Author pov.
Lia tampak sedang membaca buku di perpustakaan sambil menggunakan airpods di telinganya.Hal itu sudah menjadi kebiasaan bagi lia, membaca buku sambil mendengarkan musik.
*sruk
Kursi di sebelah lia ditarik oleh seseorang sehingga membuat lia menoleh.
Tapi setelah tau siapa orang itu, dengan acuh lia kembali membaca buku di tangannya.
Pasti udah tau sendirilah kalian siapa orang itu.
Yang suka tiba-tiba muncul di hadadapan lia kayak tuyul siapa lagi dah kalau bukan si yeji.
"Sendirian aja mbak."
Tidak ada tanggapan dari lia.
Akhirnya yeji memutuskan untuk meletakkan kepalanya di atas meja namun menghadap ke arah lia agar bisa menatap sang pujaan hatinya itu.
"Juleha."
Tidak ada jawaban dari lia.
"Oi."
"Choi bingsoo"
Kurang ajar si yeji, nama lia udah cantik-cantik malah diganti sama nama es doger.
Lia tetap tidak bergeming.
Yeji berpikir itu karena airpods yang dipakai oleh lia makanya lia tidak mendengar panggilannya.
Tapi dari tadi lia emang muter musiknya lumayan kenceng sih. Karena dia ga mau keganggu sama suara-suara di sekitar.
"Lo cantik banget kenapa sih ? Pantes aja gue suka."
Tanpa mengalihkan pandangannya dari lia, yeji berucap.Dan pastinya yeji cuma berani bilang kayak gitu waktu lia lagi ga denger. Coba kalau denger, yang ada bukan dipuji tapi malah dinistain.
Susah emang ya kalau gengsinya sama-sama gede.
Orang yang mestinya tinggal lewat jalan lurus buat sampai tujuan, ini malah milih buat muter-muter dulu.*srek
Dengan sangat jahilnya yeji menganggu lia dengan membalik halaman buku yang sedang lia baca itu.
Lagi-lagi dengan acuh lia kembali membalik halaman bukunya.
*srek
Yeji tidak berhenti begitu saja dan kembali membalik halaman buku itu.
"Duh lo kapan sih ga ganggu hidup gue tuh ?!"
Karena sudah tidak tahan lagi akhirnya lia emosi.
"Jangan lah, nanti lo kangen kalau ga ada gue."
"Dih najis."
"Eleh, di mulut mah najis, di hati beda lagi."
"Eomma lo dulu ngidam apa sih bisanya punya anak se-percaya diri ini ?"
"Kalau ada faktanya ya harus percaya diri dong."
"Ah suka-suka lo deh, orang yang percaya dirinya udah di stadium akhir mah ga ada obatnya."
Lia yang hendak kembali membaca buku segera mengurungkan niatnya saat melihat tangan yeji.
"Eh tangan lo kenapa lagi bego ?"
Lia meraih tangan kanan yeji yang terletak di atas meja. Pergelangan tangan yeji tampak dibalut oleh kain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girls
FanfictionBercerita tentang anak-anak yang nakalnya di luar ambang batas, namun juga sangat genius. MOHON DIBACA! Ini cerita ( gxg ) jadi jangan tanya" tentang gender lagi. Ga suka ? Ga usah dibaca bossque! Cukup di SKIP!