Sesudah mengunjungi rumah Rere yang hanya ada ART itu Jio tertuju pada villa. Tepat di depan villa Jio berdiri. Mencoba mencari Rere karena nomornya tidak aktif. Ia sudah mencoba menghubungi Ari juga, namun, sama saja.
Pikirannya kini tertuju pada rumah Ari. Mungkin saja Rere ada di sana. Dia memutar arah dan segera ke alamat sepupunya itu. Ia harus menyelesaikan masalahnya di hari ini juga.
***
"Ariii. Rereee. Makan dulu yuk." Ujar Bu Fitri yang tengah menyiapkan makan malam itu."Iyaa Bun." Sahut Ari dari lantai atas.
Ari menuju ke ranjang kamarnya dan membangunkan Rere. Ia membangunkan Rere perlahan untuk makan malam.
"Reee... makan dulu yuk." Ujar Ari sembari terus memaksa Rere.
"Gua ga mau makan." Ucap Rere singkat.
"Ehh ayukk." Sahut Ari memaksa Rere dengan menarik paksa.
"Ihh Ariii." Keluh Rere yang berjalan ke lantai bawah itu.
"Ehh kok lemes gitu." Ujar Bu Fitri dengan lembut.
"Yuk duduk." Ujar Ari sembari membawa Rere duduk.
"Misya mana Bun?" tanya Ari pada ibunya itu.
"Tidur tuh." Jawab Bu Fitri singkat.
"Ayo Re, makan yang banyak. Ini kan rumah kamu juga." Ujar Bu Fitri lugas.
"Iya Tante." Ucap Rere sembari mengambil nasi untuk makan.
Mereka menyantap makanan dengan lahap sembari bercengkrama.
"Om belom pulang Tan?" tanya Rere.
"Lagi dinas di Bali." Ujar Bu Fitri singkat.
"Udah lama ya kita ga makan kaya kini. Terakhir kamu tidur di sini juga udah 6 bulan lalu deh kayaknya. Iya kan Ri?" jelas Bu Fitri.
"Iya Bun, sekarang kan Mamanya Rere lagi di Singapura Bun." Jelas Ari pada ibunya itu.
"Iya, Mama kamu itu hebat lo Re. Bisa jadi ayah dan ibu sekaligus untuk kamu." Ujar Bu Fitri sembari menyantap makanannya.
Rere hanya tertegun mendengar ucapan ibunda Ari itu.
"Tambah tuh nasinya." Ujar Bu Fitri ke Rere.
Percakapan mereka terhenti saat seseorang mengetuk pintu.
"Bunnn.." Sorak Jio dari arah luar.
"Masuk sayang." Jawab Bu Fitri sembari menyantap makanannya.
Jio masuk dan menuju pusat suara. Di sana ia melihat sosok yang tengah ia cari. Sementara Ari hanya terbelalak.
Rere terus menunduk setelah kehadiran Jio. Ia memilih menghabiskan makanannya dengan cepat.
"Sini makan. Ada Rere juga loh." Sorak Bu Fitri menyuruh Jio duduk.
"Ayoo Ji, makan." Ujar Ari singkat.
Rere semakin gelisah dengan kedatangan Jio itu.
"Tan, Rere mau ke kamar dulu." Ujar Rere sembari berdiri dan membawa piringnya.
"Ree, gausah tarok di sini aja nanti ada Bibi yang cuci kok." Jelas Bu Fitri.
"Iya Tan." Ujar Rere singkat sembari melangkah menaiki anak tangga.
"Eh, Rere kamu kalo ga mau tidur di kamar tamu, tidur di kamar Ari aja, biar Ari yang di kamar tamu." Jelas Bu Fitri sembari meneguk air.
"Iya Tan." Ujar Rere lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
PATAH SEBELAH [COMPLETED]
Teen FictionTentang Gadis 17 tahun bernama Reyna Rafasya yang belum pernah jatuh cinta, akhirnya dipertemukan oleh seseorang yang bisa merubah dunianya. Persahabatan hangat yang tanpa rasa, akhirnya berubah menjadi jalinan asmara. Reyna Rafasya, bersahabat erat...