Terima Ga?

152 35 2
                                    

"Gua mintak lo jauhin Rere!" ujar Ari sembari mendekatkan wajahnya ke Jio.

"Urusannya sama lo apa?!" bentak Jio lagi sembari menatap Ari tajam.

"Gua ga mau dia jadi korban selanjutnya untuk lo sakitin!" jelas Ari yang membuat emosi Jio memuncak.

"Gua ga pernah nyakitin siapapun!" tegas Jio dengan nada tinggi.

"Jangan pura-pura bego deh lo. Lo pikir gua yang nyakitin Vika?" ujar Ari yang membuat Jio semakin marah.

"Gausah sotoy deh lo. Gua ga pernah nyakitin Vika. Tapi, Vika yang nyakitin gua." Jelas Jio ke arah Ari yang emosinya memuncak itu.

"Seandainya dulu lo kasihin Vika ke gua dia ga bakal sakit." Jelas Ari seolah kembali ke masa lalu.

Sebenarnya Vika dan Ari dulu adalah teman dekat seperti Ari dan Rere. Vika adalah teman SMP Ari dulu dan teman SMA Jio juga. Mereka masih terus dekat meski beda daerah. Namun, itu sebelum mereka memutuskan memilih jalan masing-masing untuk sekolah SMA.

Namun, waktu membawa Jio kembali ke Jakarta sehingga satu sekolahan dengan Vika. Jio yang berada di perasaan lama itu akhirnya jatuh cinta ke Vika dan berpacaran. Sementara Ari harus mengubur perasaan sukanya itu dalam-dalam demi sepupunya.

"Vika yang mau sama gua. Gua ga pernah maksa dia." Jelas Jio membela diri.

"Bilang aja lo juga suka Rere?" ujar Jio membuat Ari mati kutu.

"Iya gua emang suka." Ujar Ari memberi pernyataan yang dibalas tawaan sinis oleh Jio.

"Asal lo tau Ri, Vika yang udah selingkuh dari gua." Ujar Jio ke arah Ari.

"Dia yang udah nyakitin gua. Dan sekarang gua udah nemuin pengganti dia. Gua sayang sama Rere." Jelas Jio lagi.

"Ga mungkin. Gua kenal siapa Vika." Sanggal Ari dengan raut berfikir.

"Sebentar." Ujar Jio sembari mengetik sesuatu di hpnya.

"Gua udah kirim nomor Aldo. Dia selingkuhan Vika. Lo bisa tanya sendiri apa yang terjadi ke dia. Biar lo ga terkurung terus dalam masa lalu!" ketus Jio sembari melangkah untuk meninggalkan Ari di taman itu.

"Dan satu lagi. Cuma pecundang yang selalu ngehalangin jalan orang lain agar jalannya terbuka lebar." Jelas Jio yang membuat Ari semakin terpaku.

Sementara Jio meninggalkan Ari dan segera pulang. Membiarkan kata-kata jahatnya menusuk Ari lebih dalam.

***
Di atas kasur berbalut seprai merah itu kini telah berbaring Rere. Menatap langit-langit kamar sembari membayangkan kemana ia akan kuliah setelah tamat SMA ini.

Jio calling you...
Jio calling you...
Jio calling you...

Lamunannya akan masa depan sirna saat suara telpon masuk ke telinganya. Membuat tangan harus segera meraba dan mengangkat ponsel yang berdering itu.

"Hallo?" ujar Rere dengan sedikit gugup. Pasalnya ia baru pertama kali bertelponan dengan Jio.

"Hi. Gua tunggu lo di rooftof malam ini." Ucap Jio sembari segera menutup ponselnya.

"Tapii..." Ucap Rere yang terhenti saat suara telpon putus tengah bersinyalir di hp nya itu.

Rere yang dilanda kebingungan itu masih memikirkan tujuan Jio menyuruhnya ke sana. Namun, karena hubungan yang sudah membaik ia segera memenuhi permintaan itu.

PATAH SEBELAH [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang