"Ti...tidak mungkin. Kau pasti bercanda kan?"
Shikamaru merubah raut wajahnya menjadi serius.
"Aku tidak bercanda."
Temari memandang sekeliling. Kantin masih terlihat ramai. Temari bangkit lalu menarik tangan Shikamaru keluar kantin membawanya menuju tempat yang sepi.
"Ucapanmu tadi bercanda kan? Kita...kita tidak mungkin..." Temari bertanya takut takut.
Shikamaru berusaha menahan tawa yang ingin keluar melihat kepanikan diwajah Temari.
"Kau tidak ingat?" Shikamaru semakin memanasi.
"Ingat apa?...aku tidak tau apa apa..."
"Temari...kau sangat keterlaluan. Padahal kau sendiri yang memintaku untuk jangan melupakan Kejadian itu"
Temari terbelalak. "Itu tidak...tidak mungkin. Ka..kapan aku... kita..."
"Dua tahun Yang lalu. Aku menuruti perkataanmu dan sejak saat itu, aku mengejar ngejar mu. Tapi kau seperti tidak ingat apa yang sudah kita lalui"
Temari menggeleng. Ia bukan orang yang panjang ingatan. Ia tentu saja melupakan kejadian yang sudah berlalu apalagi sudah dua tahun berlalu. Temari gelisah. Ia takut jika perkataan Shikamaru memang benar adanya.
Shikamaru melirik jam dipergelangan tangannya. "Tiga menit lagi masuk. Sebaiknya kau segera kembali"
Bukannya menjawab. Temari malah melamun. Temari berusaha memutar otaknya. Ia harus bagaimana? Jika seandainya perkataan Shikamaru itu benar dan keluarganya tahu, itu akan jadi masalah. Ayahnya pasti akan kecewa dan marah besar padanya.
Shikamaru yang melihat itu menarik sebelah bibirnya ke atas.
Saat lelaki itu melangkah, Temari menahan lengannya.
"Ayo kita menikah"
Dan sekarang, Shikamaru yang dibuat terbelalak.
.
.
.
.Sakura berjalan menuju pintu rumah keluarga Sasuke. Ia baru pulang bekerja dan memutuskan untuk menemui Sasuke. Ia tahu pasti Sasuke sudah pulang di jam sekarang.
Sakura memencet bel dan tak lama, seorang wanita paruh baya membukakan pintu.
"Nyonya Sakura. Mari masuk"
"Terima kasih . Aku ingin bertanya apa Sasuke ada dirumah?
Wanita paruh baya itu mengernyit.
"Nyonya tidak tau? Tuan Sasuke sedang diluar negeri. Tadi tuan berangkat jam dua siang. Katanya ada pekerjaan mendadak disana."
"Luar negeri?" Gumam Sakura pelan.
"Iya. Mari masuk nyonya"
Sakura menggeleng. "Tidak. Aku hanya ingin bertanya saja. Terimakasih sudah memberitahuku. Aku pamit pulang"
Wanita itu mengangguk. Sakura pergi dari sana.
Sakura berjalan disepanjang trotoar jalan.
"Sasuke pergi dan tidak memberitahuku? Kenapa Sasuke jadi seperti ini?" Sakura merasa kecewa.
Pertama kalinya Sasuke pergi dan tidak memberitahu apa apa padanya.
Sakura berjalan lemas. Bahkan ponsel Sasuke sulit dihubungi.Sekarang ia harus bagaimana? Ia benar benar merasa bingung sekaligus merasa bersalah.
"Huuh.... Sasuke. Argh...aku jadi terus memikirkannya" Sakura mengerang.
"Lihat saja. Saat dia pulang nanti. Aku akan memberi pelajaran untuknya karena dia sudah membuatku seperti ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
squad
Teen FictionIni kisah perjalanan para lelaki untuk mendapatkan cinta para gadis yang mereka sukai. Sasuke x sakura Naruto x Hinata Shikamaru x Temari Sai x ino ******* Pinjem karakternya....