Mengungkap kebenaran

144 32 2
                                    

Rere menyusuri koridor menuju kantin. Sedangkan Jio memilih diam dikelas untuk menenangkan perutnya.

Rere segera membeli minum dan balik kekelas. Namun, di perjalanan menuju kelas ia mendapati sosok Ari tengah berdiri mengangkat telpon. Ari seperti bersembunyi.

"Itu kan Ari." Ujar Rere sembari mendekati Ari.

Namun, Rere yang hendak menegur Ari itu memilih untuk diam karena Ari sedang menelpon.

"Iya ini gua Ari. Sepupunya Jio!" ujar Ari memberi penegasan ke seseorang di balik telpon.

"Jadi lo bisa ga ketemuan sama gua?" ujar Ari singkat.

"Gua tunggu lo di cafe coffen jam 8 malam besok." Jelas Ari dengan nada tegas.

"Jangan coba bohong lo soal Vika." Ujar Ari tegas sembari menutup telpon.

Rere yang mendengar itu mencoba pergi sebelum Ari melihatnya. Di perjalanan ia mencoba mencerna perkataan Ari tadi.

Apa Ari tau sesuatu? Atau Ari kenal Vika? Beberapa pertanyaan berkecamuk di benak Rere.

Ia masuk ke kelas dan segera meletakkan air di meja. Mencoba duduk dan meneguk air yang dibelinya tadi. Ia mencoba menghilangkan pikirannya tentang apa yang barusan dia dengar.

"Lo aman kan?" tanya Jio memastikan.

"Kapan gua gak aman." Balas Rere sembari meneguk airnya.

Dari pintu kelas sudah berjalan Ari. Menuju kelas untuk mengikuti pelajaran selanjutnya. Dari sorot matanya ia menatap Jio sinis. Sementara, Rere mencoba memalingkan wajah agar tak mengingat apa yang tadi Ari katakan di telpon.

***
Tepat pukul 8 esok hari seperti yang dijanjikan Ari. Ia mendatangi cafe coffen di dekat rumahnya dan bertemu Aldo.

Dari luar ruangan telah nampak seorang laki-laki duduk di ujung cafe dengan kaos hitam ditemani levis moca. Ari yang baru dateng mencoba menghubungi Aldo lewat pesan.

Di pesan itu Aldo menyebutkan ciri-cirinya saat itu yang tengah ada di cafe. Ari menemukan sosok pria seperti yang disebutkan di pesan tadi.

"Permisi? Aldo?" tanya Ari hati-hati kepada pria itu.

Ari memang belom pernah melihat sosok Aldo sebelumnya. Karena itu ia sedikit bingung mencari sosok Aldo.

"Ari?" tanya pria itu balik ke Ari.

"Iyaa." Jawab Ari mantap.

"Duduk bro." Ujar pria itu ke Ari sembari menunjuk kursi yang berada di depannya.

"Diminum dulu. Gua udah pesenin buat lo." Ujar Aldo kepada Ari.

"Iyaa makasi." Jawab Ari lugas.

"Apa bener lo dan Vika selingkuh?" tanya Ari ke pria itu.

"Kenapa lo pengen tau banget soal itu?" tanya Aldo ke Ari.

"Karena mereka temen gua." Ujar Ari.

"Gua dan Vika sebenernya udah kenal lama." Jelas pria itu membuat Ari sedikit terkejut. Pasalnya dulu Vika tidak pernah cerita soal apapun ke dirinya saat masih satu sekolah.

"Jauh sebelum dia pacaran sama Jio." Tambahnya lagi.

"Kedekatan gua dan Vika sirna saat Vika tertarik sama Jio." Ujar Aldo dengan sorot mata kosong.

PATAH SEBELAH [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang