Author pov.
Chaeryeong sedang berjalan menuju ke perpustakaan sambil membawa tumpukkan buku yang lumayan banyak sampai-sampai chaeryeong kesulitan untuk melihat karena pandangannya terhalang oleh buku-buku itu.Langkah chaeryeong segera terhenti saat chaeryeong melihat seseorang berhenti di hadapannya.
"Yeji unnie ?"
"Tunggu bentar."
Tiba-tiba yeji berjongkok di hadapannya chaeryeong.
Ternyata oh ternyata, tadi yeji melihat tali sepatu chaeryeong lepas. Jadi sekarang dia menalikannya untuk chaeryeong."Lo bisa jatuh kalau tali sepatu lo lepas kayak gitu.
Buku sebanyak ini kenapa dibawa sendiri sih ? Sini gue bantuin.""Eh ga.."
Belum sempat chaeryeong menyelesaikan perkataannya, yeji terlebih dahulu mengambil tumpukkan buku itu dari tangan chaeryeong.
"Mau dibawa ke mana ?"
"Ah, itu..
Ke perpustakaan un."Entah kenapa chaeryeong sangat gugup ketika berbicara dengan yeji.
"Sorry ngerepotin un."
"Ga repot kok."
"Unnie ga kelas ?"
"Ga ah males."
"Astaga, terus unnie ngapain ke sekolah kalau tiap hari kerjaannya bolos pelajaran ?"
"Absen."
Setelah itu yeji tersenyum dan menampakkan sedikit lesung di pipi nya.
Anehnya jantung chaeryeong berdegup dengan sangat cepat saat dirinya melihat yeji tersenyum dan menunjukkan lesung pipi yang menurutnya sangat menawan. Dan baru kali ini chaeryeong melihat wajah yeji sedekat itu.
Karena terlalu sibuk menikmati ciptaan Tuhan yang nyaris sempurna itu, chaeryeong sampai tidak sadar kalau mereka sudah sampai di perpustakaan.
"Mau ngapain ?" Tanya lia yang kebetulan sedang bertugas menjaga perpustakaan.
"Udah jelas-jelas bawa buku, ya pasti balikin buku lah."
"Gue kira mau bolos lagi."
"Ya sekalian itu juga maksud gue."
"Ga! Ga ada bolos-bolos lagi."
"Dih, suka-suka gue lah, situ siapa ? Pacar juga bukan."
Lia tidak menanggapi perkataan yeji itu dan langsung memeriksa buku-buku yang dibawa oleh yeji tadi.
"Kelas 10 ? Kok lo yang balikin sih ?"
"Terus kenapa kalau gue yang balikin ? Emang bantuin orang lain ada larangannya ya ?
Eh chaer, pinjem handphone lo dong."Chaeryeong langsung menatap yeji dengan bingung.
"Handphone aku ?"
Dan yeji hanya menganggukkan kepalanya.
"I..ini un."
Dengan sedikit ragu, chaeryeong menyerahkan handphone miliknya itu.
"Nih."
Setelah mengetik sesuatu di handphone chaeryeong, yeji mengembalikan handphone itu.
"Di situ udah ada nomor gue, jadi lain kali kalau butuh bantuan bilang aja, jangan repot sendiri kayak tadi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girls
FanfictionBercerita tentang anak-anak yang nakalnya di luar ambang batas, namun juga sangat genius. MOHON DIBACA! Ini cerita ( gxg ) jadi jangan tanya" tentang gender lagi. Ga suka ? Ga usah dibaca bossque! Cukup di SKIP!