"Bisa ga gua minta bantuan lo?" tanya Jio dari balik telfon itu.
"Bantuan apa?" lirih Ari penasaran.
"Gimana? Siap kan?" tanya Jio lagi memastikan.
"Okey." Ujar Ari singkat.
"Makasi bro." Ucap Jio sembari menutup telfon.
Telfon singkat itu kini berakhir dengan persetujuan yang dirahasiakan. Ari mengikuti arahan Jio untuk menolong sepupunya itu.
***
Kegiatan classmetting masih berlangsung beberapa hari ke depan sampai penerimaan lafor. Rere kembali hadir untuk melihat acara hari ini. Ia berjalan menuju kerumunan para siswa mencari keberadaan Jio. Namun, tidak ada tanda kehadiran Jio di sana.
Pikirannya tertuju pada kantin. Rere melangkahkan kakinya menuju kantin untuk mencari kekasihnya itu. Namun, sesampainya di sana hanya ada wajah murid lain yang menempati kursi yang biasa mereka tempati itu.
Rere langsung membalikkan badan hendak berjalan menuju kelas. Ia ingin memastikan keberadaan Jio di sana. Tepat di depan pintu kelas Rere berdiri. Namun, nihil. Tidak ada orang di sana. Rere mulai lelah dan mencoba merogoh saku bajunya itu.
Ia mengambil ponsel dan segera mengetik nama Jio di sana. Tangannya langsung mengarahkan ponsel itu ke telinga. Berharap yang dicari segera mengeluarkan suaranya.
Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif......
Beberapa kali Rere mencoba namun, suara yang terdengar tetap sama. Ia memilih duduk sejenak dengan keresahan itu.
"Reeee... Rereee." Ujar Ari yang berlari kencang ke arah Rere.
"Apaa Ri? Kenapa?" tanya Rere kebingungan.
"Jiooo." Lirih Ari terbata-bata.
"Jio kenapa?" tanya Rere semakin cemas.
"Jio tadi ke serempet mobil pas jalan ke sekolah." Jelas Ari dengan raut cemas.
"Jio..." lirih Rere sangat cemas dihadapan Ari itu.
"Terus dia sekarang dimana?" tanya Rere lugas.
"Di rumahnya tadi udah dibawa ke rumah sakit." Tambah Ari menjelaskan.
Rere langsung menuju parkiran mengendarai motornya itu. Ia berlari tanpa menghiraukan Ari yang terus memanggil namanya.
"Reree." Sorak Ari tetap terpaku di sana.
Rere terus mengendarai motornya menuju alamat rumah Jio untuk memastikan keadaannya itu.
"Segitu berartinya ya Re, Jio buat lo." Lirih Ari yang terpaku di sekolah itu.
Rere mengendarai motor antiknya itu menuju rumah Jio. Tepat di depan gerbang Rere segera memasukkan motornya ke halaman rumah Jio karena gerbangnya tidak tertutup.
Rere memarkirkan motornya dan segera menuju pintu. Tanpa permisi Rere masuk ke ruang tamu sembari mencari-cari Jio.
"Jiii?" sorak Rere dengan kecemasan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PATAH SEBELAH [COMPLETED]
Teen FictionTentang Gadis 17 tahun bernama Reyna Rafasya yang belum pernah jatuh cinta, akhirnya dipertemukan oleh seseorang yang bisa merubah dunianya. Persahabatan hangat yang tanpa rasa, akhirnya berubah menjadi jalinan asmara. Reyna Rafasya, bersahabat erat...