39 ÷ Kak Andra Gak Apa-apa, Kan?

6K 1.3K 1K
                                    

A/n : FYI, karakter Yun terinspirasi dari temen real life acuuu. Hahaha. Ini salah satu spam chat hebringnya yang baru kemarin ....

 Ini salah satu spam chat hebringnya yang baru kemarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bacot bat kan sama kek si Yun😆 awowkwowkwok

#LEBARANDIRUMAHAJA
#MIMITEMENINDEH
#THRNYAAPDETPARTBARUAJA

***

Aku mulai buka folder novelku lagi di laptop. Gara-gara Kak Andra, aku mutusin buat lakuin ini, lanjut nulis setelah kubaca ulang. Kupikir-pikir lagi, sejujurnya emang sayang kalo sampe ditelantarin soalnya udah setengah jalan. Tapi apa aku bisa ya nyelesain semua dalam waktu tiga minggu?

Aku buka lagi notes-ku yang berisi catatan alur dan segala macam hal kecil yang aku tulis di sana buat cerita ini. Aku tuh kadang suka lupa, jadi hal sekecil apa pun harus dicatat. Bahkan kadang yang udah dicatat pun masih bisa aku lupa. Kalau di wattpad mungkin ada readers-ku yang jeli jadi bisa diingetin, tapi ini buat lomba ... aku harus lebih hati-hati.

"Ngerjain tugas, Dek?" tanya Kak Strau yang baru masuk ke dalam kamar setelah dari bawah. Mama buat brownies, jadi sekarang kakak bawa beberapa potong brownies ke kamar dan sebotol air berukuran besar buat diminum berdua.

"Iya nih, Kak," bohongku. Buru-buru mepetin diri ke tembok biar Kak Strau gak liat aku lagi sibuk sama naskah lagi.

"Ini browniesnya kakak taro meja. Kalo mau ambil aja."

"Sip, makasih kakak cantik."

"Hm." Kak Strau yang ngambil satu potong brownies dan mengunyahnya, sekarang mengambil salah satu bukunya di rak dan dia duduk di ranjang. "Jadi kamu pinjemin ponsel sama sepeda ke Andra, Dek?"

"Hah? Kok Kak Strau tau?"

"Ya, tadi Andra cerita," ucap Kak Strau yang sekarang membuka bukunya. "Soalnya aku baru ngeh sepedanya Andra mirip banget sama punya kamu. Pas aku tanya dia baru jujur."

"Abis kasian, Kak. Sepedanya Kak Andra rusak, padahal itu transportasi utama dia kalo ke mana-mana. Karena sepeda Moza gak dipake, ya udah deh Moza kasih pinjem."

"Berlebihan gak sih?"

"Apanya?"

"Kamu, kasih pinjem gitu-gituan segala. Nolong boleh, tapi aku rasa kamu berlebihan. Ponsel sama sepeda itu bukan harga seratus atau dua ratus ribu. Kalau rusak gimana?"

"Kak Andra butuh, lagian katanya sebentar lagi juga mau dibalikin kok."

"Sebentar lagi itu kapan?"

"Ya sebentar lagi. Moza percaya kok Kak Andra bakalan jaga barang-barang yang dipinjemin."

"Mama pasti gak tahu ini, kan?"

"Iya."

"Udah aku duga." Kak Strau terkekeh. "Kalau mama tahu, pasti dia marah dan gak setuju."

Mozarella Cheese✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang