Maaf kalo masih banyak typo atau penulisannya masih jelek,,,ya...semoga suka...happy reading:):):)
****
Sedari tadi, Sasuke tak henti hentinya menggerutu dan mengumpat kesal. Pasalnya, Shikamaru dari tadi tidak mengangkat telepon darinya. Padahal ia sudah menunggu cukup lama dibandara. Bukan apa apa, hanya saja ia tidak membawa mobilnya karena sedari awal ia memang akan ikut menumpang dengan Shikamaru. Ia juga tidak tahu dimana villa yang lelaki itu tempati saat ini.
Sementara itu, Sai yang sedari tadi berdiri setia disamping Sasuke hanya bisa menghela nafas saat lagi lagi telinganya mendengar ucapan kasar Sasuke.
"Sial... Kemana si nanas itu. Apa dia tidak tahu, sudah 4 jam aku menunggunya"
Sai berdehem. " Tuan, kita baru dua jam menunggu disini"
Sasuke menoleh dengan tatapan tajamnya. "Menurutku sudah empat jam"
Sai hanya bisa mengangguk lalu menundukan kepalanya.
Lagi lagi, telepon Sasuke tidak mendapat jawaban. Setelah beberapa menit kemudian, ia baru teringat sesuatu.
"Bodoh... Kenapa aku tidak menghubungi Naruto saja?"
Tanpa menunggu lama, Sasuke langsung mendial nomor Naruto. Tak butuh waktu lama, Naruto langsung mengangkat panggilan telepon darinya.
"Hallo..."
"Hallo, Sasuke."
"Naruto, dimana tempat villa mu?"
"Apa maksudmu?"
" Dimana alamat villa mu."
"Kau sudah ada disini? Kenapa tidak langsung tanya pada Shikamaru? Bukankah kalian akan tinggal bersama"
" Si nanas itu dari tadi tidak mengangkat teleponku" gerutunya.
Naruto langsung menyebutkan alamat villanya.
Tanpa menunggu lama, Sasuke bergegas mencari taxi.
.
Sakura mengayuh sepedanya dengan tenang. Angin sore ini cukup segar, ditambah pepohonan yang cukup rindang membuat sekitar menjadi teduh.
"Ah... Ternyata tidak seburuk apa yang aku pikirkan."
Pikirannya sedikit tenang, tidak seperti beberapa jam yang lalu, saat ia bisa melihat Gaara yang pasti tidak balas melihatnya.
Gaara, lelaki yang sudah mengacaukan pikirannya. Sakura menghentikan laju sepedanya.
"Sakura... Kenapa kau harus mengingat Gaara lagi? " Gumamnya seraya memukul pelan kepalanya sendiri.
" Aku harus belajar melupakannya. Tapi... Itu akan sangat lama. Mengingatku yang juga sudah lama menyukainya."
"Aish... Kenapa kau harus jadi orang yang percaya diri tinggi? Inilah balasannya. Aku terlalu percaya diri sehingga tidak melihat keadaan. Aku tidak sadar bahwa Gaara baik bukan hanya padaku. Aku saja yang terlalu berharap"
"Sudahlah sakura... Nikmati acara bersepeda mu. Dan mulai lupakan dia" tekadnya.
Sakura lalu kembali mengayuh sepedanya. Namun, saat ia mengayuh menuju tikungan, sebuah mobil juga tengah melaju kearahnya. Mungkin karena terlalu terkejut.
Sakura bukanya menyingkir, ia malah berteriak seraya terus mengayuh sepedanya hingga...
Brukk...
Kecelakaan tidak dapat ia hindari. Sepedanya sudah tak berbentuk. Untung, ia tidak terluka. Tapi, kakinya terasa sakit.
Tiga orang pria keluar dari mobil. Salah satu dari mereka tampak berlari kearahnya.
"Sakura... Kau tidak terluka?" Mendengar namanya disebut, Sakura refleks mendongak.
"Kau... Kenapa kau ada disini"
Lelaki itu - Sasuke tidak menjawab. Ia berjongkok dihadapan Sakura.
"Kakimu sedikit berdarah" ucap Sasuke lalu tangannya bergerak memegang pergelangan kaki Sakura.
"Akh... "
"Apakah sakit?" Terlihat raut khawatir dalam wajah Sasuke.
"Supir, kau ini bagaimana. Kenapa kau tidak menggunakan rem. Kau tidak punya pikiran"
"Hey... Kenapa kau malah menyalahkannya. Ini kesalahanku"
"Ini kesalahannya. Dia telat mengrem mobilnya."
"Aku juga telat meng rem sepedaku."
Sasuke menatap Sakura. "Aku akan membawamu kerumah sakit"
"Ini hanya luka kecil. Aku akan pulang sendiri." Protes Sakura.
Gadis merah muda itu hendak berdiri namun kakinya yang berdarah terasa sangat sakit. Mungkin kakinya terkilir.
"Argh... "
"Nyonya, sepertinya kau terkilir" kali ini, seorang pria pucat yang tidak sakura kenal berbicara.
Sasuke kembali menatap sakura.
"Sai benar, kakimu pasti terkilir. aku akan membawamu kerumah sakit."
"Aku bisa sendiri." Kekeh Sakura.
Kembali, Sakura berdiri dengan sekuat tenaganya.
"Sakura... Kenapa kau sangat keras kepala"
"Pak, saya minta maaf. Nanti saya ganti rugi mobil anda yang lecet'' ujar Sakura tanpa menghiraukan Sasuke.
"Tidak usah. Aku yang akan menggantinya." Ujar Sasuke.
"Aku masih punya uang" Sakura mendelik.
Sakura berbalik lalu berjalan seraya memegang kakinya.
Sasuke tidak tinggal diam. Baru berjalan dua langkah, Sasuke menyusul Sakura lalu menggendongnya ala bridal.
"Hey... Apa apaan kau. Turunkan aku"
"Sakura, kau sedang terluka. Aku akan membawamu kerumah sakit. Dan mengantarmu pulang."
"Hey..."
"Diamlah. Aku tidak akan menculik mu, sakura "
Akhirnya, sakura hanya bisa pasrah. Mengikuti Kemauan Sasuke.
KAMU SEDANG MEMBACA
squad
Teen FictionIni kisah perjalanan para lelaki untuk mendapatkan cinta para gadis yang mereka sukai. Sasuke x sakura Naruto x Hinata Shikamaru x Temari Sai x ino ******* Pinjem karakternya....