Happy reading...
Maaf kalo banyak typo
.
.
.Satu bulan berlalu, semuanya tidak baik-baik saja. Masalah datang menghampiri mereka satu persatu.
Sakura, ia terlarut dalam rasa bersalahnya. Pasalnya, satu bulan ini ia sama sekali tidak mendapat kabar dari Sasuke. Ia merasa bersalah, akhir akhir ini ia juga sering dimarahi karena ketahuan melamun dijam kerja. Entahlah, ia bingung kenapa efek dari seorang Sasuke membuatnya seperti orang gila. Dan sesekali ia merasakan perasaan aneh. Entahlah, mungkin itu perasaan... Rindu ?.
Temari, siapa yang sangka bahwa gadis itu perlahan mulai menyukai Shikamaru, perhatian yang Shikamaru berikan membuat hatinya perlahan luruh. Temari mulai menerima Shikamaru. Namun, saat ia sudah bisa menerima lelaki itu, sang ayah malah tak menyetujui hubungan mereka. Setelah memperkenalkan Shikamaru waktu itu, ayah Temari langsung menentang keras saat Shikamaru memberitahu siapa keluarganya. Ia sempat heran, kenapa ayahnya bisa Semarah itu. ayahnya bilang, ayah Shikamaru adalah musuh bebuyutan ayahnya sendiri. Karena itulah mereka tidak diberi restu.
Hinata, gadis itu masih enggang bertemu dengan Naruto. Ditambah satu Minggu lalu ia bertemu dengan seseorang. Seseorang yang mengaku sebagai orang yang pernah menelepon Naruto. Dan mengaku tengah hamil anak Naruto. Hinata semakin bimbang. Itu membuat kedua pihak keluarga bertanya tanya. Padahal sebentar lagi mereka akan menikah, tapi Hinata masih sangat menghindari Naruto. Hinata ingin menanyakan semuanya pada Naruto. Namun, lelaki itu sepertinya tak mau membahas apapun dengannya dan itu membuat dirinya semakin enggan. Bahkan, sekilas ia sempat berpikir untuk memberitahu semua keluarga dan membatalkan pertunangan mereka.
Sementara Ino, gadis itu diselimuti rasa rindu pada sahabatnya. Sekeras apapun usahanya menghubungi Sai, itu sama sekali tidak membuahkan kan hasil. Semuanya sia sia. Ia mendapat kabar akhir bahwa keluarga Sai pergi keluar negeri untuk pengobatan Ayah Sai. Berita itupun ia dapat dari seorang penjaga rumah keluarga Sai. Padahal, ia sangat ingin mengatakan sesuatu. Sesuatu yang seharusnya sudah ia katakan sejak dulu. Sesuatu yang terpendam dan terkubur dalam hatinya.
.
.
."Akh... Sasuke Kenapa kau membuatku khawatir."
Sakura mengusap wajahnya kasar. Semuanya tidak baik baik saja.
Ia sangat ingin tahu bagaimana kabar lelaki itu. Ia menghawatirkan nya. Ia terus bertanya apa penyakit Sasuke sangat parah hingga harus dibawa pergi.
Ia selalu berusaha menenangkan dirinya. Kemarin, Naruto bilang bahwa Sasuke baik baik saja. Hanya saja orangtuanya meminta Sasuke menjalani pengobatan disana. Itu dilakukan agar Sasuke bisa sembuh dan tidak lagi seperti satu bulan lalu.
Tapi, perkataan Naruto tidak membuat dirinya puas. Ia ingin bertemu Sasuke dan memastikan keadaan Lelaki itu dengan mata kepalanya sendiri.
"Tuhan.... Kenapa aku jadi seperti ini?"
Tentu saja Sakura merasa aneh dengan dirinya sendiri. Baru kali ini ia mengkhawatirkan seseorang sampai sampai dirinya sering melamun dan dimarahi boss nya.
"Kenapa aku sangat mengkhawatirkannya? Padahal ini bukan sepenuhnya salahku. Dia sendiri yang memindahkan ku. Tapi kenapa aku merasa takut "
Sakura menggeleng. Tidak. Ia harus kembali fokus.
Besok adalah pernikahan Gaara dan Tayuya . Ya, sampai sekarang Gaara tidak mengetahui masalah yang terjadi diantara sahabatnya. Sakura beserta yang lainnya memutuskan untuk menutup mulut dari Gaara karena mereka tidak ingin pikiran Gaara teralihkan nanti.
Ia tidak boleh terlihat cemas dipernikahan Gaara nanti atau Gaara akan menanyai ini itu padanya.
Ia sebenarnya ingin menceritakan keluh kesahnya pada sahabat sahabatnya. Namun, ia urungkan mengingat semua sahabatnya juga tengah menghadapi masalah sama sepertinya.
Memang akhir akhir ini mereka jarang bertemu. Mungkin, mereka sibuk dengan perasaan dan pikiran sendiri.
.
.
.
."Ck... Sabarlah sedikit. Aku juga sedang berusaha. Kenapa kau memperlakukan ku seperti bawahanmu?" Decaknya kesal.
"Ayolah... Aku tidak bisa terus seperti ini. Hanya kau satu satunya harapanku . Aku tidak tau lagi harus bagaimana"
"Aku juga sedang berusaha. Kau bersabarlah sedikit. Hanya tinggal satu langkah lagi dan kau bisa kembali dengan Hinata dan meyakinkan dirinya."
"Aku sangat berharap padamu, Sasuke. Semuanya aku serahkan padamu. Tolong selamatkan hubunganku"
"Kenapa kau terdengar aneh? Kau seperti seorang gadis saja. Tenang Naruto. Aku akan berusaha sebaik mungkin. Hanya tinggal satu langkah lagi dan semuanya akan kembali sempurna."
"Baiklah. Ingat, besok pernikahan Gaara. Kau harus segera pulang"
"Aku akan pulang setelah selesai"
" terima kasih Sasuke"
"Heemm..."
Sasuke mematikan sambungan telepon. Ya, saat ini ia tengah berusaha membantu Naruto. Saat ia sampai di negara asing ini, entah kebetulan apa ia bertemu dengan orang yang menjebak Naruto. Ia tahu orang itu karena Naruto sempat menunjukan fotonya padanya.
Langsung saja ia memberitahu Naruto. Dan ya, Naruto langsung memintanya mengikuti wanita itu dan memintanya untuk mendekati nya lalu mencari tau kebenaran kenapa wanita itu sampai menjebak Naruto.
Sasuke tersenyum karena ia sudah mengetahui semuanya. Hanya tinggal satu langkah lagi. Dan semuanya akan beres.
Sasuke bergerak menghubungi seseorang kembali.
"Aku membutuhkan bantuanmu"
"Aku akan membantumu baby"
.
.
.
.
.Hai....... Aku percepat jadi satu bulan kemudian...😅😅😅😅bingung soalnya.
Maaf kalo banyak typo atau kesalahan yang lainnya ya...
Dan jangan lupa tinggalkan jejak kalian..... See you😘
![](https://img.wattpad.com/cover/218287380-288-k380915.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
squad
Teen FictionIni kisah perjalanan para lelaki untuk mendapatkan cinta para gadis yang mereka sukai. Sasuke x sakura Naruto x Hinata Shikamaru x Temari Sai x ino ******* Pinjem karakternya....