UAS

113 30 0
                                    

Hari yang ditunggu tiba. Kini saatnya Rere membuktikan kepada Ibunya. Hari di mana Rere harus berjuang untuk masa depannya.

Baju rapi yang Rere kenakan kini telah berada di kelas bersama dirinya. Duduk rapi dan mulai mengisi setiap kolom ujian. Seperti biasanya dia tidak sekelas dengan Ari dan Jio.

Rere mencoba fokus untuk mengisi setiap kolom ujian. Namun, ada banyak materi yang tak sempat ia baca.

"Aduh. Mati gua." Lirih Rere mulai panik.

"Kenapa soalnya kaya mau ngebunuh sih." Kesal Rere dengan nada pelan. Rere terus meletakkan tangannya di samping telinga itu sebagai topangan. Mencoba berpikir keras meski tak ada jawaban yang ia temukan.

Waktu ujian terus berjalan. Membawanya pada detik-detik akhir. Sementara itu, belum semua kolom yang ia isi.

"Suuttt.. Rereeee." Bisik seseorang dari balik pintu yang tidak lain adalah Jio.

Jio benar menepati janjinya akan membantu Rere. Karena Jio adalah murid yang pernah belajar di Amerika, jadi ilmunya tentu juga tidak diragukan.

"Hah?" tanya Rere pelan.

Jio mengode untuk keluar dari balik pintu. Rere yang tidak ngeh dengan ucapan Jio di telfon waktu itu tidak menyadari tujuan Jio. Rere yang bingung itu meminta izin kepada pengawas.

"Misi sebentar pak." Ujar Rere kepada pengawas.

"Jangan lama-lama kamu." Balas pengawas itu sembari mengizinkan Rere.

"Baik Pak." Ujar Rere singkat sembari melangkah menuju pintu. Bertemu Jio di sana.

"Ini kunci." Ujar Jio sembari memberikan kertas ke tangan Rere.

"Dari mana lo dapet?" balas Rere pelan berhati-hati.

"Salin aja. Pasti bener kok." Sahut Jio meyakinkan.

"Yaudah, cepetan gua juga harus balik ke kelas." Ujar Jio sembari mengacak rambut Rere.

Rere memasukkan kunci itu ke kantongnya. Masuk ke kelas dengan tenang. Ia duduk di kursinya dan mulai memperhatikan sekeliling.

Perlahan Rere meraba saku bajunya. Mengambil kunci sembari memperhatikan sekitar. Untunglah, pengawas kali ini lebih banyak tidur.

Rere segera menyalin kunci itu dengan sigap. Ia berlomba dengan waktu kali ini. Tepat di kolom ke 30 ia berhasil mendahului bel.

"Kumpulkan." Perintah pengawas di depan meja para murid itu.

Rere menarik nafas panjang dan segera mengumpulkan kertas ujiannya itu. Setelah mengumpulkan semua kertas pengawas itu segera meninggalkan kelas bersama murid lainnya.

Dari pintu kelas nampak Jio sedang berjalan menghampiri Rere. Karena ujian jadi pulang lebih awal.

"Gimana?" tanya Jio menggoda Rere.

"Itu kunci dari siapa sih?" tanya Rere penasaran.

"Gua." Ujar Jio lugas.

"Lo?" tanya Rere memastikan.

"Kamu kira pacar kamu ini bodoh?" tanya Jio sembari mendekatkan wajahnya ke arah Rere.

"Ihh najis." Tukas Rere sembari berlalu pergi.

Jio mengejar Rere yang berjalan di koridor. Mencoba menyeimbangkan langkah mereka.

"Bareng kuy." Ujar Jio tepat di telinga Rere.

"Tapi, beli es krim dulu yuk." Ajak Rere membalas Jio.

"Boleh. Ayok." Ujar Jio sembari menarik tangan Rere.

PATAH SEBELAH [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang