Bad Girls

36

Author pov.
Yuri baru saja selesai les bahasa inggris bersama dengan chaeryeong. Dan saat ini dirinya sedang berdiri seorang diri di depan tempat les itu untuk menunggu jemputan karena chaeryeong sudah pulang terlebih dahulu.

Kenapa yuri ga bareng chaeryeong aja ?

Tadi sih chaeryeong udah nawarin yuri buat pulang bareng, tapi si yuri nolak katanya dia mau dijemput sama kang cilok.

"Hai."

Yuri langsung menoleh saat mendengar sapaan seseorang.
Lalu yuri tersenyum sambil menganggukkan kepalanya sekali untuk memberi hormat kepada orang itu.

"Lagi nunggu jemputan ?"

"Ah iya." Sebisa mungkin yuri menjawab orang itu dengan ramah karena setau yuri orang itu adalah seniornya di sekolah.

"Lo yuri kan ?"

"Kok unnie bisa tau ?"

Orang itu tersenyum.

"Lo terkenal kali, lo ketua club vokal kan ?"

Dengan sedikit ragu-ragu dan bingung yuri menganggukkan kepalanya.

"Kenalin, gue hyewon, temennya eunbi."

Ngek-ngok kang kerduce muncul.

"Udah tau kok un."

"Oh em.."

Perkataan hyewon terpotong saat mendengar handphone yuri berbunyi.

Yuri langsung mengambil handphonenya itu dari dalam tas.

Baby duck🐥 is calling you..

"Hallo ?"

"Sayang kamu udah selesai les ?"

"Udah nih."

"Aduh gimana ya ? Hmm.."

"Kenapa sayang ? Bilang aja gapapa."

"Coach aku sialan nih, masak waktu latian ditambah lagi."

"Oh ya udah gapapa sayang aku pulang sendiri aja."

"Seriusan ? Aduh tapi aku ga tega kalau kamu pulang sendiri. Atau aku suruh si mamang buat jemput kamu aja ?"

"Ga usah sayang, kamu kayak ga tau aku aja sih. Sebelum sama kamu kan aku ke mana-mana juga sendiri."

"Tapi seriusan gapapa sayang ?"

"Iya sayang gapapa."

"Yena! Ayo cepet latian lagi!"

"Iya coach iya! Sabar duh! Udah nambah waktu se-enak jidat."

Yuri tertawa saat mendengar yena di seberang sana menggerutu tidak jelas.

"Ya udah kamu ati-ati ya, aku latian dulu. Walaupun aku ga bisa liat handphone tapi kalau udah sampe rumah kabarin."

"Hahaha iya sayang."

"Bye love, muahh."

"Iya bye."

*pipp

"Siapa ? Pacar lo ?" Tanya hyewon setelah yuri selesai menelfon.

Yuri hanya menganggukkan kepalanya.

"Kenapa ? Ga bisa jemput ?"

"Iya."

"Oh, mau bareng gue ?"