38

3.6K 356 31
                                    

Author pov.
Yuri tampak sedang berada di ruang guru karena yuri dipanggil oleh guru vokalnya.

"Selamat siang pak."

"Eh yuri udah dateng, duduk dulu."

Yuri hanya menuruti perkataan gurunya itu untuk duduk.

"Bapak minta tolong datain anak-anak yang ikut club vokal ya yuri. Soalnya kemarin banyak anak baru yang masuk ke club vokal. Kamu bawa aja datanya tapi sebelum itu tanda tangan dulu supaya bapak ga lupa kalau datanya udah ada di kamu."

"Tanda tangan pak ? Aduh saya lupa ga bawa bolpen pak."

"Oh tunggu bentar."

Guru itu mencarikan bolpoin untuk yuri namun sepertinya guru itu juga lupa menaruh bolpoinnya di mana.

"Nih."

Yuri sekaligus guru itu mendongak saat mendengar suara seseorang.

"Ah hyewon, untung kamu udah dateng. Pake bolpen hyewon aja nih yuri."

Ternyata oh ternyata, yang minjemin bolpen itu kang kerduce.

"Makasih ya un." Ujar yuri setelah selesai meminjam bolpoin itu.

Hyewon tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.

"Hyewon, bapak minta tolong kasih tugas ini ke anak-anak ya karena hari ini bapak ga bisa masuk ke kelas kalian."

"Oh baik pak."

"Okay makasih, sekarang kalian boleh kembali ke kelas."

Yuri dan hyewon membungkukkan badannya untuk memberi hormat kepada gurunya itu lalu kembali ke kelas bersama.

Cari penyakit emang, kalau si bebek liat gimana coba.

"Ngapain ketemu pak jinyoung ?" Tanya hyewon untuk memulai obrolan dengan yuri.

"Nih disuruh data anak-anak vokal. Ternyata unnie ketua kelas ?"

"Iya, lo ga tau ? Padahal waktu itu gue juga ikut ke puncak."

"Oh ya ?"

"Wah terlalu fokus sama pacar lo sih."

"Hahaha ga gitu un, kan di sana orang banyak. Lagian waktu itu kan aku juga baru masuk jadi ga terlalu kenal sama orang-orang di sini."

"Pacar lo latian basket tuh, ga liat ?"

"Gimana mau liat kalau tugasku sebanyak ini ?"

"Hahaha iya juga ya, jadi akhir-akhir ini lo jarang sama dia dong ?"

"Hmm..
Dibilang jarang sih engga, cuma ga sesering dulu aja."

"Oh, ga sedih ?"

Yuri menoleh untuk menatap hyewon.

"Sedih kenapa ?"
Tanya yuri dengan bingung.

"Ya karena waktu dia ga sebanyak dulu buat lo."

"Dari awal aku udah tau kalau dia orangnya se-sibuk itu. Kalau aku mau pacaran sama dia, aku juga harus mau dong nerima konsekuensinya kan ?"

Hyewon langsung terdiam, karena menurutnya pemikiran dan sifat yuri sangat dewasa.

"Iya sih, gue jadi keinget chaeyeon sama eunbi. Mereka putus gara-gara eunbi ga bisa se-pengertian lo. Dan sekarang si eunbi nyesel karena udah mutusin chaeyeon."

Bad GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang