Bypire #26

35.1K 3.8K 215
                                    

.
.

Semenjak kejadian di restoran Louis waktu itu, Wonwoo memutuskan untuk menginap beberapa hari di apartemen Jungkook, hubungan mereka sudah membaik. Walau masih ada perasaan mengganjal atau canggung tapi ini masih lebih baik dibanding dulu.
Beberapa hari ini pula Jungkook tidak bertemu dengan Hoseok karena bilangnya sibuk kerja.

"Appa besok kembali ke Busan?"

Wonwoo mengangguk, "appa ada banyak pekerjaan, sekarang saja hanya ditinggal 2 hari pekerjaan sudah bagai membelah diri."

Jungkook tertawa mendengar lelucon garing itu. "Tapi ada yang menggantikan appa, kan?"

"Ada, anak buah appa itu ada banyak. Tapi ada satu yang sangat pintar, namanya Kim Namjoon, dia yang menggantikan Appa kalau lagi ke Seoul. Kau harus bertemu."

"Bypire?"

"iya."

Wonwoo terdiam sebentar menatap anaknya, "kau masih benci Bypire?"

Jungkook menatap balik Wonwoo, dengan ragu Jungkook menjawab, "masih, bahkan lebih."

.
.
.
.

"hati-hati di jalan appa! Datang lagi yaa." Lambai Jungkook pada Wonwoo yang juga balik melambainya.

"Appa pasti datang lagi, jaga diri Jungoo."
Jungkook terus melambai hingga mobil yang dinaiki Wonwoo menghilang dari pandangan.
Wonwoo di dalam mobil menghela nafas, menatap Namjoon di sebelahnya. "Bagaimana?"

"Ada 2 Bypire. Yang satu scentnya sangat jelas tapi tidak kuat. Dan yang menarik adalah yang satunya lagi, sepertinya memiliki hubungan dalam dengan Jungkook, scentnya memang sudah samar tapi seperti melekat dengan sangat kuat di tubuh Jungkook."

"Hubungan dalam?"

"seperti seks, ciuman, atau pelukan."

Wonwoo terkekeh, "baby Jungooku sudah besar, dia bahkan sudah berani membohongiku." Ujarnya menggeleng, "selidiki keduanya."

"Baik."
.
.
.
**

"Jungkook maaf, aku sibuk jadi tidak bisa mengantarmu kemarin-kemarin."

Jungkook menggeleng mendengar permintaan maaf Hoseok, "tidak apa-apa hyung, jangan merasa terbebani. Lagi pula ini bukan kewajiban hyung untuk mengantar-jemputku."

"Tapi tetap saja aku merasa bersalah, sebagai permintaan maaf makan malam kali ini aku traktir. Tidak ada penolakan."

Jungkook diam mendengar perkataan Hoseok.
"Jawabanmu?"

"tadi hyung bilang tidak ada penolakan."

"Oke, malam ini ya." Ujar Hoseok tersenyum tipis.

.
.
"Jungkook." Panggil Mingyu pada Jungkook yang sedang di atap belakang gudang.

Jungkook menoleh pelan, "apa?

"Kau merawat Bypire lain?"

"Huh?" bingung Jungkook.

"Jujur saja, sekarang baumu terasa asing, dulu kau bau Taehyung. Tapi sekarang.. entahlah hidungku merasa asing."

"Bau? Apa maksudmu?"

Alis Mingyu bertaut, "Taehyung tidak memberitahumu?"

"Jangan sebut nama itu."

"Oke, Bypiremu-"

"Bukan Bypireku."

Mingyu menghela nafas, "baiklah, si Byuntae itu." Jungkook diam pertanda ia setuju akan panggilannya. Mingyu lalu melanjutkan. "apa si byuntae itu tidak memberitahumu?"

"Memberitahu apa?"

"Tentang scent?"

"Scent?"

"Ah ternyata memang tidak." Jungkook memiringkan kepalanya ia tidak mengerti. "Sebetulnya kami para Bypire memiliki scent, dan scent ini dapat dibagi ke pemiliknya. Namun scent tidak akan terbagi secara tidak sengaja, jadi kalaupun kau dekat denganku kau tidak akan memiliki scentku karena aku tidak berniat membaginya. Gunanya pembagian scent ini agar memberi tahu pada Bypire lain untuk tidak bermacam-macam, karena manusia itu sudah ada penjaganya, semacam itu lah." Jelas Mingyu.

"lalu?"

"Dulu scent Taehyung sangat kental ditubuhmu, tapi sekarang sudah agak memudar, namun tetap saja masih ada seperti satu gumpalan yang sangat kuat."

Jungkook mendengarnya terkejut. Pikirannya mendadak tertuju pada kegiatan panas dirinya dan Taehyung dulu, Apa yang dimaksud Mingyu adalah sperma Taehyung? Astaga masa yang seperti itu masih di perutnya.

"jujur deh, apa kau pernah melakukan seks dengan Taehyung?" tanya Mingyu sengaja menyebut nama Taehyung.

"Huh? Tidak pernah sama sekali." Jawab Jungkook dengan tenang walau jantungnya berdetak 2 kali lebih cepat, "apa hubungannya scent dengan seks?"

Mingyu menaikkan pundaknya, "siapa tahu sperma Taehyung itu bersarang di tubuhmu."

"Sembarangan!"
.
.
.
.

Hari sudah gelap, Sekarang waktu Jungkook pulang les, ia menunggu Hoseok di depan gedung tempatnya les. Jungkook memikirkan perkataan Mingyu tadi, benarkah tentang scent itu? Ia menundukkan kepalanya, menepuk perut pelan.

"Hey Jungkook kau sudah lapar?" sahut Hoseok dari dalam mobil. Jungkook tidak menyadari sama sekali Hoseok sudah di depannya.

"Tidak, biasa saja." Cemberut Jungkook dituduh lapar. Jungkook lalu masuk ke mobil dengan senang karena baru kali ini makan dengan Hoseok.

"Mau makan di mana?" tanya Jungkook.

"Hmm, terserah. Kau sukanya apa?"

"Aku lagi ingin makan sushi, gimana?"

"boleh," ujar Hoseok mengangguk dengan enteng, "tapi ponselku tertinggal di rumah, mampir dulu tidak apa-apa kan?" Jungkook mengangguk mengiyakan.

Tidak berapa lama, mobil terparkir pada rumah yang terbilang cukup tua, dan banyak rumput tumbuh. Hoseok mengajak Jungkook masuk karena di mobil sendirian bahaya.

"maaf ya, rumahku memang jelek." Ucap Hoseok tidak enak hati karena Jungkook terbiasa tinggal di tempat yang bersih dan mewah.

"Tidak apa-apa kok, aku-KYAA!!" Teriak Jungkook saat belalang tiba-tiba melompat ke rambutnya. Refleks ia memegang lengan Hoseok. Membuat Hoseok segera menarik kasar lengannya , "Maaf." Sesal jungkook, "aku refleks."

Hoseok menyentuh bagian lengan yang tadi dipegang Jungkook, "tidak apa-apa, aku hanya kaget."

"Ngomong-ngomong lenganmu dingin sekali, harusnya hyung pakai jaket." Ujar Jungkook polos.

"Aku hanya terkena sindrom raynaud, kalau sudah masuk rumah juga akan kembali lagi."
Hoseok merogoh sakunya mengeluarkan kunci dan membuka pintu itu, "masuklah Jungkook, buat dirimu nyaman." Ujarnya tersenyum tipis.

Saat Jungkook sudah masuk, diam-diam ia menyentuh lantai depan rumahnya sebentar sambil mengeluarkan smirknya lalu menyusul Jungkook ke dalam.

•••••
TBC
•••••

Bypire [Taekook] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang