Berdamai

129 30 0
                                    

"Ini minum dulu." Ujar Jio sembari memberikan segelas sirup ke tangan Rere.

Rere masih diam dan tak mau buka suara. Ia bingung harus sedih atau bahagia sekarang.

Sementara dari lantai bawah telah berjalan Ari. Ari yang tadinya di taman segera mengikuti mereka berdua.

"Sorry ganggu." Ujar Ari canggung.

"Gapapa kok santai." Sahut Jio sembari mendekati Ari.

"Gua mau mintak maaf Ji atas sikap gua." Tegas Ari di hadapan Jio.

"Santai lah gua kan saudara lo." Balas Jio sembari menepuk pundak Ari.

"Sekarang gua sadar Ji. Gua ga akan sinis lagi kalo lo deketin Rere." Ujar Ari memastikan ke Jio.

"Makasi ya. Gua janji ga akan ninggalin dia." Ujar Jio sembari tersenyum ke sepupunya itu.

"Gua harap lo bisa pegang janji lo." Balas Ari menatap Jio dalam.

"Gua akan kasih bukti." Tegas Jio ke Ari sembari menepuk pundak Ari.

"Yaudah Re, Ji. Gua pulang dulu." Sorak Ari sembari melangkah pergi.

Ari keluar rumah dan kembali ke mobilnya. Ia masuk ke mobil dan terdiam di sana beberapa saat.

"Jujur gua masih sayang Re sama lo." Lirih Ari putus asa.

"Dan jujur ini berat bagi gua Re." Ujar Jio sembari menghela nafas panjang.

"Gua janji akan jagain lo terus Re. Meski dari jauh." Lirih Ari lagi sembari meng-gas mobil dan berlalu pergi.

Sementara dari dalam rumah Jio tengah sibuk menjelaskan ke Rere.

"Kenapa lo bawa gua nemuin Vika di taman itu?" tanya Rere sinis.

"Gua sengaja bawa lo ke situ. Biar mereka tau lo pacar gua." Tegas Jio sembari duduk di samping Rere.

"Gua cuman mau lo nerima kejadian tadi Re." Tambah Jio lagi.

"Iya Ji, Gapapa kok." Ujar Rere singkat.

"Lo ga marah kan?" tanya Jio memastikan.

"Nggak." Balas Rere singkat.

"Gua ga mungkin nyakitin bagian dari diri gua sendiri." Ucap Jio sembari merangkul Rere.

"Gua harap itu benar Ji." Lirih Rere sembari menerima rangkulan Jio.

"Gua bisa pastiin itu untuk lo." Jawab Jio singkat.

Rere membiarkan dirinya terbawa rasa dalam rangkulan Jio yang nyaman. Ia diam dalam pelukan itu. Mencoba memulihkan kembali pikirannya.

"Lo tenang aja ya." Sahut Jio sembari terus mendekap Rere.

***
Rere memarkirkan motornya di tempat biasa dan segera menuju kelas. Ia masuk ke kelas dan segera duduk.

"Gua minta maaf udah buat lo dihina gitu sama Vika kemarin Re." Jelas Ari ke Rere yang dilihat Jio itu.

"Santaii Ri." Celetuk Jio menyenggal pernyataan Ari.

PATAH SEBELAH [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang