"Reree.." Sapa Ari dari balik pintu sembari mengetuknya
Terdengar suara isakan di kamar. Ari cemas terjadi apa-apa dengan Rere.
"Reee.. buka pintunya." Sahut Ari sembari mencoba membuka pintu.
Ari mencoba mengambil kunci cadangan untuk membuka pintu itu. Setelah Ari mendapatkan kuncinya, ia segera membuka pintu itu.
Disana terlihat Rere tengah duduk menangis di atas ranjang. Menatap lurus keluar jendela kamarnya.
"Rere?" tanya Ari dengan panik sembari menghampirinya.
"Jio mana?" tanya Ari hati-hati.
"Dia jahatin lo?" tanya Ari lagi.
"Lo kenapa? Jio mukul lo?" tanya Ari penasaran.
Rere hanya diam dan terus menangis. Keadaan ini membuat Ari semakin cemas.
"Ree cerita sama gua." Ujar Ari sembari memegang pundak Rere.
"Semua udah berakhir." Lirih Rere dengan isakan.
"Maksud lo? Putus?" tanya Ari memastikan.
Rere hanya diam terpaku. Matanya berkaca-kaca dan menatap lurus ke jendela.
"Re... kenapa lo putusin Jio? Kenapa secepat ini lo ngambil keputusan?" jawab Ari dengan nada panik.
"Gua ga bisa lagi." Sahut Rere singkat.
"Gua mau pulang ke rumah aja Ri." Ujar Rere singkat.
"Besok aja kan udah malem." Ujar Ari memelas.
"Gapapa kok." Sahut Rere sembari berdiri dan mengambil tasnya.
"Gua anterin ya." Ujar Ari sembari berdiri juga.
"Nggak usah gua pengen sendiri." Jelas Rere dengan sedikit sinis.
Ari memilih menuruti apa kata Rere. Ia tidak ingin Rere semakin kacau. Dia memilih mengunjungi Rere besok pagi dan mencoba menghubungi Lisa.
Rere berjalan menuju mobilnya dan mengendarai ke alamat rumahnya. Dia berkendara di tengah perasaan kacau. Memikirkan Jio dan Vika.
"Kenapa lo masih berhubungan sama dia Ji." Ketus Rere pada dirinya sendiri.
"Gua udah terlanjur sayang Ji." Lirih Rere dengan tangisan.
Rere mengendarai mobilnya hingga ke depan rumah. Turun tanpa memarkirkan mobil ke bagasi.
Ia segera menuju kamar dan berjalan gontai. Melepas sepatu dan menjatuhkan badannya di kasur empuk itu. Tanpa sadar ia tertidur dengan perasaan kacau itu.
***
Disisi lain, Jio tengah berada di kamarnya. Belum bisa memejamkan mata karena pengakuan Rere yang ingin hubungan mereka berakhir."Anjiiingg!!!!" ujar Jio sembari membanting semua peralatan di mejanya itu.
"Semudah itu lo bilang putus Re!" ketus Jio de depan kaca itu.
"Gua tulus sama lo! Bgs***tt!!!" ujar Jio sembari menonjok kaca di kamarnya.
Bruuggghhht....
KAMU SEDANG MEMBACA
PATAH SEBELAH [COMPLETED]
Fiksi RemajaTentang Gadis 17 tahun bernama Reyna Rafasya yang belum pernah jatuh cinta, akhirnya dipertemukan oleh seseorang yang bisa merubah dunianya. Persahabatan hangat yang tanpa rasa, akhirnya berubah menjadi jalinan asmara. Reyna Rafasya, bersahabat erat...