Tepat jam 7 malam ini sesuai apa yang telah dijanjikan, Jio menjemput Rere yang tengah bersiap di kamar.
"Permisi." Ujar Jio sembari mengetuk pintu.
"Eh kamu, mau apa?" tanya Bu Maya yang membukakan pintu itu.
"Saya mau ngajak Rere ke pesta ulang tahun Tan." Ujar Jio sedikit gugup karena ia tahu ibu Rere belum sepenuhnya suka pada dirinya.
"Rere ada di kamar, Tapi kamu ga boleh masuk tunggu di sini aja." Sahut Bu Maya sembari pergi ke lantai atas untuk memanggil Rere.
Sementara Jio yang dilanda kebingungan akan sikap Bu Maya itu hanya diam. Bu Maya memang belum bisa menerima putri manisnya dekat dengan siapapun kecuali Ari.
"Reee..Reree." Panggil Bu Maya sembari mengetuk pintu kamar Rere.
"Iyaa Ma, sebentar." Sahut Rere dari balik pintu.
"Itu Jio udah nunggu di luar." Ujar Bu Maya yang masih terpaku di depan pintu.
Kreeekkk...
"Cantik banget anak Mama." Ujar Bu Maya menggoda Rere.
"Apaan sih Ma. Aku pergi dulu ya Ma." Ucap Rere sembari berpamitan dan turun ke lantai bawah.
Jio yang tengah menatap halaman itu membalikkan badan ketika mendengar deru langkah seseorang yang tidak lain adalah Rere. Dia terpesona melihat Rere yang sangat anggun itu. Gaun yang ia berikan memang tidak salah dalam menjelaskan kecantikan.
"Ayok Ji." Tegur Rere dengan pandangan menunduk ke lantai.
"Mm cantik." Ujar Jio yang sukses membuat pipi Rere memanas.
Jio yang terpesona itu menuntun Rere masuk ke mobil. Membawanya ke sebuah pesta yang berada di rumah mewah. Di situ terlihat keramaian ditemani lampu kelap-kelip. Jio membukakan Rere pintu dan mengulurkan tangannya. Mengode agar Rere membalas uluran tangan itu dengan pegangan.
Rere yang sebenarnya risih itu mulai menikmati malam itu. Menggandeng Jio sembari mengelilingi pesta. Jio memberikan segelas minuman ke Rere. Kemudian, terus berjalan mencari si empunya pesta itu sambil sesekali bertemu beberapa teman lamanya di Jakarta dulu.
"Eh Jiootraaaa." Sapa seorang pria sembari memeluk Jio.
"Ohh Ariq. Makin keren aja nih." Celetuk Jio basa-basi dengan temannya itu.
"Eh, pacar lo cantik juga." Sahut Ariq ke arah Rere.
"Sayaa..." Ucap Rere ingin membantah namun langsung disalip Jio.
"Cantik dong. Kenalin ini Reyna. Panggil aja Rere." Jelas Jio diiringi uluran tangan oleh sahabatnya itu yang juga dibalas oleh Rere.
"Ariqq. Senang bertemu kamu." Ucap Ariq dengan senyuman.
"Yaudah lanjut, gua mau pergi dulu." Ucap Ariq sembari menepuk bahu Jio dan berlalu.
Jio dan Rere kembali menyusuri pesta di malam hari itu dengan segelas minuman yang berada di tangan mereka. Dari sudut pesta nampak seorang wanita cantik bergaun dusty selutut. Memakai mahkota kecil dikepalanya. Seperti mengisyaratkan bahwa dia lah pemilik pesta ini.
"Eh Areyyy." Sapa wanita itu sembari berjalan ke arah Jio.
Jio hanya diam, begitupun Rere yang tidak kenal wanita itu.
"Waw... udah punya pacar baru aja nih." Celetuk wanita itu sembari menatap Rere.
"Urusannya sama lo?" ketus Jio ke arah wanita itu.
"Oh iya, kita belom kenalan." Sahut wanita itu sembari mengulurkan tangan.
"Ga perlu!" ketus Jio menepis tangan wanita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PATAH SEBELAH [COMPLETED]
Novela JuvenilTentang Gadis 17 tahun bernama Reyna Rafasya yang belum pernah jatuh cinta, akhirnya dipertemukan oleh seseorang yang bisa merubah dunianya. Persahabatan hangat yang tanpa rasa, akhirnya berubah menjadi jalinan asmara. Reyna Rafasya, bersahabat erat...