Waktu terus berjalan. Berbagai ujian sekolah telah Rere lalui. Ia terus belajar dan tak patah semangat. Jurnal yang ia panjang menjadi cambuk tersendiri setiap malas melanda.
Rere tak henti belajar. Dimana pun ia berada, buku adalah kawan saat ini.
"Ini diminum dulu susunya." Ujar Bu Maya meletakkan segelas susu.
"Tarok situ aja Ma." Ujar Rere terus menulis di meja belajarnya itu.
"Yaudah, Mama keluar dulu." Sahut Bu Maya yang melihat Rere sibuk belajar itu.
Rere melanjutkan aktivitas belajarnya tanpa gangguan. Ia fokus akan pelajaran yang ada di depannya.
***
"Jangan lupa diminum." Ujar Bu Maya meletakkan secangkir susu lagi.Masih dengan posisi yang sama di hari yang berbeda . Rere masih sibuk dengan buku di hadapannya.
***
Waktu terus bergerak. Mengajarkan Rere berbagai pengalaman baru dalam hidup.Bu Maya menatap lampu kamar Rere yang masih menyala itu. Hari yang sudah larut membuat Bu Maya mengeceknya ke atas.
Perlahan Bu Maya membuka pintu kamar Rere. Namun, ia mendapati putri nya sedang tertidur di meja belajarnya.
Bu Maya tidak tega membangunkan Rere yang terlalu penat itu.
"Pasti kecapekan." Lirih Bu Maya mengambil selimut.
"Susunya juga belom diminum." Ujar Bu Maya lagi.
Bu Maya menyelimuti Rere dan tanpa sengaja membaca jurnal yang Rere tempel di dekat meja belajarnya itu.
"Amerika?" ujar Bu Maya.
Bu Maya tersenyum dan mengelus rambut Rere.
"Makasi Sayang." Ujar Bu Maya mencium Rere.
Setelah itu Bu Maya keluar dari kamar Rere dan segera pergi ke bawah.
Ia teharu akan usaha putri nya itu.***
Semua usaha keras Rere akhirnya usai. Ia akan menerima hasil hari ini. Hari ini, kelulusan dan nilai terbaik akan dibacakan. Rere sangat deg-deg an hari ini.Usai melaksanakan berbagai ujian untuk menyalurkan usahanya, Rere akan segera mendengar hasil sekarang.
Semua murid dikumpulkan di lapangan terutama kelas 12. Di depan sudah berdiri Pak Gani. Kepala sekolah SMA Rere saat ini.
"Gausah tegang." Bisik Ari menoleh ke Rere yang baris di sebelahnya.
Rere menatap Ari dan tersenyum kaku. Ia benar-benar deg-deg an saat ini.
"Baiklah. Sebelumnya bapak ucapkan terima kasih atas ketertiban kalian semua." Ujar Pak Gani.
"Seperti yang kalian ketahui. Hari ini adalah hari kelulusan. Hari kalian terakhir di SMA." Sahut Pak Gani lagi.
"Bapak harap setelah kelulusan nanti kalian bisa menjadi orang yang berguna bagi bangsa dan agama." Tambah Pak Gani.
Setelah kurang lebih 30 menit Pak Gani menyampai kan dialognya. Tiba saat nya pembacaan siswa lulusan terbaik.
Rere semakin gugup, pandangannya tak sengaja mengarah ke Jio yang tengah memperhatikannya sedari tadi. Sekilas Rere langsung membuang pandangannya.
Ia kembali fokus pada pengumuman yang akan Pak Gani sampaikan.
"Sekarang bapak akan membacakan lulusan terbaik." Ujar Pak Gani.
KAMU SEDANG MEMBACA
PATAH SEBELAH [COMPLETED]
Teen FictionTentang Gadis 17 tahun bernama Reyna Rafasya yang belum pernah jatuh cinta, akhirnya dipertemukan oleh seseorang yang bisa merubah dunianya. Persahabatan hangat yang tanpa rasa, akhirnya berubah menjadi jalinan asmara. Reyna Rafasya, bersahabat erat...