Alarm pagi membangunkan Rere dari tidurnya. Dengan cepat Rere menuju kamar mandi dan segera menukar baju dengan gaun kemarin yang telah ia beli. Rere berdiri di depan kaca dan menambah pita pada rambut pendeknya itu.
Ia segera mengambil barang-barang yang kemarin ia beli untuk dibawa ke rumah Jio. Namun, perhatiannya tertuju pada jaket levis kemarin.
"Astaga!" sorak Rere pada jaket yang belum ia sampul itu.
"Non Rere ga mau sarapan dulu?" ujar Art Rere menawarkan.
"Gausah Bi. Nanti aja di jalan." Jelas Rere sembari melangkah menuju mobil.
"Aelah, di rumah Ari aja deh." Jelas Rere sembari meng-gas mobilnya menuju alamat rumah Ari.
***
Tak butuh waktu lama mobil Rere telah berdiri tepat di depan rumah Ari. Rere segera turun dan menekan bel."Permisi." Sahut Rere sembari menekan bel beberapa kali.
"Arii ada tamuu." Sorak Bu Fitri ibunda Ari yang tengah di dapur itu.
"Masuk aja Re." Sorak Ari yang tengah berada di lantai atas itu dari balkon rumahnya.
Rere membawa jaket itu ke kamar Ari. Ia berjalan menuju Bu Fitri dulu yang sedang masak di dapur.
"Pagi Tante." Sapa Rere sembari mendekat ke arah Bu Fitri.
"Wah... cantik banget kamu." Puji Bu Fitri yang tengah masak itu.
"Ah Tante." Senggal Rere sembari melangkah menuju tangga.
"Rere ke atas dulu ya Tan." Ujar Rere singkat.
Rere berjalan ke tangga untuk menemui Ari. Namun, gadis kecil membuatnya berlutut sejenak.
"Kakak Rere mau pesta." Ujar Misya dengan lantang.
"Iya sayang. Cantik banget kamu." Sahut Rere sembari mencubit pipi Misya dengan lembut.
"Misya... awas kak Rere mau ke atas." Sorak Bu Fitri pada malaikat kecilnya itu.
"Nanti kakak temenin lagi ya." Ujar Rere singkat sembari menuju kamar Ari.
Rere segera membuka pintu kamar Ari tanpa aba-aba. Ari yang tengah menyisir rambut itu melihat ke arah Rere.
"Kado nya belom ke bungkus." Sahut Rere dengan wajah sedikit memelas.
"Tenang. Gua ada kok kertas kado sama isolatip." Ujar Ari dengan lugas.
"Tapi, hari udah jam 9.30." Jelas Rere singkat.
"Telat juga gapapa Re." Ujar Ari memastikan.
"Beneran?" tanya Rere singkat.
"Paling juga pacar lo lagi tidur." Celetuk Ari sembari membungkus kado Jio itu.
Rere hanya terdiam melihat Ari membungkus kado itu. Ari nampak dengan cekatan membungkusnya.
"Sayang banget ya lo sama Jio?" tanya Ari membekukan suasana.
"Ya sayang." Celetuk Rere singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
PATAH SEBELAH [COMPLETED]
Teen FictionTentang Gadis 17 tahun bernama Reyna Rafasya yang belum pernah jatuh cinta, akhirnya dipertemukan oleh seseorang yang bisa merubah dunianya. Persahabatan hangat yang tanpa rasa, akhirnya berubah menjadi jalinan asmara. Reyna Rafasya, bersahabat erat...