Uts!

171 34 0
                                    

Senin ini sedikit berbeda dengan biasanya, karena para murid akan melaksanakan UTS. Entah siap atau tidak, yang jelas ia harus menghadapinya. Termasuk Rere.

Seperti yang lainnya Rere mengeluarkan kotak pensilnya beserta papan mika. Ia meletakkan alat tulisnya di meja. Mengambil pensil dan segera mengisi lembar jawaban itu dengan hati-hati.

Meski pikirannya sedang berkecamuk Rere harus terus memfokuskan diri. Dia harus bisa menge-sampingkan masalahnya itu sampai selesai ujian ini.

Perlahan pensil Rere bergerak mengisi kolom yang kosong dengan jawaban yang ia yakini benar. Ia fokus sampai waktu ujian berakhir. Sementara ketiga sahabatnya yang lain berada di ruangan yang berbeda dengannya.

Usai ujian hari ini, Rere segera pulang ke rumahnya. Berusaha menghindari Jio. Namun, Lisa menggagalkan langkahnya menuju motor.

"Rinnn, lo mau ikut belajar ga?" tanya Lisa sembari mendekat ke arah Rere yang tengah berjalan ke parkiran itu.

"Sorry, gua ada janji sama nyokap hari ini." Jawab Rere yang sebenarnya adalah bohong.

"Ohh yaudah gapapa." Sahut Lisa sedikit kecewa.

"Gua duluan ya." Ujar Rere sembari bergegas menaiki kendaraannya sebelum Jio melihatnya.

"Rinn?" panggil Lisa yang membuat Rere segera menoleh.

"Lo gapapa?" tanya Lisa hati-hati.

"Gua baik kok. Duluan ya." Pamit Rere meninggalkan Lisa.

Lisa hanya terpaku melihat tingkah Rere. Dia menangkap sorot mata kecewa di sana. Tapi, Lisa tak mau ber-argumen terlalu jauh tentang itu.

Lisa yang baru saja ingin kembali ke kelas untuk mencari Ari dikejutkan dengan Jio yang tepat di belakangnya.

"Rere mana?" tanya Jio dengan nada memaksa.

"Udah pulang." Sahut Lisa sembari menunjuk ke arah Rere yang baru saja keluar gerbang sekolah.

"Gua duluan." Ujar Jio sembari ke parkiran untuk mengambil motor dan segera mengejar Rere.

Sementara Lisa semakin bertambah bingung. Namun, ia memutuskan untuk segera mencari Ari karena ingin belajar bersama.

Tepat di belakang Rere telah ada Jio yang mengikuti dengan kecepatan tinggi. Berusaha menyalip motor Rere yang berada di depannya itu. Ketepatan membuat Jio berhasil menyalip motor Rere. Jio sukses membuat Rere nge-rem mendadak dan terjorok ke stang motor itu.

"Ih apaan sih lo!" ketus Rere sembari membenarkan posisi duduknya itu.

"Ree dengerin gua dulu Re." Pinta Jio sembari turun dari motornya itu.

"Berapa kali gua bilang gua ga mau liat lo lagi." Ketus Rere ke arah Jio.

"Gua mintak maaf." Sahut Jio sembari berdiri tepat di stang motor Rere.

"Gua udah maafin sekarang lo minggir." Ucap Rere sembari menggeser stang motornya agar Jio segera pergi.

"Re, gua pengen kita baikan." Ujar Jio menegaskan kepada Rere.

"Baikan?" ulang Rere menatap tajam Jio.

"Gua mau kita ke apartemen. Gua akan jelasin semuanya di sana." Jelas Jio memberi penawaran.

"Semudah itu ya lo!" ucap Rere dengan nada menyindir.

"Re, please biar kita ga salah paham kaya gini." Sahut Jio.

"Gua ga mau bahas ini sekarang Ji," lirih Rere memalingkan wajah.

"Gua mau fokus ujian dulu." Jelas Rere lagi.

PATAH SEBELAH [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang