41

3.1K 365 41
                                    

Author pov.
Lia baru saja menginjakkan kakinya di rumah dengan keadaan lesu setelah selesai les vokal.

Ya gimana ga lesu, pengganggu hidupnya lagi pergi ke Jepang.

Kalau diitung-itung udah hampir satu minggu anggota team basket Hanlim ada di Jepang. Kepulangan mereka ditunda karena di pertandingan pertama mereka menang.

"Eomma beli bunga ?" Tanya lia ketika melihat box bunga di sofa ruang tamu mereka.

"Engga sayang, eomma juga ga tau itu dari siapa. Waktu eomma pulang udah ada di situ. Tadi eomma liat kayaknya ada suratnya nyelip di tengah deh."

Dan benar saja, ketika lia memeriksa bunga itu, ada sebuah amplop kecil terselip di sana.

Karena lia sangat penasaran, akhirnya lia mengambil dan melihat isi dari surat itu.


Woy babi!
Hehe, sorry ya gue belom bisa pulang karena team gue menang.
Jaga diri baik-baik ya, jangan nangis terus karena lo kangen sama gue.
Gimana ? Gue romantis kan ?
Tunggu gue balik ya, abis itu kita adu bacot lagi.
I hate you jelek, muahh :*


"Aaaa eommaa."

"Ih kamu kenapa sih ?" Eomma choi menatap putri semata wayangnya itu dengan aneh karena lia senyum-senyum sendiri seperti orang gila.

"Yeddong sweet banget masak." Ujar lia sambil memeluk suratnya itu.

"Oh jadi itu dari yeji ?"

Lia menganggukkan kepalanya dengan wajah terharu seperti orang yang tengah menahan tangisnya.

"Lah bukannya yeji lagi di Jepang ?"

"Kayaknya sih dia pesen dari Jepang terus suruh kurirnya nganter ke sini."

"Berarti itu bunganya dikirim dari Jepang gitu ?"

"Ihh bukan gitu maksudnya eomma. Yang jual bunga tuh di Korea tapi dia pesennya dari Jepang. Kayak pesen online gitu, jadi dia bayarnya transfer. Ah eomma nih makanya jangan terlalu kudet dong."

"Lah kok jadi ngegas anda ?"

"Tau ah, lia mau nelfon yeji aja."

"Iya-iya bucin."

"Dih siapa coba yang bucin ?"

"Ya udah kalau ga bucin ga usah ditelfon yejinya."

"Ya ga mau."

"Nah, berarti bucin."

"Ih udahlah terserah eomma."
Setelah berucap, lia langsung pergi ke kamarnya untuk menelfon yeji karena tidak mau diganggu oleh eommanya.

Ternyata, lia bukan nelfon gengs, tapi video call.

"Maaf siapa ya ?" Kata pertama yang ke luar dari mulut yeji saat dirinya menjawab panggilan video dari lia.

"Pacarnya yeji."

Kayak gini kok ga bucin.

"Masak iya ? Pacarnya yeji kan cakep, ini kok kayak babi ?"

"Terus ini siapa ? Gue kan video call yeji, bukan monyet."

"Oh salah sambung ya berarti, ya udah gue matiin ya."

"Ih yeddong! Bercanda mulu ih."

"Hahaha lo pasti kangen sama gue ya ?"

"Dih, percaya diri banget jijik."

Bad GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang