8

1.3K 131 4
                                    

Maaf kalo banyak typo atau penulisan yang jelek...😅😅😅

Aku males baca ulang....😂

.
.
.

Sasuke bergerak gelisah diatas tempat duduknya. Ia masih dikantor, tidak bisa meninggalkan pekerjaannya saat ini. Padahal,ia sangat ingin segera pergi dan menyusul pujaan hatinya.

Kesibukannya bertambah akhir akhir ini  karena sekretarisnya satu Minggu lalu resign dengan alasan menikah. Untung saja, ia baru mendapat kabar bahwa jam 9 tadi, pihak kantor sudah menemukan sekretaris baru untuknya.

Suara notif ponsel mengalihkan perhatiannya. Ia segera mengambil nya lalu melihat apa yang menjadi penyebab ponselnya berbunyi.

Sasuke membelakakan matanya saat ia melihat foto yang dikirimkan sahabatnya. Foto yang tak lain adalah Shikamaru yang tengah berada didalam jet pribadi milik keluarga Nara.

"Sial... Shikamaru tidak menungguku. Dia bergerak cepat'' gumam Sasuke kesal.

Beberapa menit larut dalam kekesalan, seseorang mengetuk pintu ruangannya.

Tok...tok...tok...

" Masuk "

Seorang wanita yang merupakan manejer kantor datang bersama seorang pria dibelakangnya.

"Tuan, ini sekretaris baru anda"

Sasuke mengangguk. "Terima kasih. Kau boleh pergi"

Wanita itu pergi meninggalkan dirinya dan pria yang akan menjadi sekretarisnya itu.

" Selamat pagi, tuan. Saya sekretaris baru anda. Nama saya Sai. ''

Sasuke mengangguk, ia lalu menyodorkan tangannya dan dibalas oleh Sai. " Selamat bergabung''

"Terima kasih, tuan."

"Kau pasti sudah tau tugasmu. Jadi, jadwal apa saja yang ada hari ini"

Sai mulai mengeluarkan tab (tab apa tablet sih??? Gak tau author)
khusus kerja, lalu mulai mengotak atiknya.

"Kebetulan hari ini anda lenggang. Hanya ada jadwal makan siang dengan ayah anda"

Sasuke mengangguk. Jadwal meeting nya memang kosong, tapi berkas - berkas yang harus ia periksa menumpuk dimeja.

"Bagaimana dengan jadwal untuk besok?"

"Jadwal besok, jam 9 pagi, ada rapat dengan perusahaan Uzumaki"

Ah... Perusahaan milik keluarga Naruto. Gumamnya dalam hati.

"Selesai itu, anda ditugaskan pergi ke meldives untuk menemui investor disana"

Sasuke mengangguk anggukan kepala. Namun, sedetik kemudian matanya melebar saat menyadari sesuatu.

"Tunggu... Pergi kemana?..."

"Meldives, tuan."

Lelaki itu tersenyum. Keberuntungan tengah memihaknya. Takdir memang sangat baik padanya.

"Kita berangkat sekarang"

"Tapi, tuan... Tadi ayah anda menyuruh saya memberitahu Anda bahwa pekerjaan anda harus segera diselesaikan."

Sasuke sigap mendekat kearah meja dan membawa tumpukan berkas kearah Sai.

"Ini, selesaikan semuanya... " Ujarnya seraya menyodorkan seluruh berkas pada Sai.

Sai terdiam sejenak . "Tapi, Tuan ..."

"Cepat selesaikan. Aku menunggu Sampai jam 2 siang. Saat aku selesai makan siang dengan ayah, kau harus pastikan pekerjaannya selesai. "

"Baik, tuan."

"Cepat kerjakan dimejamu"

Mengangguk, Sai lalu pergi menuju meja yang tersedia untuknya. Ia sempat kaget, berkas berkas ini tidak sedikit. Belum lagi ia yang hanya memiliki sedikit pengalaman.

Tapi, ia harus bisa. Ia sendiri yang ingin maju dan sukses dengan kerja keras nya sendiri.

Sai duduk lalu mulai membuka dan menyelesaikan berkas berkas tersebut. Sesekali, ia mendesah lelah saat menemukan sesuatu yang sulit ia pecahkan.

.
.
.
.
.

"Shikamaru... Kenapa kau tidak menungguku?''

Terdengar kekehan dari Shikamaru.

"Maaf, aku hanya ingin pergi sendiri. "

Sasuke mendengus. "Dimana kau sekarang?"

"Ino tadi memberitahuku tempat dimana mereka tinggal selama dua Minggu ini. Mereka tinggal disebuah villa. Dan aku menyewa villa didekat mereka."

Sasuke mengangguk. "Baiklah. Aku akan pergi jam dua nanti. Beritahu aku dimana villamu nanti"

Setelah mendapatkan jawaban dari Shikamaru, Sasuke lalu mematikan sambungan teleponnya. Ia melirik jam dipergelangan tangannya.

"Sudah waktunya jam makan siang. Sekalian aku ingin meminta cuti pada ayah"

Setelah itu, Sasuke beranjak pergi menuju tempat makan siang yang sudah ayahnya beritahu padanya tadi.

.
.
.

Butuh waktu 30 menit untuk sampai di tempat yang ia tuju. Tanpa membuang waktu, Sasuke langsung masuk dan duduk dikursi yang sudah ditempati ayahnya terlebih dahulu.

"Hai, ayah"

"Hmm..."

"Pesanlah sesuatu" lanjut sang ayah.

"Iya, ayah. Tapi, aku ingin meminta sesuatu."

"Apa?"

"Aku ingin cuti selama dua Minggu"

"Tapi kau ada pertemuan dengan investor besok Sasuke." Protes Fugaku.

"Aku tahu. Di meldives kan? Aku juga rencananya akan berlibur disana. Setelah nanti menyelesaikan urusan dengan investor"

"Berlibur?''

"Ya, dengan Naruto dan Shikamaru em.. dan beberapa teman lain."

Fugaku terdiam sejenak. Terlihat seperti tengah memikirkan sesuatu.

"Baiklah. Biar kantor nanti kakak mu yang urus sebentar"

Tersenyum. Sasuke menganggukan kepalanya. "Terima kasih ayah"

"Tapi... Bukankah kau punya sekretaris baru?"

"Ya... Dia akan ikut. Tapi hanya sampai urusan dengan investor selesai"

"Baiklah. Nanti biar ayah yang berbicara pada kakak mu"

.
.
.
.
.

Lanjut kalo udah 100 vote ya....

squadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang