Sudah seminggu sejak kejadian terkilir itu terjadi. Rere kini sudah pulih dari sakitnya. Bahkan ia sudah bisa berlarian lagi.
"Akhirnya." Ujar Rere sembari berdiri di depan cermin dan menari kecil.
Ia mengetes kesehatan kakinya itu dan merasa puas akan kesembuhannya.
"Oh iya, barang gua kayaknya masih di mobil Ari deh." Sahut Rere menerka.
Rere yang sudah sembuh teringat akan beberapa perlengkapannya yang masih tertinggal di mobil Ari. Karena barang dicampurkan saat akan turun mereka jadi susah memilah barang kecuali Jio yang membawa kerel tanpa tumpangan itu.
"Gua telfon Ari ah." Sahut Rere sembari mengetik nama Ari di hpnya.
Selang beberapa menit tak ada jawaban dari yang ditelfon.
"Ga aktif lagi." Ujar Rere kesal.
"Ah minta tolong temenin ke rumah Ari sama Jio aja deh." Ujar Rere singkat.
Rere mencari nama Jio di hpnya. Namun, ia kembali mengurunkan niatnya. Ia ingin langsung bertemu Jio saja sebagai kejutan bahwa ia sudah benar-benar sembuh.
"Nggak usah ah." Ujar Rere sembari meletakkan hpnya di meja rias.
Rere bergegas mandi dan segera menukar pakaiannya untuk menemui Jio. Ia sangat semangat hari ini.
***
"Makasi ya Pak." Ujar Rere sembari membayar taksi yang ia tumpangi.Rere sengaja naik taksi agar bisa satu kendaraan dengan Jio. Hari menunjukkan pukul 10.00. Masih pagi memang. Namun, Rere sengaja agar bisa bermain juga bersama Jio sembari memperbaiki hubungan mereka agar tidak ada orang ketiga.
Rere masuk ke gerbang yang tidak dikunci itu. Ia menelusuri halaman rumah Jio hingga pintu.
"Jio?" sorak Rere beberapa kali tanpa jawaban dari dalam.
Rere memutuskan membuka sendiri pintu itu. Ia masuk ke rumah itu tapi, tak ada orang di sana.
Ia menuju lantai atas hendak ke kamar Jio. Namun, belom sampai kamar ia mendapai banyak snack berserakan. Dia juga melihat beberapa pakaian wanita di sana tapi bukan miliknya.
Rere mengambil satu jaket wanita army di kursi itu. Ia mencium aroma parfum itu.
"Saudara Jio kali ya?" ujar Rere pada dirinya sendiri.
"Tumben berantakan." Lirih Rere miris.
Rere meletakkan kembali jaket itu keposisinya. Ia berjalan kembali menuju kamar Jio.
"Sayang?" sahut Rere sembari membuka pintu kamar Jio.
"Hah?" ujar Rere tersentak saat melihat apa yang Jio lakukan.
"Jioo?" sorak Rere membangunkan Jio.
Rere mendapati sosok Jio yang sedang tertidur lelap bersama seorang wanita. Wanita itu merangkul Jio mesra dengan manja.
Air mata Rere tak terbendung lagi. Ia menumpahkan semua keluhnya dengan isakan.
Jio yang mendengar sorakan itu seketika terbangun dan langsung menyingkirkan tangan wanita itu dari tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PATAH SEBELAH [COMPLETED]
Teen FictionTentang Gadis 17 tahun bernama Reyna Rafasya yang belum pernah jatuh cinta, akhirnya dipertemukan oleh seseorang yang bisa merubah dunianya. Persahabatan hangat yang tanpa rasa, akhirnya berubah menjadi jalinan asmara. Reyna Rafasya, bersahabat erat...