Prolog

36.6K 1.4K 28
                                    

Sungguh ke malangan bagi seorang pria berusia 20 tahun. Ditinggal pas sayang-sayangnya sudah biasa, tapi apa pernah kalian rasakan di hari pernikahan calon istri meninggal dalam keadaan mengenaskan.

Didalam kamar pengantin ia meninggal, dengan gaun pengantin yang berwarna putih sangat suci hampir penuh dengan darah serta riasan wajah yang hancur berantakkan. Sungguh Lelaki itu, sangat trauma melihat keadaan calon istrinya seperti itu.

Di duga calon istrinya itu bunuh diri, karena ada bekas sidik jari tangan si calon istri berada di pisau yang ada di lantai. Sungguh tak ada yang mengira, kalau hari bahagia Lelaki itu, menjadi hari sangat mendukakan dan membuat Lelaki itu, berubah sangat berubah drastis.

Hari itu, tepat 3 hari sang mantan calon istrinya meninggalkan dunia. Lelaki itu, selama 3 hari berturut-turut selalu datang ke makam sang mantan calon istrinya itu. Tetapi, Lelaki itu, hanya melamun dan melamun.

Dihari itu Lelaki itu, duduk disamping makam sang mantan calon istri. Dia hanya memperhatikan gundukan tanah itu, tanpa meneteskan air mata atau pun berdoa. Mungkin Lelaki itu, masih tak menyangka, kalau ini bisa menimpanya sangat cepat. Bahkan tanpa ia duga sekali pun.

Dia masih memikirkan, apa penyebab pastinya sang mantan calon istrinya bisa bunuh diri. Padahal bisa dibilang hubungan mereka baik-baik saja, sampai hari menjelang nikah pun sang mantan calon istrinya masih baik-baik saja.

Saat Lelaki itu, sedang asik melamun, tiba-tiba datang seorang Gadis belia sekitar berumur 13 tahun yang memakai masker dan dikuncir kuda miring serta memakai payung seraya membawa Tote bag yang entah isinya apa.

Gadis belia berdiri disamping lelaki itu, lalu memberikan bunga tabur.

Lelaki itu, bingung dan menoleh menatap gadis belia dengan raut wajah bingung.

Gadis belia itu, masih menyodorkan bunga tabur. "Nih... Taburin bunganya, lalu doa agar pacar om, tenang."

Lelaki itu, diam tanpa mengambil bunga itu.

Gadis belia itu berdecak kesal, dia pun duduk disamping lelaki itu.

"Aku tau om, ditinggalkan orang yang kita sayang memang menyakitkan. Tetapi, kita harus ikhlas mungkin Tuhan lebih sayang, makannya ia dipanggil lebih dahulu oleh sang pencipta." jelas Gadis belia itu. Seraya menaruh bunga tabur disamping gundukkan.

Lelaki itu, hanya diam membisu seraya memperhatikan gerak gadis itu.

"Jadi, om jangan sedih, ok!" ucap Gadis belia itu memberi semangat.

Tunggu gadis itu memanggil dirinya om, apakah dia setua itu, padahal umurnya baru menginjak 20 tahun.

"Oh iya!" ucap Gadis belia itu.

Lelaki itu menoleh menatap Gadis belia dengan dahi mengerut, tetapi matanya langsung berbinar-binar menatap mata Gadis belia itu yang sangat indah.

"Aku dua hari ini, selalu liat om! Om pasti begitu terpukul ya! Aku selalu melihat om melamun diam tanpa melakukan apa-apa." ungkap Gadis belia itu.

Gadis itu mengeluarkan sesuatu dari Tote bagnya, ternyata botol minum. "Ini minum untuk om!" ucap Gadis belia itu, seraya menyodorkan botol minum bergambar Dinosaurus.

Lelaki itu hanya diam menatap botol minum bergambar Dinosaurus yang diberikan Gadis belia itu.

Gadis belia itu menaruh botol minumnya disamping bunga tabur tadi. "Aku taruh sini ya, om!" ucap Gadis belia itu. "Nanti, minum ya om!"

Lelaki itu hanya diam membisu.

Gadis belia itu, menatap langit yang mulai gelap, pertanda sedikit lagi akan turun hujan.

"Om... Aku pulang dulu ya! Soalnya langit sudah gelap om!" pamit Gadis belia itu. "Om mau disini atau pulang?" tanya Gadis belia itu.

Tapi, Lelaki itu hanya diam membisu tanpa menjawab apa-apa.

"Oh... Om masih mau disini dulu?" tanya Gadis belia itu.

Lelaki itu tidak menjawab juga.

"Yaudah, ini payung buat om! Supaya om gak kehujanan. Ok!" ucap gadis itu. Seraya menaruh payungnya disamping Lelaki itu.

Lelaki itu hanya memperhatikan kegiatan Gadis belia itu.

"Aku pamit ya, Om! Sampai jumpa lagi dilain hari dan waktu om!" pamit Gadis itu. Melenggang pergi meninggalkan Lelaki itu.

Keesokkan harinya... Lelaki itu datang lagi kemakam sang mantan calon istrinya. Seperti biasa, ia melamun dan melamun. Sampai, ia ingat dengan Gadis belia kemarin yang memberikan payung dan minum.

Sungguh Gadis itu sangat baik dan bermata indah. Sejujurnya, dia baru menemukan orang yang baik dengan sikap kecuekkannya. Padahal tidak ada orang baru yang mau berkenalan dengannya, karena ia sangat datar dan cuek, tak pernah menghiraukan ucapan orang. Tetapi, gadis itu memberinya semangat, sangat peruli dan perhatian.

Sungguh perassaan apa yang lelaki itu rasakan. Seperti baru bertemu dengan cinta pertama. Tetapi, lelaki itu bingung dimana Gadis belia itu. Dirinya ingin mengucapkan terimakasih dan ingin mengenal Gadis belia itu. Tetapi, Gadis itu tidak ada dan tidak menampakkan wajahnya.

Kemana Gadis kecil itu, apakah dia tidak datang? Atau mungkin besok. Ya mungkin besok. ucap batin Lelaki itu.

Padahal aku ingin melihat wajahnya dan mengapa ia memakai masker? tanya Lelaki itu pada batinnya.

Lelaki itu pulang dan memutuskan datang esok harinya. Tetapi, Gadis itu tak datang lagi. Begitupun dengan esok harinya dan hari-hari seterusnya. Gadis belia itu, tak pernah lagi kelihatan dimakam sang mantan calon istrinya. Bahkan, hingga sebulan Gadis belia itu, tak nampak lagi dimakam. Padahal Lelaki itu sudah memantau makam itu dengan orang suruhan orang tuanya. Tetapi, Gadis belia itu,memang tak pemakaman itu lagi.

Sungguh membuat Lelaki itu kesal dan berjanji dengan dirinya sendiri.

"Arghhh!!!" teriak Lelaki itu dikamarnya. Lalu, menatap botol  minum dan jugapayung pemberian Gadis belia itu.

"Aku janji jika suatu saat aku akan bertemu denganmu! Dan saat kita bertemu nanti, kamu adalah milikku, punyaku dan selama-lamanya begitu!" ucap Lelaki itu, menatap payung dan botol minum pemberian Gadis belia itu.

EDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang