14 ÷ Sejak Kapan Kamu Sekelas?

6.6K 1.2K 742
                                    

A/n : Ini Kak Strau sama Moza. Kak Strau lebih ke cantik, kalo si keju lebih ke imut gemesin. Lucu bingbing kan mereka? Uwu😍😍😍

 Lucu bingbing kan mereka? Uwu😍😍😍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Kak jadi kapan sih Gebi dapet ponsel barunya?" tanya anak yang masih duduk di bangku SMP ini saat dia tengah makan malam sama kakaknya.

Andra membelikan Gebi nasi goreng sebelum pulang, dan anak itu senang. Sudah lama gak makan nasi goreng. Biasanya cuma nasi, sayur, dan telur dadar di warteg.

Andra sendiri memilih memakan roti yang dia bawa pulang untuk mengganjal perutnya. Sore tadi dia udah makan bareng Moza dan Strau, itu juga ambil menu yang paling murah dan gak beli minum karena bawa botol air dari rumah.

"Nanti ya, insyaallah minggu ini kakak beli."

Gebi yang kini tengah mengunyah, mengangguk. "Kak An, besok Gebi minta uang jajan agak lebih, ya? Ada sumbangan buat korban bencana alam."

"Ingetin kakak besok," sahut Andra yang membuat anak itu kembali mengangguk.

Sehari-hari, Gebi dikasih uang jajan lima ribu rupiah. Biasanya di sekolah, anak itu beli nasi rames seharga tiga ribu, dan dua ribunya disimpan di dompet. Uang simpanannya dia pakai kalau ada keperluan mendesak, jadi gak selalu minta sama Kak Andra.

Kadang, Gebi iri sama anak-anak lain. Beruntung mereka bisa hidup di keluarga yang utuh, bisa dapet uang jajan banyak, bisa pakai seragam bagus, sepatu bagus, atau tas model baru. Sementara dia, tas yang dipakai adalah tas dari kelas tujuh. Seragamnya adalah seragam yang diberikan tetangga yang iba pada kondisi finansial kakak-beradik miskin ini. Sepatu Gebi adalah pemberian dari anak didik Kak Andra, namanya Kak Moza.

Gebi kadang merasa malu, tapi mau gimana? Gebi berharap dia bisa cepat lulus dan kerja, buat bantu Kak Andra yang banting tulang sendirian memenuhi kebutuhan mereka. Diam-diam, Gebi merasa kasian pada kakaknya itu.

Selesai makan, mereka membereskan bekasnya. Gebi membuang sampah ke tempatnya di dekat lemari, lalu bergegas menyelesaikan tugas rumah sebelum pergi tidur.

Gak ada yang mengasyikkan di rumah. Gak ada televisi, ponsel, gak ada hiburan untuk Gebi. Jadi kegiatannya di rumah hanya sebatas makan, belajar, dan tidur. Dia baru nonton televisi kalau main ke rumah tetangga, tapi sekarang hampir gak pernah lagi.

Andra memutuskan untuk duduk di ruang depan yang biasa digunakannya untuk mengajar anak-anak. Dia melihat beberapa pesan masuk setelah menyalakan data internet. Andra ingat, besok ada dua orang tua yang akan bayar biaya les anak mereka. Salah seorang dari mereka biasanya royal, selalu kasih uang sebesar 100 ribu setiap bulan.  Andra berharap besok dia dapat hasil yang sama, untuk menambah uangnya beli ponsel Gebi.

Beberapa orang tua anak didiknya memang gak kasih uang ke Andra di awal bulan. Biasanya mereka akan bayar biaya les sesuai dengan mereka pertama kali memasukkan anak mereka ke sini untuk diajari Andra. Kadang-kadang malah ada yang telat bayar. Ada juga yang hanya bayar 20 ribu perbulan.

Mozarella Cheese✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang