A/n : Andra baru senyum doang udh kena maki netijen😆😆😆 kesian bet anak bujang guaaaa.
Btw kalo ada yang beda pendapat soal cerita ini gapapa kok, bebas mau tim Mozandra apa Strauandra.
***
"Kak Andra, kakak ikut main di rumahnya Kak Ken kan hari Rabu besok?" tanyaku ke Kak Andra setelah Kak Strau pergi. Aku minta dianterin ke rumah Kak Andra buat les lima belas menit sebelum les mulai. Tentu aja, baru aku yang datang duluan. Yang lain rumahnya gak jauh-jauh dari sini, jadi mereka baru datang kalau udah mau jam tiga. Kadang ada yang telat sampe lima menit. "Sombong nih gak muncul di grup sama sekali padahal udah dipanggilin," lanjutku.
Iya, Kak Malik bikin grup buat kita berenam. Berhubung Rabu depan libur karena tanggal merah, jadi rencana sih mau main lagi bareng-bareng. Cuma itu waktu luang yang bisa dipake, anak-anak kelas 12 udah pada sibuk sekarang dan pulang sore terus.
"Saya kemarin ketiduran, baru bangun jam sepuluh malam," jawab Kak Andra.
"Capek ya, Kak?"
Kak Andra yang duduk gak jauh dariku, mengangguk. "Hari Rabu juga saya gak bisa ikut ke rumah Ken."
"Yah, kenapa?" Aku sedih. "Padahal kapan lagi bisa kumpul sama kakak. Moza kangen banget tau."
"Saya udah ada janji pergi sama teman yang lain."
Alisku bertaut. "Beneran gak bisa pergi sama kita?"
Kak Andra mengangguk lagi.
"Huft, ya udah deh."
Hari Rabu, aku dianterin sama Kak Strau dulu ke halte busway soalnya janjian sama Yun mau ke rumah Kak Ken naik itu. Yun tahu Kak Andra gak bisa datang, jadi dia mutusin buat pergi bareng aku dan gak naik motor sama Kak Malik. Katanya biar aku ada temen. Walau mulutnya toa tapi aku sayang Yun.
Di rumah Kak Ken, kita cuma kumpul berlima sambil nonton film dan makan bareng. Mamanya Kak Ken baik banget, setiap tiga puluh menit sekali dia pasti ngetuk pintu kamar bawain makanan. Pisang coklat, gorengan, sampe seblak. Aku seneng banget ada di sini, sampe sedikit lupa sama Kak Andra karena ada makanan yang bisa naikin mood-ku. Untung aku gak jadi mager mau main ke sini gara-gara Kak Andra gak ikut, lumayan nih.
"Lho? Andra pergi sama Strau, Moz?" tanya Kak Malik yang lagi niup-niup kuah seblak sambil mantengin ponsel, lagi iklan soalnya.
"Hah? Kak Strau gak bilang mau pergi sama Kak Andra," jawabku.
"Lah ini mah Andra udah fix feeling gua bener walau mukanya gak keliatan," kata Kak Malik setelah screenshoot snapgram Kak Strau dan dia zoom gambarnya di galeri. Di sana Kak Strau posting makanan yang dia pesan. Tapi, di depannya duduk sesosok manusia yang pakai baju hitam dan tangannya lagi nulis sesuatu di kertas. Sampingnya ada satu buku paket.
"Bukan kali, Kak," sangkalku.
"Ken, ini mah fix Andra, ya?" Kak Malik nanya ke Kak Ken yang dibalas anggukan laki-laki itu.
"Ketahuan gak bisa move on itu si Andra. Abis Strau putus langsung dipepet lagi. Kelakuan temen lo, Boy-boy!" ucap Kak Ken sambil terkekeh.
"Susah sih, udah gua bilang berkali-kali masihhh aja."
"First love never die*, wanjai," imbuh Kak Ken. (Cinta pertama gak akan pernah mati)
Aku yang ngedenger ucapan Kak Ken sama Kak Malik, mendadak sedih pake banget. Yun yang tahu raut wajahku berubah dan cuma bisa nunduk, langsung berdeham dan nyuruh Kak Ken sama Kak Malik buat gak bahas soal Kak Andra dan Kak Strau di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mozarella Cheese✔
JugendliteraturMozarella Cheese yang ini beda dari Mozarella Cheese yang lain. Mama Irene bilang, Mozarella Cheese ini limited edition, cuma ada satu.