Bypire #39

29.5K 3.3K 235
                                    

Jungkook sampai di UKS, ia ketuk pintu berlapis kayu itu kemudian masuk saat ada sahutan dari arah dalam. Wajah yang pertama Jungkook lihat adalah Seokjin yang tangannya sedang menulis sesuatu pada buku di depannya, Jungkook tidak peduli apa itu.

“Ada apa Jungkook? Kau sakit?”

“Nggak.. aku hanya ingin istirahat di sini. Boleh?” Minta Jungkook menyebutkan alasannya berada di sini.

Seokjin menyipitkan matanya, “kau bolos?”

Mendengar ucapan Seokjin, Jungkook segera menggeleng. “B-bukan. Aku bukan sedang bolos kok, aku hanya.. hanya pusing, ya pusing.”

Seokjin menatap tajam Jungkook, dan makin tajam saat Jungkook berucap gelagap. Namun ia menghela nafas, “ya sudah, tidurlah.” Final Seokjin, “Akan kutulis sakit kepala. Ingat, jangan bilang ini pada siapa pun.” Enteng Seokjin menulis pada buku berlembar untuk data siswa yang masuk UKS, ia sangat sadar bahwa ini salah dan dilarang, tapi ya sudahlah. Lagi pula Jungkook memberi alasan.

“Terima kasih Kim Ssaem.” Jungkook dengan langkah pelan dan hati-hati menuju kasur yang memiliki ukuran 200 cm x 90 cm itu.

Berbaring dengan nyaman, walau ada aroma obat-obatan tetapi suasana di sini sangat tenang, membuatnya seolah bisa berpikir jernih.

“Tumben Taehyung tidak ke sekolah.” Suara tinggi dari Seokjin memecah keheningan. Membuat Jungkook tersentak sesaat, ia memutar badan agar dapat bertatap dengan lawan bicaranya.

Jungkook menggeleng, lalu menjawab. “beberapa hari ini aku dan Taehyung tinggal dengan Appa... dan Namjoon.” Sedikit jeda sebelum dua kata terakhir dapat dilontarkan.

“Kenapa?”

“Apartemenku dibekukan, dan juga Taehyung saat ini sedang berlatih skill dengan.. Namjoon.” Jungkook selalu merasa tidak enak saat menyebut ‘Namjoon' di depan Seokjin, “..jadi untuk sementara kita tinggal di sana.” Lanjutnya.

“Ah begitu..” Seokjin mengangguk “tapi Jungkook, kau tidak perlu merasa tidak enak mengucap Namjoon di depanku. Aku sudah tidak berhubungan dengannya, dan kita juga sudah berjanji untuk melupakan satu sama lain. Jadi, bersikaplah biasa, ya?”

Jungkook merasa bersalah, walau terdengar santai, ia tahu dari nadanya Seokjin menekan rasa sakit saat mengucapkan kalimat itu. “baik, aku paham.”

Keheningan terjadi selanjutnya selama beberapa menit. Lalu kini Jungkook yang memecah keheningan itu. “Ssaem. Apa ssaem tidak ingin bertemu Taehyung? Maksudku, kau ibunya, tidak ingin menengok anak atau kangen padanya?” ujar Jungkook mengganti bahasanya menjadi informal.

Seokjin tertawa kecil mendengar perkataan itu. “kangen, tentu saja aku kangen padanya. Tapi dia sudah besar sekarang, bahkan pemiliknya sangat sayang dan bertanggung jawab. Jadi rasanya aku tidak perlu khawatir. Lagi pula dia bukan anak kecil yang harus aku tengok keadaannya, dia sudah bisa merawat diri sendiri. Bisa dibilang dia sudah bukan tanggung jawabku, tapi bukan berarti aku tidak menganggapnya anak.”

Jungkook terperangah, ia menganggap perkataannya cukup gila. “maaf, tapi bukannya itu cukup kasar untuk diucapkan olehmu? Meskipun Taehyung adalah tanggung jawabku dan begitu pun aku yang merupakan tanggung jawab Taehyung, dia tetap anakmu, bohong apabila Taehyung tidak membutuhkan perhatian darimu.”

“Ya, memang benar, benar untuk para manusia. Tapi kami bypire tidak– maksudku vampire, sudah biasa hidup sendiri tanpa keluarga, kami tidak butuh perlindungan dari siapa pun, berbeda dengan manusia yang merupakan makhluk sosial dan bergantung satu sama lain.”

Jungkook terdiam, ia sudah tidak sanggup berkata, hanya helaan nafas kasar yang keluar dari mulutnya serta rengutan pada wajahnya. Jungkook turun dari kasur dan berjalan ke keluar setelah mengucapkan, “saya permisi dulu.”

Bypire [Taekook] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang