Epilog

342 35 10
                                    

Bukan tentang bagus atau tidaknya cerita yang ditulis, tapi tentang seberapa berkesannya cerita yang berhasil ditulis kembali:)
-Bella.Fadia

~_~

"Iya nih seru banget." Ujar Rere kepada seseorang di balik telfon sembari membuka laptopnya.

Kehidupan baru kini telah Rere lalui sebagian. Berbagai pengalaman baru pun juga ikut menyapa nya. Kali ini Rere sudah benar-benar lepas dari belenggu cinta monyet yang ia anggap cinta sejati.

Cepat nya waktu membawa Rere pada pertemuan kedua kala itu. Pertemuan yang seperti membuka kembali jahitan lama yang ia paksa mengering.

"Iya, nanti gua main-main deh ke sana." Ujar Rere lagi menatap jendela kamarnya itu.

Rere menutup telfon itu dan berjalan menuju balkon. Ia menatap langit indah dari apartement nya. Menatap jauh ke depan seolah ada rasa yang kembali.

Semesta memang terkadang punya cara tersendiri menyembuhkan dan mengembalikan luka. Rere hanya berharap luka yang kemarin membuatnya lumpuh tidak kembali lagi. Baik dari pria itu atau pria lainnya nanti.

Namun, pertemuan baru itu memutar kembali memori kelam. Memori di mana Rere menjadi wanita paling bodoh di hidupnya.

Rere hanya berpikir apa itu adalah pria yang sama? Tapi, jika ia adalah pria yang sama, kenapa dia bisa di sini? Di tempat yang sama dengan tanah yang ia pijak. Semesta memang senang sekali bercanda pada hal yang tak seharusnya ia bercandakan.

Perlahan Rere menatap lurus ke depan. Memandang luasnya Amerika dari balkon apartemennya.

Perihal berbagai luka yang pulih dan kembali itu adalah urusan semesta. Tugas kita hanya sebatas menerima dan mengiklaskan. Berusaha bangkit dari keterpurukan yang membuat kita tertatih pada jalan yang mudah dilalui orang lain.

Rere kini mencoba benar-benar ikhlas dan menerima. Mencoba memaafkan setiap pisau tajam yang telah membuat luka dalam.

Untuk tatapan singkat yang tak sengaja ia temui kala itu mungkin hanya kebetulan yang sudah semesta rencanakan. Meski tak tahu pasti siapa dan apa tujuan pria itu di sini. Rasa penasaran memang masih menyelubungi diri Rere saat ini. Namun, apapun itu. Masa lalu tetap bagian cerita yang harus ditutup rapat.

Di balik semua pikiran itu, ada satu pertanyaan pasti dalam benak Rere saat ini.

Apa pria itu masih punya rasa yang sama?

--SELESAI--
(Coming Soon Bagian 2)

PATAH SEBELAH [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang