Baikan

159 33 4
                                    

Lisa calling you...
Lisa calling you...
Lisa calling you...

Dering ponsel di hari minggu membuat Rere terbangun lebih awal. Mencoba meraba di mana ponsel itu berada.

"Halo siapa?" tanya Rere pada empunya nomor dengan suara serak bangun tidur itu.

"Ih baru juga seminggu gua pergi lo udah lupa ege!" sahut seseorang dari balik telpon yang ternyata adalah Lisa.

"Iya maaf gua kan baru bangun," jelas Rere sembari mengusap matanya.

"Ada apa lo nelpon pagi-pagi gini?" tanya Rere sembari sesekali menutup mata itu.

"Jio kemarin ke Bali." Ujar Lisa yang membuat mata Rere terbelalak.

"Apa? Bali?" tanya Rere memastikan.

"Iyaa Rinn. Dan lo tau? Dia ke sini cuma mau jelasin tentang lo ege!" jelas Lisa dari balik telpon.

"Jelasin gua? Maksud lo?" tanya Rere memastikan.

"Rinnn. Ayolah maafin dia. Dia itu ga salah. Dia udah cerita semuanya ke gua." Jelas Lisa dengan nada memohon.

"Tapi gua gamau dijadiin pelampiasan doang!" ketus Rere.

"Rinn. Dia tuh udah suka sama lo dari awal lo jalan sama dia," jelas Lisa.

"Dan lo harus tau kalau dia ga nyangka Vika mantannya akan bilang kaya gitu ke lo. Dia ke situ sebenarnya mau nyatain perasaan ke lo! Tapi, lo nya keburu pulang karena emosi." Jelas Lisa panjang lebar yang membuat Rere tersadar akan kejadian itu.

"Dia suka gua?" tanya Rere ragu-ragu.

"Gua juga tau lo suka dia," tegas Lisa.

"Lo emang mau dia beneran nge-jauhin lo? Dia udah jauh-jauh ke Bali lagi cuman demi baikan sama lo lewat gua." Timpal Lisa membujuk Rere.

"Terus gua harus apa?" tanya Rere bimbang.

"Iya kejar." Tegas Lisa lagi.

"Dia sekarang ada di rumahnya kok soalnya kemarin malam dia udah balik ke Bandung." Jelas Lisa lagi.

"Tapi gua cuman takut salah langkah." Ujar Rere ragu-ragu dengan keputusannya yang akan menemui Jio untuk memberi maaf.

"Lo ga akan tau lo salah langkah kalo lo ga nyoba untuk melangkah bukan?" tanya Lisa.

"Tapi gua..." Sangkal Rere lagi.

"Kalo lo ga mau lo ga perlu lakuin itu Rinn." Jelas Lisa.

"Saran gua lo pikirin semuanya sebelum terlambat. Jangan kalah cepet sama waktu. Satu kali lo ngebuang kesempatan emang bakal ada lagi kesempatan. Tapi, ga bakal pernah sama dengan kesempatan yang pernah lo buang Rinn." Jelas Lisa sembari menutup telpon.

Rere mencoba mencerna semua perkataan Lisa itu. Memikirkan matang-matang agar kesempatan yang ia punya tidak hilang. Dalam hati kecilnya ada rasa nyaman bersama Jio. Namun, keraguan ditambah kejadian di pesta waktu itu membuat Rere memikirkan kembali perasaannya itu.

"Apa gua harus temuin Jio ya?" ujar Rere sembari mondar-mandir di kamarnya itu.

"Tapi, kalau salah langkah gimana?" Ujar Rere lagi kawathir.

"Kalau dia beneran jadiin gua pelampiasan?" ujar Rere sembari menatap ke jendela.

Namun, hati kecilnya tidak bisa bohong kalau ia juga memiliki rasa yang sama kepada Jio. Seketika Rere membuang semua pikiran buruknya itu dan segera menuju halaman rumahnya untuk menunggu taksi online pesanannya. Ia memutuskan tidak pakai kendaraan pribadinya agar Mamanya tidak mengetahui kalau Rere keluar untuk menemui Jio.

PATAH SEBELAH [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang