Lafor

105 29 0
                                    

Lebih kurang 3 hari Rere hanya mengurung diri di rumah. Mematikan segala akses agar tak ada yang menghubunginya. Kini saat yang ia tunggu tiba. Dimana hasil ujian yang akan ia bawa masuk kuliah keluar.

Sekilas ia teringat Jio. Teringat akan pengorbanan dan perjuanan mereka saat ujian. Tapi, rasa itu ia kubur dalam. Seolah tak ingin lagi kembali pada orang yang telah ia suruh pergi.

Kaki Rere kini melangkah tepat di depan pintu kelasnya. Ia memutuskan untuk duduk di luar kelas. Suasana di sini sangat riuh karena 15 menit lagi pengumuman sang juara kelas akan diketahui.

Dari kejauhan telah terlihat Ari. Berjalan dan segera duduk di dekat Rere. Ia menyerahkan ponselnya ke Rere. Rere menatap ponsel itu dan langsung melihat sosok Lisa di sana.

"Lisa?" sapa Rere dengan raut wajah bingung.

"Heiii Rinnn, gua lagi nunggu take off nih. Lo harus tepatin janji lo ya." Lirih Lisa sembari tersenyum.

Rere hanya terdiam dan tersenyum miris.

"Rinn, demi Ari dan gua. Oke?" jelas Lisa dari vidio call itu.

"Yaudah, pesawat gua udah mau berangkat. Inget lo." Ujar Lisa sembari tersenyum.

"Iyaa... hati-hati ya Sa." Balas Rere sembari menyerahkan hp Ari.

"Lo beneran mau kan?" ujar Ari menatap Rere.

"Gua ga tau Ri." Lirih Rere singkat dengan rasa ragu.

"Gini Re...." Ucap Ari yang langsung disenggal oleh bunyi bel itu.

Tenggggg.....Teeengggg

"Perhatian! Semua murid menuju lapangan."

"Perhatian! Semua murid segera berbaris di lapangan."

Suara mikrofon itu membuat Ari dan Rere berjalan langsung ke lapangan tanpa menunggu sosok Jio.

Mereka baris sesuai aturan dan memperhatikan pengumuman. Selayang mata Rere terus mencari sosok Jio. Tapi, tak ada di barisan yang ia tempati.

Guru kini telah mulai menyampaikan beberapa pesan diikuti juara kelas. Semua murid mendengarkan juara kelasnya masing-masing.

"Dan juara pemuncak di kelas 12 IPA B adalah Zaza Aleksa." Sorak seorang guru yang disambut tepukan tangan oleh para murid.

"Kelas 12 IPA C." Ujar guru yang tengah berdiri di podium itu.

Jantung Rere kin berdebar. Ia menatap Ari penuh makna.

"Lo aman kan?" bisik Ari tepat di telinga Rere.

"Ga tau deg-deg an." Sahut Rere speechlees.

"Juara 3 dibawa pulang oleh Amara Narasti."

Ucapan itu membuat semua siswa bertepuk tangan dengan kecemasan masing-masing.

"Juara 2 dibawa pulang oleh Ari Pranata." Ujar guru itu.

"Yyeeyyyy Ariii." Sahut Rere sembari menepuk pundak Ari yang tengah maju ke depan.

Kini Rere sendiri di barisan. Tanpa Ari apalagi Jio. Tiba saatnya pemuncak juara kelas Rere setelah kepindahan Lisa dari sekolahnya.

"Pemuncak kelas 12 IPA C adalah...." Ucapan guru itu membuat seluruh murid penasaran terutama Rere.

"Jiotra Arayvan." Ujar guru tersebut.

Mata Rere sukses dibuat terbelalak oleh pengakuan itu. Hatinya semakin bertanya tentang kepintaran Jio yang menjadi kekasihnya itu.

"Jiotra?" sorak guru itu sembari mencari sosok Jio.

PATAH SEBELAH [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang