PATAH SEBELAH [COMPLETED]

Usai!

"Rere?" ujar Jio mencari Rere di setiap sudut villa.

"Dengerin gua!" ketus Jio.

"Gua mau ngomong sesuatu!" ujar Jio singkat.

Rere yang berada di kamar itu keluar. Ia mendapati sosok Jio di sana. Sudah sekitar 2 hari ia tidak ingin menemui Jio. Namun, kali ini di saat Ari menjemput Lisa di bandara ia beranikan diri.

"Apa? Maaf?" sindir Rere dengan logat menyindir.

"Apa kabar?" ujar Jio mendekati Rere.

"Gausah pegang gua anj*ng." Ketus Rere menyingkirkan tangan Jio dari pipinya.

"Jangan galak-galak dong." Ujar Jio singkat.

"Kenapa? Ngerasa menang lo sekarang?" sindir Rere.

"Belom sepenuhnya juga sih." Sahut Jio memalingkan wajah.

"Cepetan! Mau bilang apa lo?" tanya Rere sinis.

"Sebenernya gua emang ada hubungan sama Anya." Lugas Jio.

"Gua juga udah pernah jalan sama Anya." Jelas Jio dengan sombong.

"Gua juga udah pernah tidur bareng." Jelas Jio lagi.

"Gua juga uda..." Ujar Jio.

"Stoppp!!!" bentak Rere dengan air mata yang jatuh.

"Gua juga..." Ujar Jio lagi.

"Stoppp Ji!" bentak Rere keras.

"Gua mintak maaf Re." Lirih Jio medekati Rere.

"Kenapa lo tega Ji?" ujar Rere lemah.

"Kenapa?" tanya Rere.

"Kenapa lo lakuin ini setelah gua mau maafin semua kesalahan lo!" tambah Rere lagi.

"Karena gua..." Sahut Jio hendak menjelaskan.

"Ngapain lo di sini!" bentak Ari sembari mengangkat kerah baju Jio.

"Santai dong sepupu." Ujar Jio santai.

"Gua bukan sepupu lo!" bentak Ari kesal.

"Rinnn.." ujar Lisa yang langsung memeluk Rere.

"Ini masalah gua!" ketus Jio ke Ari.

"Gua cuma mau ngomong." Sahut Jio lagi.

"Buat Rere nangis maksud lo?" ujar Ari sinis.

"Ri, biarin dia ngomong." Ujar Rere menyeka air matanya.

Ari seketika melepaskan pegangannya dan membiarkan Jio. Ia mendekat ke arah dua sahabatnya yang lain.

"Dengerin ya! Gua ke sini mau ngejelasin." Ujar Jio lantang.

"Kalo gua yang bawa Anya untuk nanjak bareng." Jelas Jio lugas.

"Maksud lo?" tanya Ari bingung.

"Ya jadi gini," ujar Jio.