Bypire [Taekook] END

Bypire #28

.

.

Taehyung menurunkan Jungkook hati-hati pada kasurnya, ia juga berjalan pada lemari, “nih.” Ujarnya memberikan piyama pada Jungkook.
“Pakaikan, tanganku tidak kuat untuk sekedar memasukkan kancing.” Rajuk Jungkook.

Taehyung menghela nafas, ia lalu mendorong Jungkook dan mulai membuka selimut yang menutupi tubuh bagian atasnya. Tanpa bicara Taehyung menancapkan taringnya pada leher Jungkook pada tempat di mana Hoseok tadi menancapkannya juga.

Jungkook jelas tersentak, “kau sedang apa Taehyung?”

Taehyung tidak melakukan gerakan apapun, hanya diam dengan taring menancap, “aku ingin menghapus jejaknya.” Ujar Taehyung mengecup dan menjilatnya pelan, "ada bakteri di sini, harus di bersihkan."

Jungkook tersenyum, cara menghiburnya sangat aneh.

lalu mulai mengobati leher Jungkook dan memakaikan piyama. “Selamat tidur Kookie.” Taehyung mengecup kening Jungkook pelan penuh perasaan.
Saat akan keluar kamar, Jungkook menahan lengannya, “Taehyung di sini saja, nanti pergi lagi.”

Taehyung menekuk lututnya agar sejajar dengan Jungkook, “tidak akan, aku tidak akan pergi. Aku janji.”

“Bohong, aku tidak percaya.”

“Ya sudah, aku tunggu di sini sampai Kookie tidur.”

“Aku tidak akan tidur.”

Jungkook memang bilang seperti itu dengan nada penuh keyakinan, namun nyatanya saat Taehyung elus sebentar rambutnya, tidak berapa lama Jungkook sudah tertidur dengan pulas.

Taehyung keluar kamar, ruangannya gelap karena lampu tidak dinyalakan. Namun jangan remehkan matanya yang dapat melihat walau segelap apa pun. Taehyung terdiam menatap cermin besar di depannya, ia lalu mengeluarkan sayapnya, dan di sana ada sedikit kerusakan. Sebetulnya tidak begitu parah awalnya, namun karena di paksa terbang membuatnya mengalami kerusakan yang lumayan.

Taehyung meringis kecil saat mencoba menggerakkan sayap kirinya yang terluka. “Aku terlalu gegabah.” Gumam Taehyung. Menyentuh sayapnya dengan ringisan.

“Taehyung.” Panggil Jungkook, “kau sedang apa?” menyalakan lampunya. Taehyung refleks memasukkan kembali sayapnya, matanya pun meredup.

Taehyung menghampiri Jungkook yang tertatih, “kenapa bangun? Kookie harus istirahat.” Khawatirnya menyampirkan jaket di pundak Jungkook.

“Tadi aku terbangun dan kau tidak ada..”

“tidur lagi saja, ya? Kau kehilangan banyak darah.”

Jungkook menggeleng lemah, “aku ingin mengobrol.”

Taehyung lalu menuntun Jungkook untuk duduk di sofa. “Ada apa?”