lecet bagian belakang kakinya. Males."
"Tapi ini lucu tahu."
"Ya makanya buat kamu aja. Lagian kamu juga cuma punya flatshoes dikit, kan?" ucap Kak Strau. "Flatshoes aku udah numpuk."
"Oke, thanks, Kak!"
"Ini, coba kamu pake baju ini deh. Aku juga kurang suka sama bahannya." Kak Strau yang udah memisahkan barang-barang yang menurut dia 'bukan seleranya', menyuruh Moza untuk mencoba. Ada beberapa yang akan dia berikan pada Moza. Lagian, Moza gak tahu mana barang bagus dan gak, murah atau mahal, yang Moza tahu ... yang penting modelnya lucu pasti dia mau. "Gak mau numpuk barang yang gak kepake banyak-banyak di lemari, mending aku kasih ke kamu. Karena pasti kamu pake."
"Iya ini bahannya tipis, agak nerawang gitu ya, Kak?" Moza memberi penilaian saat mengenakan baju pemberian kakaknya. "Paling nanti Moza pake manset baju sih, biar gak keliatan."
"Terserah kamu aja mau gimana."
"Makasih ya, Kak. Udah kasih Moza barang-barang baru. Lumayan nih kalo buat jalan."
"Sama-sama."
***
Sabtu ini Kak Strau gak bisa antar aku les. Dia mau main sama teman-teman SMP-nya dulu. Soalnya udah lama gak ketemu. Istilahnya temu kangen gitu. Jadi sore ini, si Wak alias Yun yang akan jemput Moza ke rumah. Dia udah bisa naik motor. Kalo ke rumah Kak Andra juga selalu bawa motor sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mozarella Cheese✔
Fiksi RemajaMozarella Cheese yang ini beda dari Mozarella Cheese yang lain. Mama Irene bilang, Mozarella Cheese ini limited edition, cuma ada satu.